berhenti bekerja di kafe tersebut dan hidup satu atap dengan lelaki yang bernama Romi. Sampai sekarang Bulan masih menjalin hubungan dengan Romi. Awalnya Bulan dan Romi
tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan. Karena keadaan keuangan Romi, sekarang Bulan tinggal di sebuah kos yang dibiayai Romi, termasuk biaya hidupnya sehari-hari.
b. Hasil Observasi
Peneliti mengenal Bulan dari sebuah yayasan perlindungan anak yaitu Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA. Saat pertama bertemu dengan Bulan, ia terkesan spontan dan
terbuka menceritakan pengalaman hidupnya. Setelah melakukan rapport beberapa kali, baru lah peneliti melakukan pengambilan data.
Bulan memiliki tinggi badan sekitar 155 cm dan berat sekitar 41 kilogram. Pada lengan Bulan terlihat beberapa bekas sayatan luka. Saat ditanya ia mengatakan itu adalah bekas luka
saat masih kecil. Setiap kali wawancara, perempuan berdarah Aceh ini menggunakan pakaian yang minim beserta sepatu putihnya. Setelah ia memilih pakaian yang akan dipilihnya, Bulan
bertanya kepada peneliti apakah pakaiannya terlalu seksi atau tidak. Ia lebih suka untuk melakukan wawancara di tempat terbuka. Saat wawancara pertama
Bulan meminta diwawancarai di lingkungan USU. Oleh karena itu peneliti mengajak Bulan ke kantin Perpustakaan USU. Awalnya Bulan merasa canggung jika pernyataannya di rekam,
setelah itu dengan sendirinya ia mendekatkan mulutnya dengan alat perekam agar hasil rekaman terdengar jelas. Bulan menjawab dengan serius setiap pertanyaan peneliti sambil
sesekali menyedot minumannya. Saat menceritakan pengalamannya pandangan Bulan mengarah ke pemandangan sekitar sambil melihat peneliti, Bulan mempertahankan kontak
matanya. Saat ia menceritakan tentang anaknya dan mengungkapkan kerinduan pada anaknya, terlihat mata Bulan berkaca-kaca hingga tak kuasa menahan air matanya. Bulan
Universitas Sumatera Utara
menyeka air matanya dan kembali menceritakan kisahnya. Berulang kali Bulan menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan anaknya.
Wawancara kedua dilakukan di area USU lagi, tepatnya di halaman Biro Rektor USU. Sebelumnya peneliti dan Bulan bertemu di kos responden. Begitu peneliti tiba, Bulan
langsung mengajak peneliti untuk segera beranjak dari kosnya. Sebelum melakukan wawancara, peneliti dan Bulan berkeliling melihat aneka satwa di halaman Biro Rektor.
Sambil berlalu ia memperhatikan anak kecil yang sebaya dengan anaknya sambil memberitahukan kepada peneliti kalau anaknya sudah besar seperti anak yang sedang dilihat
dan menyatakan harapannya untuk bertemu dengan anaknya. Saat itu Bulan sempat keberatan untuk menceritakan tentang kisahnya lagi, namun pelan-pelan peneliti meminta Bulan untuk
bercerita lagi tentang kisahnya. Saat wawancara suara Bulan terdengar jelas dan sangat ekspresif. Kekesalannya tampak
jelas dari bahasa tubuh ketika ia menceritakan perlakuan kasar ibu tiri dan bibinya. Bulan mengepal tangannya pertanda ia masih menyimpan rasa kesal pada ibu tiri. Perhatian Bulan
terganggu beberapa saat ketika tiga lelaki melintas dan memandanginya serta mencoba menggodanya. Bulan tampak tersipu malu membalas pandangan ketiga lelaki tersebut. Saat
maghrib Bulan terlihat tidak bersedia lagi diwawancarai, ia pun menarik tangan peneliti dan meminta peneliti menyudahi wawancara lalu segera pulang.
c. Data Hasil Wawancara