c. Strength
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang lemah
mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Menunjukkan sejauhmana seseorang yakin akan kemampuannya dalam
menghadapi berbagai situasi, dimulai dengan melakukan aktivitas yang biasa dilakukan atau situasi tertentu yang tidak pernah dilakukan hingga dalam
serangkaian tugas atau situasi sulit dan bervariasi.
2.2.4 Pengukuran Self-efficacy
Pengukuran self-efficacy menggunakan general self-efficacy scale oleh Schwarzer, R. dan Jerusalem, M 1995 yang terdiri dari sepuluh item yang
mengukur self-efficacy pada seseorang .GSE pertama kali dikembangkan dalam bahasa Jerman oleh Ralf Schwarzer dan Matthias Jerusalem pada tahun 1979.
Awalnya skala ini berjumlah 20 item, setelah mengalami revisi di tahun 1981 berkurang menjadi 10 item kemudian skala ini di adaptasi dalam 28 bahasa oleh
beberapa penulis. Alasan dalam penggunaan skala ini, dikarenakan telah diketahui validitas dan reabilitas dari alat ukur yang akan digunakan baik dalam versi
bahasa inggris maupun bahasa indonesia.
2.4 Kekerasan anak child abuse
2.4.1 Pengertian kekerasan anak chlid abuse
David Gil, dalam Richard J. Gelles, 1976 “Child abuse has been naruwly defined by David Gil to mean an
occurrence wherw a cerataker injures a child, not by accident, but in anger or deliberately 1970, p. 50”
Kekerasan pada anak yaitu suatu kejadian di mana seorang yang merawat anak melukai seorang anak, bukan kebetulan, tapi marah atau dengan sengaja
menyakiti anak tersebut. Kemudian menurut Richard J. Gelles 1976, kekerasan anak adalah :
“...the physical or mental injury, sexual abuse, negligent treatment, or maltreatment of a child under the age of eighteen by a person who is
responsible for the childs welfare under circumstances which indicate that the childs health or welfare is harmed or threatened thereby...”
Kekerasan anak merupakan cedera pada fisik atau mental, pelecehan seksual, pengobatan yang lalai, atau penganiayaan terhadap anak di bawah usia
delapan belas tahun oleh orang yang bertanggung jawab atas kesejahteraan anak di bawah keadaan yang mengindikasikan bahwa kesehatan atau kesejahteraan
anak dirugikan atau terancam dengan demikian. Menurut Bullard et al., 1967; Morris, et al., 1964
“abuse and neglect include such things as failure to thrive , child theft, abandonment, or emotional mistreatment”
Kekerasan dan penelantaran termasuk hal-hal seperti gagal dalam memberi perhatian kepada anak sehingga perkembangannya tidak berkembang
dengan semestinya, pencurian anak, ditinggalkan, atau penganiayaan secara emosional.
Beberapa defenisi di atas peneliti mengambil defenisi dari Richard J. Gelles 1976, yaitu Kekerasan anak merupakan cedera pada fisik atau mental, pelecehan
seksual, pengobatan yang lalai, atau penganiayaan terhadap anak di bawah usia delapan belas tahun oleh orang yang bertanggung jawab atas kesejahteraan anak
di bawah keadaan yang mengindikasikan bahwa kesehatan atau kesejahteraan anak dirugikan atau terancam dengan demikian.
2.4.2 Penyebab kekerasan anak chlid abuse