Pola Perkembangan Kreativitas Karakteristik Tingkat Kemapuan Berpikir Kreatif

16 3 Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk membuat peserta didik berperilaku kreatif menurut Sani 2014, hlm. 25 adalah sebagai berikut: a Memberikan tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar. b Menoleransi jawaban yang nyeleneh. c Menekankan pada proses bukan hasil saja. d Membuat siswa berani untuk mencoba, menentukan sendiri informasi yang kurang jelaslengkap, dan memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuankejadian. e Memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontanekspresif.

d. Pola Perkembangan Kreativitas

Davis melihat tiga penggunaan utama tes kreativitas, yaitu “untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif untuk program anak berbakat, untuk tujuan penelitian , dan untuk tujuan konseling”. 1 Identifikasi Anak Berbakat Kreatif Tes kreativitas paling sering digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif untuk program anak berbakat. 2 Penelitian Penelitian dapat membantu dalam memahami konsep kreativitas, orang-orang kreatif, dan membantu dalam memahami perkembangan kreativitas. 3 Konseling Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orang tua, dan siswa sendiri untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam. Hal ini memungkinkan bagi guru untuk dapat merancang kegiatan yang menantang bagi siswa kreatif Munandar, 2012, hlm. 57-58. 17

e. Karakteristik Tingkat Kemapuan Berpikir Kreatif

Karakteristik dari tingkat kemampuan berpikir kreatif ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel tersebut berisi perbedaan kemunculan aspek berpikir kreatif pada tiap tingkatan. Tabel 2.1 Karakteristik Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Tingkatan Kemampuan Karakteristik Tingkat 4 Sangat Kreatif Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi dan dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Salah satu solusi memenuhi aspek originality kebaruan. Beberapa masalah yang dibangun memenuhi aspek originality, flexibility, dan fluency. Tingkat 3 Kreatif Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi, tetapi tidak bisa mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Satu solusi memenuhi aspek originality. Pada tingkat ini juga siswa dapat mengembangkan cara lain untuk memecahkan permasalahan flexibility, namun tidak memiliki cara yang berbeda dari yang lain originality Tingkat 2 Cukup Kreatif Siswa dapat memecahkan permasalahan dengan satu solusi yang sifatnya berbeda dari yang lain originality namun tidak memenuhi aspek fluency dan flexibility atau siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengembangkan solusinya flexibility namun bukan hal yang baru dan bukan pula jawaban lancar. 18 Tingkatan Kemampuan Karakteristik Tingkat 1 Kurang Kreatif Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi fluency tetapi tidak dapat mengembangkan solusinya dan tidak memenuhi aspek kebaruan. Tingkat 0 Tidak Kreatif Siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi dan tidak dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Dia juga tidak bisa menimbulkan solusi baru. Siswono, 2011, hlm. 551.

3. Model Open Ended Problems