xxxiv
4. Dalam skripsi ini, saya mencoba untuk menjelaskan berbagai faktor yang
mempengaruhi kebijakan LN Korea Utara dalam mengembangkan program nukllirnya. Sebagaimana yang dijelaskan Holsti bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara yaitu faktor internal dan eksternal seperti kebutuhan sosio ekonomi, struktur
pemerintahan, kebutuhan sosio ekonomi, sistem internasional, kondisi perekonomian dunia, kebijakan dan tindakan negara lain. Jadi seberapa
besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi kebijakan luar negeri Korea Utara dalam mengembangkan program nuklirnya?
Memang benar bahwa faktor internal dan eksternal yang dijelaskan oleh Holsti tersebut memang sangat berpengaruh dalam setiap kebijakan luar
negeri sebuah negara, khususnya dalam hal ini kebijakan luar negeri Korea Utara dalam mengembangkan program nuklirnya. Contohnya struktur pemerintahan
yang sangat
hierarkis dan
berlandaskan komunis
tersebut mampu
mempertahankan sikap Korea Utara yang tertutup dan provokatif. Para ahli menyatakan komunis di Korea Utara merupakan komunis terkejam yang pernah
ada di dunia. Kebutuhan sosio ekonomis juga telah membuat Korea Utara
mengembangkan program nuklirnya dan ternyata sumber daya yang dimiliki Korea Utara sangat banyak dan kaya. Kondisi rakyat Korea Utrara memang
sangat memperihatinkan, akan tetapi pemerintah tetap lebih memilih untuk mengembangkan program nuklir dari pada ekonomi rakyatnya, mengingat
pentingnya keamanan sebuah negara.
5. Apakah Juche Idea dan Songun Policy muncul sebagai prinsip dasar untuk
semua kebijakan Korea Utara?
Rakyat Korea Utara memang berada dibawah tekanan pemerintah dan kediktatoran pemimpinnya, Akan tetapi, Juche Idea dan Songun Policy yang
xxxv menjadi prinsip rakyat Korea utara sangat mempengaruhi setiap kebijakan yang
diambil Korea Utara. Rakyat Korea Utara juga dikenal sangat patuh dan mengagungkan pemimpinnya akibat dari ideologi Juche ini. Rakyat sudah
diajarkan dan diperkenalkan pada ideologi Juche dan Songun ini ketika mereka mendapatkan pelajaran sekolah sejak usia dini. Sehingga hingga saat ini rakyat
masih tetap bertahan pada ajaran tersebut.
6. Berbicara mengenai usaha diplomatik dalam mencipatakan zona bebas
nuklir di Korea Utara atau proses denuklirisasi di Semenanjung Korea. AS, Jepang, Rusia, dan Cina telah ikut terlibat kedalamnya untuk mengakhiri
masalah ini. Contohnya membentuk The Agreed Framework dan Six Party
Talks antara AS, Jepang, Korea Selatan, Cina, Rusia, dan Korea Utara. Apa alasan Korea Utara bergabung ke dalam dialog seperti
Six Party Talks ini jika pada akhirnya Korea Utara keluar dari dialog ini?
Setiap negara berdaulat tentu membutuhkan arena atau forum internasional untuk menujukkan keeksistensian negara tersebut di mata dunia
internasional agar lebih dikenal dan diperhitungkan musuh Korea Utara yang mencoba menyerangnya. Alasan inilah yang mendorong Korea Utara mau diajak
bergabung ke dalam forum-forum internasional seperti Six Party Talks, ASEAN Regional Forum, dan forum internasional lainnya.
Walaupun dalam Six Party Talks pada akhirnya Korea Utara mencabut dirinya, akan tetapi sebenarnya Korea Utara masih membutuhkan forum-forum
tersebut untuk menunjukkan dan mengemukakan keinginan Korea Utara sebenarnya. Dengan dialog dalam forum tersebut, setiap negara memiliki hak
untuk menyatakan pendapat dan dapat mempengaruhi negara lainnya agar mendukung setiap kebijakan yang akan diambilnya.
xxxvi
7. Bagaimana hubungan antara anggota-anggota Six Party Talks itu sendiri?