Implementasi Strategi “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

74 Namun, terdapat beberapa posisi karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan keahliannya, akan tetapi pimpinan Dinas Koperasi dan UKM memberikan pelatihan-pelatihan khusus guna menciptakan karyawan yang berkwalitas. Dengan begitu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Menurut penulis bentuk struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM cukup baik karena dengan struktur organisasi bentuk Controlled Decentralized maka Dinas memiliki kesatuan komando yang terjamin sangat baik, pengambilan keutusan diambil secara bersama-sama, proses pengambilan keputusan pun sangat cepat karena jumlah SDM yang terlibat cukup banyak, dan rasa solidaritas diantara karyawan pada umumnya tinggi. 2. Kepemimpinan Adapun gaya kepemimpinan yang diterapkan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan yaitu Demokratis Democratic, dimana Pemimpin mendelegasikan wewenang pada bawahan, mendorong partisipasi bawahan, menekankan kemampuan bawahan dalam menyelesaikan tugasnya, dan memperoleh penghargaan melalui kekuasaan pengaruh, bukan jabatan. 73 Selain tipe tersebut, Dinas Koperasi dan UKM juga menjalankan kepemimpinan model Kepemimpinan yang mengarajkanpengasuh direktif, yaitu memberikan panduan kepada para karyawan mengenai apa yang 73 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 19 April 2011 75 seharusnya dilakukan dan bagamana cara melakukannya, menjadwalkan pekerjaan, dan mempertahankan standar kerja. Dan tipe kepemimpinan partisipatif. Yaitu berkonsultasi dengan karyawan dan secara serius mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan. 3. Budaya Organisasi Keberadaan gaya organisasi berfungsi untuk menguatkan kemampuan organsiasi. Budaya yang kuat dalam suatu organisasi adalah sebagai kunci kesuksesan suatu organisasi. Secara internal kelembagaan fungsi ini dilahirkan melalui proses integrasi seluruh komponen SDM organisasi, khususnya terhadap dua hal mendasar. Pertama tentang hakekat kerja yang tengah dilakukan organisasi, dan kedua bahwa keberadaan seluruh SDM organisasi adalah dalam kerangka tim yang solid. Secara eksternal, fungsi ini di munculkan melalui proses adaptasi organisasi terhadap lingkungannya. 74 Untuk menjamin keberlangsungan kedua proses diatas, Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel memberikan aturan tentang karakteristik lingkungan organisasinya atau perumusan konsep budayanya sebagai berikut : a. Jam kerja dimulai pada pukul 07.30 – 16.00 WIB b. Karyawan harus disiplin sesuai dengan job descriptionnya. c. Bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing d. Menggunakan kartu identitas karyawan pada jam kerja. 74 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam Perspektif Syariah., h. 127 76 e. Hari libur kerja pada hari sabtu dan minggu. f. Saling memberikan dukungan dan kerjasama. Untuk memberikan motivasi kepada karyawannya, maka pihak Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel mempunyai rencana untuk memberikan reward kepada karyawannya yang memiliki loyalitas tinggi dalam menjalankan tugas dan peraturan yang ditetapkan. 75 4. Prosedur, Program dan Anggaran Dalam menjalankan program-program yang direncanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, karyawan melaksanakan tugas sesuai dengan subjek jabatan, tanggung jawab dan wewenangnya masing- masing. Anggaran Dinas Koperasi dan UKM dituangkan dalam bentuk pelatihan dan pembinaan karyawan sesuai dengan jabatannya. 76 Dari uraian implementasi strategi diatas, beserta data yang diperoleh, maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari beberapa upaya yang dilakukan untuk mengembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dengan penetapan struktur organisasi yang berbentuk Controlled Decentralized, kepemimpinan dan budaya organisasi yang teratur, serta prosedur, program dan anggaran yang ada. 75 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011 76 Ibid. 77

C. Pengendalian Strategi

Untuk mengetahui perkembangan dan menghindari penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi suatu lembaga, maka diperlukan adanya pengendalian strategi yang meliputi evaluasi dan pengawasan. Evaluasi strategi diantaranya dengan menetapkan standar kerja, pengukuran prestasi kerja dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi. 1. Evaluasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan organisasinya memiliki standar penilaian kerja yaitu mengacu pada DP3 Daftar Pelaksanaan Pegawai yang berdasarkan pada PDLT Prestasi, Dedikasi dan Loyalitas antara lain : kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, perakarsa, kepemimpinan staf. 77 Dalam menjalankan organisasinya, pihak Dinas Koperasi dan UKM menyadari bahwa penyimpangan-penyimpangan terkadang terjadi dalam pelaksanaan kerja, akan tetapi yang terjadi selama ini di Dinas Koperasi dan UKM tidak begitu berat, diantaranya : pegawai terlambat datang kerja, kesalahan data, serta kurangnya komunikasi antara pegawai. 78 Adapun dalam melakukan pengukuran kerja, Pimpinan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan melakukan kerjasama yang baik 77 Wawancara pribadi dengan Ahmad Nur Alfiza, Kasi Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011 78 Ibid. 78 antar pegawai lainnya. Sedangkan tindakan korektif yang dilakukan oleh pimpinan Dinas Koperasi dan UKM yaitu dengan teguran secara lisan atau memberi surat peringatan, dan dengan bermusyawarah. Apabila langkah tersebut tidak dapat menjadi solusi terhadap penyimpangan yang terjadi, maka pimpinan Dinas Koperasi dan UKM mengambil tindakan untuk menon-aktifkan pegawai yang melakukan penimpangan. 79 2. Pengawasan Pengawasan dilakukan oleh KASI Kepala Seksi untuk semua divisi pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, khususnya Kepala Bidang Koperasi, melakukan evaluasi dan monitoring terhadap program kegiatan dan kinerja karyawan yang dilakukan dalam triwulan dan semester, yang mana evaluasi berdasarkan pada laporan kegiatan maupun program. 80 Dari uraian diatas, nampak bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan telah melakukan pengendalian strategi dengan baik yaitu dengan menetapkan standar prestasi kerja, melakukan pengukuran prestasi kerja dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, serta mengadakan evaluasi dan monitoring yang berdasarkan pada laporan maupun kegiatan. Dengan menetapkan tahap strategi tersebut maka penyimpangan yang terjadi dapat diketahui sedini mungkin. 79 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011 80 Ibid. 79

D. Manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan Bagi Pe

ngusaha Kecil dan Menengah. Manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan kinerja para pengelola Koperasi Jasa Keuangan Syariah maupun UKM, dan memberikan kontribusi, sehingga usaha para pelaku KJKS dan UKM dapat bertahan. 1. Program jangka panjang Program jangka panjang dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel adalah sebagai berikut: a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian b. Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian c. Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian d. Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi e. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi f. Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi g. Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana atau Manajemen Modern pada Jenis-Jenis Koperasi. 2. Program jangka pendek