Kemampuan Berpikir Deskripsi Teori

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Kemampuan Berpikir

Situasi belajar dan mengajar yang dapat mendorong proses-proses yang menghasilkan mental yang diinginkan dari suatu kegiatan disebut kemampuan berpikir. Pernyataan tersebut diperkuat dengan penilaian bahwa campur tangan seorang guru dapat meningkatkan pemikiran serta dengan mensyaratkan adanya penggunaan proses mental untuk merencanakan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi proses berpikir dan belajar Sunaryo, 2011, hlm. 24. Keterampilan berpikir penting dimiliki oleh setiap orang. Keterampilan berpikir ini menjadi modal untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi di dalam kehidupan. Keterampilan berpikir atau kemampuan berpikir yang terampil dapat membangun individu yang demokratis Sudarma, 2013, hlm. 34-35. Ada beberapa makna berpikir menurut John Dewey: a. Pertama, berpikir adalah stream of counsciousness. Arus kesadaran ini muncul dan hadir setiap hari mengalir tanpa terkontrol. b. Kedua, berpikir adalah imajinasi atau kesadaran. Pada umumnya imajinasi ini muncul secara tidak langsung atau tidak bersentuhan langsung dengan sesuatu yang sedang dipikirkan. c. Ketiga, berpikir semakna dengan keyakinan yang dimiliki seseorang sehingga dirinya bisa beropini, berpendapat atau bertindak. d. Keempat, berpikir reflektif adalah rangkaian pemikiran yang dianggap terbaik. Dalam hal ini, terdapat proses memahami masalah, meneliti atau menggali informasi sampai memecahkan masalah Sudarma, 2013, hlm. 38-39. Dalam pembelajaran yang menuntut keterampilan berpikir, guru dapat merujuk pada pendekatan melalui strategi khusus dan prosedur 8 9 yang bisa dilaksanakan. Strategi dan prosedur menggunakan spontanitas dan atau dirancang secara sistematis, serta spesifik, luas atau bersifat umum. Ashman Conway mengemukakan bahwa kemampuan berpikir melibatkan enam jenis berpikir, yaitu metakognisi, berpikir kritis, berpikir kreatif, proses kognitif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, kemampuan berpikir inti seperti representasi dan meringkas, memahami peran konten pengetahuan. Sunaryo, 2011, hlm. 24

2. Berpikir Kreatif