Fungtional Residual Capacity FRC adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal kira-kira 2300 mL. Nilai kapasitas ini
hasil dari penjumlahan volume cadangan inspirasi IRV ditambah volume cadangan ekspirasi ERV.
3 Total Lung Capacity TLC Kapasitas paru total TLC adalah volume maksimum di mana paru dapat
dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5800 mL. 4 Vital capacity VCKPV
Kapasitas vital paru VC adalah jumlah gas yang dapat diekspirasisetelah inspirasi secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV seharusnya 80 TLC
Besarnya adalah 4800 ml.
2.1.1 Kapasitas Vital Paru KVP
Kapasitas Vital Paru KVP adalah kemampuan paru untuk menghisap atau menghembuskan udara secara maksimal
Usin, 2000. Nilai KVP sama dengan volume cadangan inspirasi IRV ditambah volume tidal VT dan volume cadangan ekspirasi
ERV. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara
maksimum dan dikeluarkan sebanyak-banyaknya kira-kira 4600
mL Guyton, 1997. Adapun nilainya diukur dengan cara individu melakukan inspirasi maksimum, kemudian menghembuskan
sebanyak mungkin udara di dalam parunya ke alat pengukur Corwin, 2001.
Ada dua macam kapasitas vital berdasarkan cara pengukurannya: 1 Vital Capacity VC: pada pengukuran jenis ini individu
tidak perlu melakukan aktivitas pernafasan dengan kekuatan penuh
2 Forced Vital Capacity FVC: pada pengukuran ini pemeriksaan dilakukan dengan kekuatan maksimal
Pada orang normal tidak ada perbedaan antara kapasitas vital dan kapasitas vital paksa, tetapi pada keadaan ada gangguan
obstruktif terdapat perbedaan antara kapasitas vital dan kapasitas vital paksa. Adapun standar KVP dibagai kedalam perbedaan
jenis kelamin adalah: Tabel 2.1
Nilai Standar KVP Usia
Laki-Laki Perempuan
4 700
600 5
850 800
6 1070
980 7
1300 1150
8 1500
1350 9
1700 1550
10 1950
1740 11
2200 1950
Usia Laki-Laki
Permpuan 12
2540 2150
13 2900
2350 14
3250 2480
15 3600
2700 16
3900 2700
17 4100
2750 18
4200 2800
19 4300
2800 20
4320 2800
21 4320
2800 22
4300 2800
23 4280
2790 24
4250 2780
25 4220
2770 26
4200 2760
27 4180
2740 28
4150 2720
29 4120
2710 30
4100 2700
31-35 3900
2640 36-40
3800 2520
41-45 3600
2390 46-50
3410 2250
51-55 3240
2160 56-60
3100 2060
Usia Laki-Laki
Permpuan 61-65
2970 1960
Sumber: Koesyanto, 2005 Pengukuran KVP seringkali digunakan di klinik sebagai
indeks fungsi paru khususnya ventilasi paru-paru dan dinding dada. Nilai tersebut bermanfaat dalam memberikan informasi
mengenai kekuatan otot-otot pernafasan serta beberapa aspek fungsi pernapasan lain. Hasil dari tes fungsi paru tidak dapat
untuk mendiagnosis suatu penyakit paru-paru tapi hanya memberikan gambaran KVP dibawah normal yang dapat
dibedakan atas: a. Kelainan obstruktif kelainan pada ekspirasi
Setiap keadaan hambatan aliran udara karena adanya sumbatan atau penyempitan saluran nafas. Kelainan
obstruktif akan mempengaruhi kemampuan ekspirasi. b. Kelainan restriktif kelainan pada inspirasi
Gangguan pada paru yang menyebabkan kekakuan paru sehingga membatasi pengembangan paru-paru.
Gangguan restriktif mempengaruhi kemampuan inspirasi Price, 1995.
Adapun kriteria gangguan fungsi paru yang dibagi kedalam 4 kriteria, yaitu:
Tabel 2.2 Kriteria Gangguan Fungsi Paru Menurut ATS American Thoracic Society
KVP Kategori
≥ 80 60-79
51-59 ≤ 50
Normal Restriksi ringan
Restriksi sedang Restriksi berat
2.1.2 Alat Ukur Kapasitas Vital Paru KVP