55
177. Sampel wawancara diambil masing-masing 2 orang dari setiap kategori kelompok tinggi, sedang dan rendah. Cara menentukan sampel
dilakukan dengan undian. Pada kertas kecil dituliskan nomor absen subjek kemudian digulung Arikunto, 2010, hlm. 180. Setelah itu
diambil masing-masing 2 gulungan kertas dari tiap kategori. Nomor absen yang terpilih dijadikan sebagai responden untuk pengambilan data
wawancara.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian, yaitu dari lembar observasi, tes open-ended dan wawancara kemudian diolah lebih lanjut. Berikut ini
langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data hasil penelitian: 1.
Lembar Observasi Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara:
a. Memberi tanda ceklis √ pada kolom skor sesuai hasil observasi
terhadap siswa dengan merujuk pada rubrik keterlaksaan aspek berpikir kreatif.
b. Menjumlahkan skor dari tiap-tiap aspek kemampuan berpikir kreatif
yang terdapat pada lembar observasi c.
Mencari presentase dari masing-masing aspek yang muncul berdasarkan rumus:
NP =
SM
x 100
Keterangan: NP
= Nilai Presentase R
= Skor mentah yang diperoleh siswa SM
= Skor maksimum ideal Purwanto, 2010, hlm. 102
d. Menginterpretasikan secara deskriptif data presentase tiap-tiap aspek
indikator keterampilan berpikir kreatif yang muncul selama proses pembelajaran.
56
2. Tes open-Ended
Pada tes open-ended, kemampuan berpikir kreatif dianalisis melalui jawaban siswa dari permasalahan dalam soal. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan cara: a.
Memberikan kode pada jawaban siswa. b.
Memberikan skor mentah pada setiap jawaban siswa berdasarkan rubrik penilaian.
c. Menghitung skor total tes untuk setiap aspek berpikir kreatif
d. Menentukan nilai presentase kemampuan berpikir kreatif untuk setiap
aspek yang muncul pada seluruh siswa, dengan rumus sebagai berikut: NP =
SM
x 100
Keterangan: NP
= Nilai Presentase R
= Skor mentah yang diperoleh siswa SM
= Skor maksimum ideal Purwanto, 2010, hlm. 102
e. Untuk menentukan tingkatan berpikir kreatif siswa, peneliti
menganalisis ketercapaian tiga aspek berpikir kreatif menurut Siswono 2011, hlm. 551.
Tabel 3.5 Penskoran Tingkat Berpikir Kreatif Kriteria Kreativitas
Ket Skor
fluency flexibility originality
√ √
√ Sangat
Kreatif 4
√ √
- Kreatif
3 √
- √
- √
- Cukup
Kreatif 2
- -
√
57
√ -
- Kurang
Kreatif 1
- -
- Tidak
Kreatif
f. Memberikan skor berdasarkan jawaban siswa yang diberikan dengan
melihat ketercapaian tiga aspek berpikir kreatif seperti yang tertera pada Tabel 3.5.
g. Menjumlahkan skor yang didapat setiap siswa dari seluruh soal yang
dikerjakan. h.
Mengkonversi skor yang didapat ke dalam bentuk presentase dan mengkategorikan kemampuan berpikir kreatif siswa seperti pada tabel
di bawah ini Riduwan, 2010, hlm. 41.
Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Presentase pencapaian
aspek berpikir kreatif Kategori Tingkat Berpikir
Kreatif
81 - 100 Sangat Baik
61 - 80 Baik
41 - 60 Cukup
21 - 40 Kurang
0 - 20 Sangat Kurang
3. Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap 6 orang responden, diubah ke dalam bentuk tulisan yang kemudian dihubungkan dengan hasil
observasi dan hasil tes. Data yang diperoleh dibuat dalam bentuk transkrip kemudian diterjemahkan secara deskriptif.
58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN