Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

41 kemudian dikelola secara professional dan efektif tanpa persyaratan khusus dari pemilik dana, dan koperasi syariah memiliki hak untuk terbuka dikelolanya berdasarkan program-program yang dimilikinya. Prinsip pengelolaan dana ini dapat disebut sebagai mudharabah mutlaqah, yaitu investasi dana yang dihimpun dari anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang sesuai dengan syariah. c. Fungsi sosial Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial baik kepada anggota yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat dhu’afa. Kepada anggota yang membutuhkan pinjaman darurat emergency loan dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan pengembalian pokok Al Qard yang sumber dananya berasal dari modal maupun laba yang dihimpun. Dimana anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya seperti koperasi konvensional. Sementara bagi hasil anggota masyarakat dhuafa dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan atau tanpa pengembalian pokok Qardhul Hasan yang sumber dananya dari dana ZIS Zakat, Infaq, Shodaqoh. Pinjaman qordhul hasan ini diutamakan sebagai modal usaha bagi masyarakat miskin agar usahanya menjadi besar, jika usahanya mengalami kemacetan, ia tidak perlu dibebani dengan pengembalian pokoknya. Fungsi ini juga membedakan antara koperasi konvensional dengan koperasi syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya sesuai dengan ajaran Islam yang terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2: 42 ِبﺎَﻘِﻌْﻟا ُﺪﯾِﺪَﺷ ا ﱠنِإ ا اﻮُﻘﱠﺗاَو ِناَوْﺪُﻌْﻟاَو ِﻢْﺛِﻹْاﻰَﻠَﻋ اﻮُﻧَوﺎَﻌَﺗ َﻻَوىَﻮْﻘﱠﺘﻟاَو ﱢﺮِﺒْﻟاﻰَﻠَﻋ ا ﻮُﻧَوﺎَﻌَﺗَو “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kamu tolong menolong dalam permusuhan dan perbuatan dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa- Nya.” QS Al-Maa’idah : 2 45 Sedangkan dalam hadits disebutkan pula keharusan dalam tolong- menolong, sebagai berikut: Rasul saw bersabda: “Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara. Ia tidak boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya. Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat” HR Muslim. 46

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah

a. UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. b. UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. c. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91KepIVKUKMIX2004 tentang Petunjuk Pelaksanaaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah merupakan realisasi atas keperdulian pemerintah untuk berperan memberikan payung hukum atas kenyataan yang tumbuh subur dalam masyarakat ekonomi Indonesia terutama dalam lingkungan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 45 Al-Qur’an, Surat Al-maa’idah ayat : 2 46 Hadits Nabi Muhammad SAW, riwayat Muslim. 43 d. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 35.2PERM.KUKMX2007 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah. e. Peraturan Pemerintah No 17 tahun 1994 tentang pembubaran Koperasi oleh Pemerintah. f. PP No 9 tahun 1995 tentang Usaha Simpan Pinjam. g. Koperasi syariah berlandaskan syariah Islam yaitu Al-qur’an dan as-sunnah dengan saling tolong menolong ta’awun dan saling menguatkan takaful dan berlandaskan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. 47

5. Prinsip Operasional Koperasi Syariah

Koperasi syariah memiliki keluwesan dalam menerapkan akad-akad muamalah, yang umumnya sulit dipraktekan pada perbankan syariah karena adanya keterbatasan peraturan dari Bank Indonesia – PBI Peraturan Bank Indonesia. Prinsip dasar operasional koperasi syariah tersebut dapat digambarkan berikut. 48 47 “koperasi syariah” www.koperasisyariah.com Artikel diakses pada tgl 18 Maret 2011 48 Aan Afrianti, “Strategi Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam menekan tingkat Non Performing Financing NPF”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 21. Sumber Dana Koperasi Syariah 1. Simpanan Sukarela - Simp. Wadiah - Simp. Berjangka mudharabah 2. Investasi pihak lain - Investasi terikat - Investasi tidak terikat 3. Dana ZIS - Zakat - Infaq dan Shodaqoh 4. Model Koperasi - Simpanan pokok +wajib - Dana Hibah - LR SHU berjalan Jasa-jasa 1. Wakalah 2. Kafalah 3. Hawalah 4. Ijaroh Jual beli 1. Murabahah 2. Salam 3. Istishna Investasi Pembiayaan 1. Mudharabah 2. Musyarakah Penempatan lainnya 1. Bank Syariah 2. Koperasi Syariah FEE Margin Bagi Hail Bagi Hasil Bank Kep Porsi Koperasi Syariah LR SHU Berjalan 55 Revenue Distribution 45 45 Bagi Hasil Bagi Hasil Porsi 1. Simp. Berjangka 2. Investasi pihak lain Penempatannya lainnya 1. Bank Syariah 2. Koperasi Syariah 44