Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Pengumpulan Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari metode pengumpulan data dan analisis data. Di dalamnya akan dibahas tentang populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan metode analisis.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian yaitu anak yang berada di Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak PPKSA di Bambu Apus Cipayung, Jakarta Timur yaitu dari pelayanan anak jalanan oleh SDC Social Development Center for Children , kemudian Panti Sosial Marsudi Putra Handayani PSMP Handayani yang mengkhususkan sebagai pusat pelayanan anak nakalanak berhadapan dengan hukum ANABH dan rumah singgah anak jalanan yaitu rumah singgah Akur Kurnia yang ada di Kramat Jati Jakarta Timur dan rumah singgah Swara di Jatinegara Jakarta Timur. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah anak yang pernah mengalami kekerasan yang berusia 18 tahun ke bawah dengan jumlah 122 anak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk kategori nonprobality sampling . Peneliti tidak mengetahui peluang terpilihnya seseorang karena tidak memiliki daftar anggota dari suatu populasi, peneliti mengambil sampel sesuai dengan karakteristik yaitu anak yang pernah mengalami kekerasan. 3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel 3.2.1 Variabel penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Subjective well being Y 2. Social support a Guidance X 1 b Reliable alliance X 2 c Reassurance of worth X 3 d Opportunity for nurturance X 4 e Attachment X 5 f Social integration X 6 3. Self-Efficacy X 7 4. Jenis Kelamin X 8 Dependen variabel outcome variable dalam penelitian ini adalah subjective well being, sedangkan variabel social support , self-efficacy,dan jenis kelamin merupakan variabel independen predictor variable.

3.2.2 Definisi opersional variabel penelitian

Agar dapat dilakukan pengukuran terhadap semua variabel penelitian perlu ditetapkan definisi operasional dari semua variabel tersebut. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Subjective well being merupakan persepsi anak yang mengalami kekerasan terhadap evaluasi kehidupannya, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta evaluasi afektif terhadap mood dan emosinya, yang diukur melalui aspek evaluasi kognitif yang terdiri dari evaluasi kehidupan secara menyeluruh, dan evaluasi kehidupan terhadap domain tertentu dan afeksi positif dan negatif . 2. Social support adalah seseorang yang memperoleh kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan individu saat individu membutuhkan bantuan dalam mengalami kesulitan, yang terdiri dari: 1. Guidance adalah seseorang yang memiliki orang lain guru, sahabat, keluarga dimana orang lain tersebut bisa membantu seperti memberikan nasihat atau bimbingan ketika orang tersebut menghadapi masalah- masalah. 2. Reliable Alliance adalah seseorang yang mendapat keyakinan dukungan sosial bahwa akan ada orang lain yang akan membantu ketika dalam kesulitan atau masalah. 3. Reassurance of Worth adalah seseorang mendapat pengakuan dari orang lain atau lembaga terhadap kompetensi, keterampilan, dan nilai yang dimiliki oleh seseorang. 4. Opportunity for nurturance kesempatan memberikan perhatian pada orang lain, yaitu aspek paling penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan dibutuhkan oleh orang lain. 5. Attachment yaitu adanya perasaan kedekatan secara emosional kepada orang lain yang memberikan rasa aman, biasanya didapatkan dari pasangan, teman dekat, atau hubungan keluarga. 6. Social integration menunjukkan bagaimana peran seseorang dalam lingkungan sosialnya dan memungkinkan seseorang untuk memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok 3. Self-efficacy merupakan keyakinan seseorang dapat melakukan perilaku yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan yang mencakup aspek magnitude, strength, generality.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model skala likert, dimana variabel penelitian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-item instrumen. Jawaban dari setiap instrumen ini memiliki gradasi dari tertinggi sangat positif sampai terendah sangat negatif, dengan 4 kategori jawaban, yaitu “Sangat Setuju” SS, “Setuju” S, “Tidak Setuju” TS, “Sangat Tidak Setuju” STS. Hal ini dilakukan untuk meghindari terjadinya pemusatan central tendency atau menghindari jumlah respon yang bersifat netral. Model ini terdiri dari pernyataan positif favourable dan pernyataan negatif unfavourable. Penskoran tertinggi diberikan pilihan sangat setuju dan terendah pada pernyataan sangat tidak setuju untuk pernyataan favourable. Selanjutnya pernyataan tertinggi untuk pernyataan unfavourable diberikan pada pilihan jawaban sangat tidak setuju dan skor terendah diberikan untuk pilihan sangat setuju. Skor-skor tersebut dihitung dengan dua cara yaitu melalui item favourable dan unfavourable, untuk item favourable penskorannya yaitu SS=4, S=3, TS=2, STS=1, dan sebaliknya untuk unfavourable. Tabel 3.1 Skor Alat Ukur Pilihan Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah sejumlah 4 bagian. Pertama, bagian yang mengungkapkan data diri responden. Kedua, bagian yang mengungkap subjective well being. ketiga, bagian yang mengungkapkan self- efficacy dan keempat mengungkap tentang social support.Pada penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala subjective well being, self-efficacy dan social support. Untuk skala SWB peneliti mengadaptasi dari skala baku yang disusun oleh Diener, untuk SWB peneliti memakai 3 alat ukur, untuk dimensi kognitif SWB evaluasi secara keseluruhan meggunnakan SWLS Satisfaction With Life Scale 1985 yang terdiri dari 5 item, kemudian untuk evaluasi terhadap kepuasan domain peneliti memakai alat ukur PFS Psychological Flourishing Scale 2008 yang terdiri dari 12 item, dan untuk mengukur dimensi afektif SWB yaitu afek positif dan negatif peneliti memakai SPANE Scale of Positive and Negative Experience 2009 yang terdiri dari 12 item. Untuk skala social support menggunakan kuesioner yang dibuat oleh Russel dan Cutrona 1987 yang disebut dengan The Social Provisions Scale. Kuesioner ini terdiri dari 24 item dengan menggunakan skala Likert. untuk skala Self-Efficacy menggunakan General Self-Efficacy Scale oleh Schwarzer dan Jerusalem 1995 yang terdiri dari 10 item. 1. Skala Subjective well being Skala untuk Subjective Well Being pada penelitian ini peneliti mengadaptasi dari skala baku yang disusun oleh Diener. Alat ukur yang mengukur SWB mempunyai tiga komponen. Pertama adalah alat ukur kepuasan kehidupan secara menyeluruh, kedua adalah alat ukur kepuasan kehidupan secara domain, dan ketiga alat ukur afektif. Untuk alat ukur kepuasan hidup secara menyeluruh yang digunakan adalah The Satisfaction With Life Scale SWLS. Untuk mengukur kepuasan hidup secara domain alat ukur ini diadaptasi dari Robert Biswas Diener yaitu PFS Psychological Flourishing Scale. Untuk mengukur komponen afeksi positif dan negatif peneliti menggunakan alat ukur Scale of Positive and Negative Scale SPANE. Tabel 3.2 Blueprint Skala Subjective Well Being No Dimensi Indikator No item Total Fav Unfav 1. Dimensi Kognitif Evaluasi kepuasan hidup secara menyeluruh 1,2,3,4,5 5 Evaluasi kepuasan hidup secara domain 6,7,8,9,10,11, 12,13,14,15,1 6,17 12 2. Dimensi afektif Afek positif 18,20,22,24,2 7,29 6 Afek negatif 19,21, 23,25, 26,28 6 Jumlah 29 2. Skala Social Support Skala dukunga sosial dalam penelitian ini mengadaptasi dari kuesioner yang dibuat oleh Russel dan Cutrona 1987 yang disebut Social Provisions Scale . Kuesioner ini terdiri dari 24 item dengan menggunakan skala Likert. Adapun lebih jelasnya sebagai berikut: Tabel 3.3 Blueprint Skala Social Support No. Dimensi Indikator Item Total Fav Unfav 1. Guidance Adanya orang lain untuk memberi saran dan bimibingan 12,16 3,19 4 2. Reliable alliance Keberadaan orang lain yang dapat diandalkan 1,23 10,18 4 3. Reassurance of worth Pengakuan kemampuan yang dimiliki individu dari orang lain 13,20 6,9 4 4. Opportunity for nurturance Perasaan dibutuhkan oleh orang lain 4,7 15,24 4 5. Attachment Kedekatan emosi individu dengan orang lain 11,17 2,21 4 6. Social integration Perasaan memiliki dalam kelompok 5,8 14,22 4 Total 24 3. Self-Efficacy Alat ukur untuk mengukur self-efficacy yaitu menggunakan General Self- Efficacy Scale yang dikembangkan oleh Schwarzer, r., dan Jerusalem, M 1 995 yang teridiri dari 10 item.Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : Tabel 3.4 Blue Print Skala Self-Efficacy No Indikator Item Total Fav Unfav 1. Adanya keyakinan seseorang mengenai kemampuannya dalam menghadapi tingkat kesulitan dan memecahkan masalah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10 Jumlah 10

3.4 Uji Validitas Konstruk