30
b Melapisi logam dengan logam lain, dengan cara penyepuhan.
c Membuat aloi campuran logam-logam secara homogen
misalnya stainless steel yang merupakan campuran homogen logam-logam Fe, Ni, Cr.
d Memberi perlindungan katode proteksi katodik. Contohnya
pemasangan pipa besi dalam tanah yang dilindungi dengan magnesium untuk mencegah korosi Sukardjo, 2009, hlm. 71-
72. Cara yang dilakukan dalam proteksi katodik adalah logam yang akan dilindungi dikondisikan berada dalam
daerah katodik dengan memberikan potensial atau arus katodik Rahmawati, 2013, hlm. 76.
B. Penelitian Relevan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Dini Kinati
Fardah dari Universitas Negeri Semarang dengan Judul “Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika melalui Tugas Open-
Ended ”. Penelitian yang dilakukan oleh Fardah bertujuan untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pertanyaan open- ended dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui
wawancara berbasis tugas dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Kemampuan berpikir kreatif
menekankan pada kritera kelancaran, keluwesan, keaslian dan keterincian Fardah, 2012. Hasil dari penelitian ini adalah berupa pola berpikir kreatif
siswa kategori tinggi sebanyak 20, sedang 33,33 dan rendah sebanyak 46,67 dari jumlah siswa Fardah, 2012.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Tatag Yuli Eko Siswono dari Universitas Surabaya dengan judul “Level of Student’s Creative Thinking in
Classroom Mathematics ”. Penelitian yang dilakukan oleh Tatag Yuli Eko
Siswono untuk mengetahui perbedaan level dalam berpikir kreatif yang didasarkan pada kefasihan, keluwesan, dan kebaruan dalam penyelesaian dan
31
pengajuan masalah matematika. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan sampel diambil dari kelas VIII SMP dan
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball Siswono, 2011, hlm. 550. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah siswa pada level 4
memenuhi tiga komponen dari indikator berpikir kreatif, siswa pada level 3 memenuhi dua komponen keluwesan dan kefasihan serta kebaruan dan
kefasihan, siswa pada level 2 hanya memenuhi satu aspek keluwesan atau kebaruan dan pada level 1 hanya memenuhi aspek kefasihan saja sementara
pada level 0 semua aspek tidak terpenuhi Siswono, 2011, hlm. 552. Penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Open-Ended terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Listrik Dinamis Kelas X di SMAN 1 Gondang Tulungangung” dilakukan oleh Nisa Wasis dari
Universitas Negeri Surabaya. Penelitian yang dilakukan oleh Nisa Wasis 2013, hlm. 143 bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan
pembelajaran, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan psikomotor, dan afektif serta respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Open-Ended. Dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk menyelesaikan soalmasalah dengan beberapa cara penyelesaian. kuantitatif
true experimental adalah jenis penelitian yang digunakan Nisa Wasis, 2013, hlm. 144. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
didapatkan presentase sebesar 83,6 yang artinya pembelajaran dengan pendekatan open-ended terlaksana dengan sangat baik. Selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa di dalam kelas eksperimen lebih aktif daripada siswa kelas kontrol. Oleh karena itu, pendekatan open-ended
menuntut siswa lebih aktif terutama dalam menyampaikan pendapat Nisa, 2013, hlm. 145.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Marina Putriyani dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar melalui Penerapan
Pendekatan Open-Ended Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Hasil yang didapat
dalam penelitian ini yaitu kenaikan presentase keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended dari 72 pada siklus I
32
menjadi 82 pada siklus II serta peningkatan prestasi belajar siswa dengan pendekatan open-ended dari 68 pada siklus I menjadi 90 pada siklus II
Marina, tanpa tahun, hlm. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Nahadi, Wiwi Siswaningsih dan Iga
Maliga dengan judul “Pengembangan dan Analisis Tes Kimia Berbasis Open- Ended Problem untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
menghasilkan 15 soal open-ended yang diujicobakan. Dari 15 soal uraian yang disiapkan, diuji coba terbatas di lapangan selama dua kali. Setelah
didapatkan data, kemudian dilanjutkan dengan proses analisis sehingga diketahui butir soal yang kurang memenuhi syarat sehingga dapat diperbaiki
Nahadi dkk., 2015. Pada soal open-ended yang dikembangkan dalam penelitian ini tidak hanya disesuaikan dengan indikator pembelajaran akan
tetapi disesuaikan pula dengan indikator berpikir kreatif. Hal ini ditujukan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan berpikir kreatif dengan
menggunakan soal open-ended problems tersebut. Hasil uji coba I, perolehan siswa dalam masing-masing indikator berpikir kreatif adalah sebesar 23,93
untuk fluency, 25,66 untuk flexibility, 18,03 untuk elaboration, dan 19,18 untuk originality. Sementara hasil yang didapat pada uji coba II
adalah kemampuan fluency sebesar 59,46, flexibility sebesar 50,13, elaboration sebesar 53,76, dan originality sebesar 31,91 Nahadi dkk.,
2015.
C. Kerangka Berpikir