Uji validitas item dukungan sosial

Berdasarkan tabel 3.6, setelah dilakukan 2 kali pengujian CFA dengan total 1 item yang di drop yaitu item 24 karena item 24 memiliki korelasi lebih dari 4. Nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96. Lalu koefisien muatan faktor dari seluruh item tidak ada yang memiliki nilai negatif, dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah lebih dari 4. Artinya, ke 11 item merupakan item yang valid untuk mengukur subjective well-being dimensi kognitif berdasarkan 3 kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.

3.4.2 Uji validitas item dukungan sosial

a. Uji validitas item guidance Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur guidance. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, , maka diperoleh model fit dengan Chi- square= 1,29, df = 2, P-value = 0.52408, RMSEA = 0.000. Gambar 3.3 Path Diagram Guidance Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu guidance. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini: Tabel 3.7 Muatan Faktor Guidance No. Item Lambda Standard Error t-value Signifikan Korelasi Kesalahan 3 0.24 0.11 2,16 V 9 -0.01 0.11 -0,09 X 12 0.62 0.19 3,21 V 16 0.74 0.23 3,32 V Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96 kecuali item nomor 9 nilai t=- 0,09 maka, item nomor 9 didrop.Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya kecuali item nomor 9. b. Uji validitas item reliable alliance Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur reliable alliance. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 16,96, df = 2, P-value = 0.00021, dan nilai RMSEA = 0.249, oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. Gambar 3.4 Path Diagram Reliable Alliance Di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu reliable alliance. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.8 Muatan Faktor Reliable Alliance No. Item Lambda Standard Error t-value Signifi kan Korelasi Kesalahan 1 1,04 0.41 2,57 V 10 0.27 0.14 1,98 V 18 -0.12 0.26 -0.46 X 23 0.38 0.17 2,24 V Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96 kecuali item nomor 18 nilai t=-0.46 maka, item nomor 18 didrop.Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya kecuali item nomor 18. c. Uji validitas item reassurance of worth Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur reassurance of worth. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi- square = 52,51 df = 2, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.457, oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. Gambar 3.5 Path Diagram Reassurance Of Worth Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu reassurance of worth. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9 dibawah ini: Tabel 3.9 Muatan Faktor Reassurance Of Worth No. Item Lambda Standard Error t-value Signifi kan Korelasi Kesalahan 6 0,37 0.10 3,80 V 9 0.25 0.10 2,44 V 13 0.77 0.12 6,47 V 23 0.86 0.12 6,93 V Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96.Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya. d. Uji validitas item opportunity for nurturance Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur opportunity for nurturance. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi- square = 40,06 df = 2, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.397, oleh sebab itu penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. Gambar 3.6 Path Diagram Opportunity For Nurturance Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu 0pportunity for nurturance. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10 dibawah ini: Tabel 3.10 Muatan Faktor Opportunity For Nurturance No. Item Lambda Standard Error t- value Signifikan Korelasi Kesalahan 4 0.74 0.14 5,34 V 7 0.14 0.10 1,51 X 1 15 1,19 0.25 4,81 V 24 0.76 0.17 4,41 V 2 Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96 kecuali item nomor 7 memiliki t- value= 1.51 1.96, maka item nomor 7 didrop .Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya kecuali item nomor 7. e. Uji validitas itema attachment Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur attachment. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu factor, maka diperoleh model fit dengan Chi- square= 0.33, df = 2, P-value = 0.84912, RMSEA = 0.000. Gambar 3.7 Path Diagram Attachment Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu attachment. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini: Tabel 3.11 Muatan Faktor Attachment No. Item Lambda Standard Error t-value Signifik an Korelasi Kesalahan 2 0,78 0.16 4,93 V 11 0,98 0.19 5,25 V 17 0.21 0.10 2,15 V 21 0.01 0.09 0.13 X Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96 kecuali item nomor 21, maka item nomor 21 didrop .Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya kecuali item nomor 21. f. Uji validitas itema social integration Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur social integration. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi- square = 2,26, df = 2, P-value = 0.32377, dan nilai RMSEA = 0.032, oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.00, df = 1, P-value = 0.95002, RMSEA = 0.000. Gambar 3.8 Path Diagram Social Integration Setelah di dapat nilai P-value 0.05 dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu social integration. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.12 dibawah ini: Tabel 3.12 Muatan Faktor Social Integration No. Item Lambda Standar d Error t- value Signifikan Korelasi Kesalahan 5 0.47 0.13 3,58 V 8 0,56 0.15 3,85 V 14 0.51 0.14 3,65 V 22 0.09 0.14 0.62 X Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96 atau t -1.96 kecuali item nomor 22, maka item nomor 22 didrop .Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari 4 .Artinya seluruh item valid untuk mengukur apa yang hendak diukur berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya kecuali item nomor 22.

3.4.3 Uji validitas item self-efficacy