xxxiii Keamanan di semenanjung Korea memang tidak pernah sepi dari
berbagai aksi, namun aksi tersebut berjalan up down. Korea Utara sebenarnya tidak terlalu menginginkan perang, akan tetapi bila itu terjadi maka Korea Utara
memang sudah siap dengan skenario terburuk tersebut. Oleh karena itu Korea Utara terus menerus mengembangkan program nuklirnya.
Korea Utara hanya ingin menunjukan bahwa negaranya kuat dan menunjukkan keesksistensian mereka sehingga tidak dianggap remeh oleh
negara lain. Di sisi lain, Korea Utara ingin negara-negara lain memperhatikannya dan tidak mengabaikannya mencari perhatian. Ketika dilihat dari segi strategi
Korut hingga saat ini, maka belum ada tanda-tanda kea rah sebuah peperangan yang sangat besar. Korea Utara juga sudah memperhitungkannya. Hanya
terkadang AS terlalu berlebihan dalam menyikap tindakan Korea Utara.
3. Hal apa yang menjadi motivasi utama Korea Utara untuk mengembangkan
program nuklirnya, khususnya dalam mengembangkan program senjata nuklir?
Motivasi utama penegembangan nuklir Korea Utara sudah pasti karena Korea Utara memiliki kepentingan dan ingin menunjukkan keeksistensian Korea
Utara dibawah rezim komunis. Dapat dikatakan juga bahwa pengembangan program nuklirnya tersebut juga sebagai cara diplomasi bentuk berbeda dalam
pandangan Korea Utara. Walaupun rakyat Korea Utara sangat miskin, tapi mereka tetap mempertahankan program nuklirnya khususnya senjata nuklir.
Selain sebagai kebutuhan energi dan cadangan energi yang terbarukan, Korea Utara meyakini dengan kekuatan negaranya maka dapat mendapatkan apa
yang ingin dicapainya. Jadi nuklir dijadikan sebagai alat untuk mencapai kepentingan nasional Korea Utara itu sendiri. Saya melihat bahwa Korea Utara
ini tidak mau didikte oleh negara lain dan memiliki karkater sangat keras.
xxxiv
4. Dalam skripsi ini, saya mencoba untuk menjelaskan berbagai faktor yang
mempengaruhi kebijakan LN Korea Utara dalam mengembangkan program nukllirnya. Sebagaimana yang dijelaskan Holsti bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara yaitu faktor internal dan eksternal seperti kebutuhan sosio ekonomi, struktur
pemerintahan, kebutuhan sosio ekonomi, sistem internasional, kondisi perekonomian dunia, kebijakan dan tindakan negara lain. Jadi seberapa
besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi kebijakan luar negeri Korea Utara dalam mengembangkan program nuklirnya?
Memang benar bahwa faktor internal dan eksternal yang dijelaskan oleh Holsti tersebut memang sangat berpengaruh dalam setiap kebijakan luar
negeri sebuah negara, khususnya dalam hal ini kebijakan luar negeri Korea Utara dalam mengembangkan program nuklirnya. Contohnya struktur pemerintahan
yang sangat
hierarkis dan
berlandaskan komunis
tersebut mampu
mempertahankan sikap Korea Utara yang tertutup dan provokatif. Para ahli menyatakan komunis di Korea Utara merupakan komunis terkejam yang pernah
ada di dunia. Kebutuhan sosio ekonomis juga telah membuat Korea Utara
mengembangkan program nuklirnya dan ternyata sumber daya yang dimiliki Korea Utara sangat banyak dan kaya. Kondisi rakyat Korea Utrara memang
sangat memperihatinkan, akan tetapi pemerintah tetap lebih memilih untuk mengembangkan program nuklir dari pada ekonomi rakyatnya, mengingat
pentingnya keamanan sebuah negara.
5. Apakah Juche Idea dan Songun Policy muncul sebagai prinsip dasar untuk