77 Adapun kepentingan Rusia dalam perundingan Six Party Talks ini yaitu
memperkuat eksistensi Rusia di kawasan, dimana situasi geopolitik Rusia tidak dapat diabaikan dalam menjaga stabilitas Semenanjung Korea. Di sisi lain, Rusia yang
merupakan pewaris dari Uni Soviet tetap akan diperhitungkan sebagai negara besar yang memiliki pengaruh cukup besar, terutama di kawasan Asia. Kedekatan Rusia-
Korea Utara cukup terjalin erat yang ditandai oleh terciptanya kerjasama di bidang politik dan ekonomi kedua negara. Sama halnya dengan Cina, Rusia pun lebih
menekankan kerjasama dengan Korea Utara atas motif ekonomi semata, bukan lagi karena faktor ideologi. Oleh karena itu, Rusia pun tidak ingin stabilitas pasarnya
terganggu.
2. Juche Idea dan Songun Policy
Sebelum menjelaskan lebih jauh, mari kita lihat terlebih dahulu mengenai arti dari Juche dan Songun itu sendiri. Menurut sumber resmi Korea Utara, Juche itu
sendiri bermakna sebuah ideologi dimana semua rakyatlah pemilik revolusi dan pembangunan. Rakyat juga mempunyai kekuatan untuk mendorong tercapainya
revolusi dan pembangunan tersebut Foreign Languange Publishing House 2012, h.1. Sedangkan Songun secara singkat merupakan sebuah ide melanjutkan revolusi
dan pembangunan, dimana militer menjadi kekuatan utama di Korea Utara. Foreign Languange Publishing House 2012, h.2.
Juche sendiri dapat diartikan sebagi sebuah ideologi dimana manusialah yang dapat mengatur nasibnya sendiri dan dia mempunyai kekuatan untuk menentukan
78 nasibnya. Artinya nasib Korea Utara berada di tangan pemerintah Korea Utara itu
sendiri dan pemerintah memiliki andil sangat besar untuk menentukan arah kebijakan negaranya. Sehingga Korea Utara tidak bisa menggantungkan nasibnya kepada
negara lain. Hal ini sejalan dengan asumsi Realis, dimana setiap negara memiliki
kedaulatan yang sama untuk mencapai kepentingan nasionalnya Perwita Yani 2005, h.14. Semakin besar power negara, maka akan semakin besar potensinya
untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu, setiap negara akan berlomba-lomba meningkatkan power karena tidak ada negara lain yang dapat
menjamin keamanan negaranya. Sehingga, ketika negara dituntut untuk mengamankan sendiri negaranya, maka negara tersebut tidak dapat menggantungkan
kedaulatan negara kepada negara lain. Peningkatan power yang dimaksud yaitu berupa peningkatan militer
pertahanan, dimana saat ini Korea Utara sedang meningkatkan pertahanan militer yang dipersiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mempertahankan negaranya.
Jadi, ideologi Juche tersebut menuntut Korea Utara untuk tidak bergantung kepada negara lain seperti Korea Selatan yang bergantung kepada AS. Korea Utara
mempercayai bahwa dengan memiliki power besar militer yang kuat, maka negaranya akan maju dan tidak akan mudah diintervensi negara lain. Alasan tersebut
membuat Korea Utara terus menerus mengembangkan program nuklirnya walaupun mendapat berbagai kecaman.
79 Juche menjelaskan prinsip pertahanan dan pencapaian kebebasan rakyat dan
negara, prinsip penguatan mengendalikan kekuatan revolusi dan meningkatkan perannya, serta prinsip memahami pikiran rakyat sebagai faktor utama dalam revolusi
dan pembangunan. Dengan prinsip-prinsip tersebut, Korea Utara menyadari bahwa untuk menjadi bangsa dan negara yang maju dan kuat, maka diperlukan kekuatan
serta semangat untuk mencapai dan mempertahankan tujuan tersebut. Terutama bertahan dari serangan luar yang mungkin menghambat revolusi dan pembangunan di
Korea Utara. Adapun keterkaitan antara ideologi Juche dan Songun dengan Six Party Talks,
yaitu bahwa Korea Utara tidak mungkin meninggalkan program nuklirnya karena program nuklir tersebut menjadi salah satu bukti kemandirian Korea Utara dalam
melaksanakan revolusi dan pembangunan yang tidak ingin bergantung kepada negara lain. Rakyat maupun pemerintah bersama-sama membangun untuk memajukan
negara tersebut. Sementara tujuan Six Party Talks itu sendiri adalah mengakhiri program nuklir Korea Utara.
Walaupun berbagai bantuan energi dan ekonomi telah diberikan oleh anggota Six Party Talks bagi Korea Utara sebagai kompensasi atas pembongkaran program
nuklirnya, akan tetapi Korea Utara sadar bahwa negaranya tidak boleh terus bergantung kepada bantuan negara lain. Hal ini disebabkan sifat ketergantungan
tersebut bertolak belakang dengan ajaran Juche yang mengajarkan bahwa negaranya
80 tidak boleh bergantung kepada negara lain karena nasib sebuah negara hanya dapat
diatur oleh negara tersebut melalui kebijakannya. Menurut pakar politik internasional, Adriana Elisabeth. Juche menjadi prinsip
pedoman rakyat Korea utara yang mempengaruhi setiap kebijakan yang diambil oleh Korea Utara. Rakyat Korea Utara juga dikenal sangat patuh dan mengagungkan
pemimpinnya akibat dari ideologi ini. Rakyat sudah diajarkan dan diperkenalkan pada ideologi Juche ketika mereka mendapatkan pelajaran di sekolah sejak usia dini. Tidak
heran jika semangat Juche ini melekat kuat dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang politik dan keamanan Lihat lampiran III.
Gagasan Juche memang selalu dijadikan pedoman dan arahan dalam setiap kebijakan yang diambil Korea Utara untuk tetap memprioritaskan aspek
pembangunan. Kepatuhan rakyat terhadap pemimpinnya tersebut disimbolkan dengan menjadikan Juche sebagai ideologi dan mengimplementasikan ideologi tersebut
dalam kehidupan masyarakat. Ideologi Juche membuat rakyat begitu mengagungkan Kim Il Sung, mantan pemimpin Korea Utara yang telah wafat yang dijuluki sebagai
Presiden Abadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semangat Six Party Talks untuk
menghentikan program nuklir Korea Utara tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan selama Korea Utara menganut ideologi Juche dan Songun yang telah
diwariskan oleh pemimpin-pemimpin rezim Korea Utara sejak pendirian negara tersebut untuk mewujudkan kemandirian Korea Utara.
81
3. Ketiadaan Aturan yang Mengikat secara Hukum Non-Legally Binding