Latar Belakang Masalah “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

3 kerangka kerja yang komprehensif dengan berbagai upaya lain seperti pendidikan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan sosial, dan penyediaan berbagai infrastruktur pendukung lainnya. Namun dalam kegiatan KJKS terdapat kendala-kendala yang mempengaruhi perkembangan KJKS diantaranya : kurangnya SDM, Kurangnya pembinaan terhadap usaha mereka, baik itu dari lembaga-lembaga terkait terhadap berdirinya KJKS maupun pihak lain, sulitnya legalitas hukum, sulitnya akses ke perbankan maupun lembaga terkait dikarenakan kehadiran KJKS yang masih baru, menyebabkan sulitnya pemberian modal, 3 Kebijaksanaan dan sistem perbankan serta penanaman modal dirasa sering kurang menunjang usaha peningkatan modal koperasi, yang umumnya dimiliki dan dikelola oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah, 4 Sekalipun KJKS paham akan keberadaan bank sebagai penyedia dana atau pinjaman, akan tetapi KJKS terkendala oleh kondisi internal yaitu tidak adanya kolteral atau jaminan, 5 KJKS masih belum memiliki sarana seperti perkantoran transportasi pergudangan dan komunikasi yang lengkap untuk menunjang usahanya, kelemahan manajemen dan keterbatasan kemampuan para pelaksana usaha manajer dalam perencanaan usaha mengakibatkan melemahnya usaha KJKS untuk dapat berpacu dan 3 Wawancara pribadi dengan Husen. Ketua KJKS Hijrah Usaha Mikro, Ciputat . 18 Februari 2011 4 Ahmad Dimyati, Dkk., Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta Umat Islam dalam Pengembangan Koperasi, Jakarta, 1989, Cet. 1, h. 199. 5 Herva Octaviana, “Strategi BMT Al-Kautsar Dalam Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di Bekasi”, Skripsi S1 Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 4. 4 bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya, serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap KJKS. KJKS dikembangkan untuk mewujudkan demokrasi ekonomi yang antara lain, terjelma dalam pemerataan pendapatan di masyarakat melalui pertumbuhan koperasi-koperasi yang sehat. KJKS digerakkan agar distribusi dari pemilikan asset kekayaan dan kesempatan berusaha dalam masyarakat diperbaiki secara fungsional dan terus-menerus. Bahkan sementara para ahli mengatakan koperasi sebagai gerakan yang berperan untuk turut mempercepat proses capital ownership reform. Karena koperasi muncul sebagai countervailing power atau balance wheel roda pengimbang terhadap kapitalisme yang tak terbendung. Rasanya untuk Indonesia akan lebih dari itu, koperasi akan berperan sebagai substantive power kekuatan subtantif dalam sistem perekonomian. 6 Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi KJKS dibutuhkan kehadiran suatu lembaga yang dapat membantu mengembangkan, membina, mengayomi dan memajukan usaha mereka, sehingga KJKS dapat bertahan dan berkembang pesat. Dimana lembaga tersebut bertugas sebagai motivator, komunikator, dinamisator, dan fasilitator yang merupakan peran pengembangan koperasi melalui kelembagaan, sehingga para pelaku KJKS dapat memberi kemaslahatan bersama bagi masyarakat, sehingga mereka dapat hidup mandiri dengan usahanya dan semakin berkembang 6 Thoby Mutis, Pengembangan Koperasi, Jakarta, 1992, Cet. 1, h. ix. 5 untuk memenuhi hajat hidup mereka, Hal ini telah terwujud dengan hadirnya Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan. Landasan hukum atas pengembangan usaha kecil dan menengah mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 yaitu tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 7 Oleh sebab itu Dinas koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sangat mempunyai peran penting dalam pengembangan KJKS, karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kecil, terutama kalangan menengah kebawah, serta koperasi di Indonesia makin berkembang. Latar belakang berdirinya Dinas Koperasi dan UKM ini berlandaskan pada banyaknya koperasi dan para pelaku usaha kecil dan menengah yang belum terbina terdiri dari 371 koperasi dan 1700 UKM berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas koperasi dan UKM Kota Tangsel, 8 sebab itu guna dari Dinas ini salah satunya membina para pendiri koperasi dan UKM agar lebih mandiri dan dapat meningkatkan hasil produksi mereka, serta dapat mempertahahnkan usaha mereka. Dinas koperasi dan UKM Kota Tangsel mempunyai kegiatan dan program kerja yang terbagi atas tiga bagian, yaitu : 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor . 32 Tahun . 1998 8 Wawancara pribadi dengan H. Arpandadi. KotaTangerang Selatan, BSD . 13 Desember 2010 6 1. Koperasi : Yang terbagi atas tiga kasi kepala seksi antara lain: kasi sosialisasi, kelembagaan dan penilaian kesehatan koperasi. 2. Usaha Kecil dan Menengah UKM Terbagi menjadi tiga kasi kepala seksi antara lain: kasi aneka usaha, kelembagaan UKM, serta perdagangan barang dan jasa. 3. Bidang fasilitas dan permodalan Terbagi menjadi tiga kasi kepala seksi antara lain: kasi fasilitas pembiayaan, kasi monitoring, serta kasi monitoring dan evaluasi. 9 Dengan program tersebut Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel bertugas untuk membina, sosialisasi, mendata, mengelompokkan bidang-bidang usaha kecil dan menenengah, seperti promosi barang yang telah diproduksi, legalitas atas berdirinya KJKS dan UKM, pemberian alat produksi, penyuluhan, memberikan solusi kepada para pelaku KJKS dan UKM tentang permodalan dan mampu mengakses modal dari Bank pemerintah maupun swasta, serta melakukan penilaian kesehatan KJKS maupun UKM apakah masih sehat atau tidak. 10 Akan tetapi keberadaan suatu lembaga tidak akan mampu bertahan lama jika tidak memiliki strategi. Begitu juga dengan keberadaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam usahanya mengembagkan KJKS. Strategi diperlukan 9 Wawancara pribadi dengan H. Arpandadi. KotaTangerang Selatan, BSD . 13 Desember 2010 10 Ibid. 7 dalam suatu lembaga dengan maksud agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan hambatan-hambatan yang ada dapat diminimalisir. Dari formulasi tersebut diharapkan pengembangan terhadap KJKS dapat direalisasikan. Dalam hal ini strategi pengembangan sangat dibutuhkan, yang berguna untuk meningkatkan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM, sehingga menghasilkan kinerja yang baik, dan Dinas Koperasi dan UKM dapat bertahan lama, maka analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang di dasarkan pada logika untuk memasimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. 11 Dengan menggunakan analisis SWOT akhirnya bisa dirumuskan faktor kunci sukses yang mungkin dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan. Faktor kunci sukses ini sangat penting sekali sebab akan memberi informasi bagaimana sebenarnya profil keunggulan program kerja yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan tersebut. Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sebagai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi tentunya tidak lepas dari masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan roda organisasinya yang dipengaruhi perkembangan, pertumbuhan dan pola hidup masyarakat. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut 11 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet 14, h. 17. 8 tentunya pengelola Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan KJKS, perlu membuat strategi yang tepat sehingga Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dapat bertahan, dan terus mengembangkan perekonomian rakyat, khusususnya diwilayah Tangerang Selatan. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk mengetahui lebih jauh mengenai strategi pengembangan KJKS pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan ke dalam skripsi dengan judul “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Pada dasarnya dalam menganalisis SWOT, maka kita harus menganalisis segala aspek internal dan eksternal, mulai dari lingkungan, struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan secara periodik, analisa terhadap strategi para pesaing yang ada, analisa perilaku konsumen,dan lain sebagainya. Melihat segala aspek yang begitu luas, oleh karena itu agar penelitian lebih terarah kepada permasalahan yang dimaksud, penulis membatasi hal-hal sebagai berikut : a. Objek yang diteliti hanya Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan saja. 9 b. Masalah yang diteliti hanya pada masalah bagaimana strategi dan kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS, ditinjau melalui perspekif formulasi strategi, implementasi strategi, pengendalian strategi, dan melalui perspektif strengths kekuatan, weaknesses kelemahan, opportunities peluang, dan threats tantangan. 2. Perumusan Masalah Dalam rangka memfokuskan pembahasan, penulis merumuskan beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini,yaitu : a. Bagaimana kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS ? b. Analisis SWOT dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam upaya pengembangan KJKS c. Strategi kedepan dan langkah-langkah Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Setelah menyelesaikan skripsi ini tujuan yang hendak dicapai adalah: a. Mengetahui Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi srategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam upaya mengembangkan KJKS 10 c. Menganalisa dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap strategi pengembangan yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan d. Menyarankan alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan KJKS 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis Yaitu memperoleh bukti yang sangat signifikan terhadap masalah yang diteliti. Juga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai segala macam aspek yang berhubungan dengan strategi, Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Usaha Kecil dan Menengah, serta kebijakan dan strategi kedepan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan. b. Bagi Program Studi Muamalat Hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi yang berharga mengenai strategi pengembangan dan Usaha Kecil dan Menengah. c. Bagi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan guna mengembangkan usaha kecil dan menengah, serta perekonomian umat pada umumnya.