diperlihatkan alat kelamin, diperlihatkan pornografi, dipaksa melakukan seks, seseorang memegang alat kelamin korban yaitu sebanyak 1,63 . Kemudian
subjek yang mengalami kekerasan fisik dan seksual yaitu 0,8 . Subjek yang mengalami fisik dan penelantaran seperti diabaikan oleh keluarga sebanyak 0,8 .
Subjek yang mengalami kekerasan fisik, emosional dan penelantaran sebanyak 3,27 . Subjek yang mengalami kekerasan fisik, seksual dan penelantaran
sebanyak 0,8 . Selanjutnya subjek yang pernah mengalami kekerasan fisik, seksual dan emosional sebanyak 3,27 .
Selanjutnya, akan dijelaskan deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 4.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin No Identitas
Subjek Frekuensi
Presentasi Jenis
Kelamin
1. Perempuan 52
43 2. Laki-laki
70 57
Jumlah 122 100
Dari tabel diatas, didapat informasi berdasarkan jenis kelamin. Dari 122 subjek penelitian laki-laki dalam penelitian ini sedikit lebih banyak yaitu 57
dibanding subjek perempuan 43 . Selanjutnya, akan dijelaskan deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kekerasan yang pernah dialami anak.
4.2 Analisis Deskriptif
Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data penelitian. Dalam hasil analisis deskriptif ini akan disajikan nilai minimum, maksimum,
mean dan standar deviasi variabel serta kategorisasi tinggi dan rendahnya skor variabel penelitian. Gambaran hasil analisis deskriptif ini dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Variable N
Min Max
Mean SD
SWB 122 17.75
71.53 50
9.16 Guidance 122
25.97 62.82
50 7.58
Reliable 122
26.54 62.02
50 9.99
Reassurance 122
31.24 66.35
49 8.92
Opportunity 122
31.54 61.78
50 9.71
Attachment 122 29.18
62.74 50
9.07 Social 122
32.21 64.51
49 6.77
Self efficacy 122
26.36 67.29
50 8.77
Jenis kelamin 122
1 0.5
0.49 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa pada variabel yang
memiliki nilai minimum terendah adalah variabel SWB, yaitu sebesar 17.75, sedangkan variabel yang memiliki nilai maksimum tertinggi adalah variabel
SWB, yaitu sebesar 71.53. Selain itu dapat diketahui pula bahwa variabel yang
memiliki mean terendah adalah variabel jenis kelamin, yaitu sebesar 0.5. Selanjutnya variabel yang memiliki standar deviasi terendah adalah social, yaitu
sebesar .77, sedangkan variabel yang memiliki standar deviasi tertinggi adalah reliable alliance
yaitu sebesar 9.99.
4.3 Kategorisasi Skor Variabel
Berdasarkan pada alat ukur yang digunakan, kategorisasi skor dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori yaitu, tinggi dan rendah. Hal ini diketahui dari
informasi yang tertera pada alat ukur yang digunakan bahwa kategorisasi skor
menggunakan raw score dibagi menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah.
Selanjutnya, peneliti menggunakan informasi tersebut sebagai acuan untuk membuat norma kategorisasi dalam penelitian ini yang datanya bukan
menggunakan raw score tetapi merupakan true score yang skalanya telah dipindah menggunakan rumus 3.1, pedoman interpretasi skor sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pedoman Interpretasi Skor Kategori Rumus
Tinggi X ≥ Mean
Rendah X Mean
Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Variabel Kategorisasi Skor Variabel
Variabel Frekuensi Rendah Tinggi
Rendah Tinggi
Subjective well being 58 64
47.5 52.4
Guidance 77 45
63.1 36.9
Reliable alliance
75 47 61.4
38.5
Reassurance of worth 76 46
62.2 37.7
Opportunity for nurturance 39 83
31.9 68.3
Attachment 75 47
61.4 38.5
Social integration 51 71
41.8 58.1
Self efficacy
63 59 51.6
48.3
Jenis Kelamin
53 69
43.4 56.5
Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa skor pada variabel subjective well-being
cenderung seimbang antara kategori rendah dan tinggi. Lalu, skor pada variabel guidance cenderung rendah. Selanjutnya, skor pada variabel
reliable alliance cenderung rendah begitupun juga pada variabel reassurance of
worth skor cenderung rendah. Lalu, skor pada variabel opportunity for
nurturance cenderung tinggi. Skor pada variable attachment cenderung rendah,
variable social integration cenderung seimbang. Skor pada variable self efficacy cenderung rendah dan terakhir skor pada variabel jenis kelamin cenderung tinggi.
4.4 Uji Hipotesis