F. Validitas Instrumen
Validitaskesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur atau instrumen yang disusun tersebut benar-benar mengukur apa yang
diukur. Validitas berhubungan dengan akurasi instrumen Noor, 2011, hlm. 132.
Di dalam mengukur validitas hal utama yang menjadi pusat perhatian terletak pada isi dan kegunaan insrumen Margono, 2010, hlm. 186. Di
dalam penelitian ini, validitas instrumen menggunakan content validity, yaitu merujuk pada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam
mengungkap hal yang akan diukur. Validitas isi biasanya dapat didasarkan pada penilaian para ahli dalam bidang tersebut Margono, 2010, hlm. 187-
188. Validasi terhadap instrumen penelitian yang berupa soal, lembar observasi dan pedoman wawancara ini dilakukan oleh ahli bidang kimia,
yaitu dosen kimia sebanyak 2 orang serta 1 orang guru kimia. Adapun uji validitas soal dilakukakan pada siswa yang telah mempelajari materi
elektrokimia agar dapat mengetahui soal yang layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yang akan diberikan kepada sampel penelitian.
Tingginya validitas tes dapat dilihat dari kemampuan siswa menangkap apa yang sudah diajarkan guru atau yang diketahui siswa tersebut dari pertanyaan
yang diajukan Margono, 2010, hlm. 188. Karena materi yang digunakan dalam penelitian terdapat di jenjang kelas XII SMA, maka validasi akhir
ditujukan pada mahasiswa semester I UIN Jakarta tahun 20152016 yang berjumlah 38 orang.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Mengumpulkan data dengan cara observasi dilakukan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Sugiyono, 2011, hlm. 203. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh 4 orang
54
observer. Pada prosesnya, observer bertindak sebagai pengamat independen nonpartisipan yang tidak terlibat langsung dengan aktivitas
orang-orang yang sedang diamati. Observasi dilakukan secara terstruktur artinya observasi telah dirancang secara sistematis Sugiyono, 2011, hlm.
203-205.
2. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban Margono,
2013, hlm. 170. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes esai yang bersifat open-ended pada materi elektrokimia. Tes esai yaitu tes
yang menuntut jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri Margono, 2013, hlm. 170.
Tes yang diberikan pada siswa mencakup 15 soal. Pada setiap soal yang diajukan, siswa dituntut untuk menjawab dalam waktu kurang dari
atau sama dengan 5 menit.
3. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan orang yang diwawancarai dan berhadapan secara
langsung. Wawancara digunakan sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya Noor, 2011, hlm.
138-139. Wawancara tidak terstruktur dapat digunakan untuk mendapatkan
informasi yang lebih dalam tentang responden. Dalam wawancara tidak terstruktur ini, peneliti belum mengetahui secara pasti data yang akan
diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden Sugiyono, 2013, hlm. 198.
Pengambilan sampel wawancara dilakukan secara random sampling yaitu memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk
memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel Arikunto, 2010, hlm.
55
177. Sampel wawancara diambil masing-masing 2 orang dari setiap kategori kelompok tinggi, sedang dan rendah. Cara menentukan sampel
dilakukan dengan undian. Pada kertas kecil dituliskan nomor absen subjek kemudian digulung Arikunto, 2010, hlm. 180. Setelah itu
diambil masing-masing 2 gulungan kertas dari tiap kategori. Nomor absen yang terpilih dijadikan sebagai responden untuk pengambilan data
wawancara.
H. Teknik Analisis Data