Kasus Delik Pornografi “Iklan Kalender Bir Bintang dan Iklan Bintang dan

74 Kasus Posisi Berawal perusahan AIM Advertising Agency Jln. Buncit Raya Jakarta Selatan mendapat pekerjaan pembuatan Iklan Karender Bir Bintng dan Iklan FA Kosmetik, kemudian pihak AIM Advertising Agency yang diwakili oleh saksi Henny Widiati Mokoagow menghubungi saksi Syahril. M. Alias Aling pimpinan CV AB Model untuk menyediakan beberapa model yang akan diseleksi untuk pembuatan Iklan Bir Bintang dan FA Kosmetik dan sebagai fotografernya saksi Benny Gunardi Ginting selaku Asisten Direktur Kreatif AIM Advertising Agency menunjuk Studio Photo Budi Han Jln. Asem baris Raya No. 177 tebet Jakarta Selatan Milik Terdakwa Budi Han yang akan dijadikan tempat untuk pelaksanaan casting; Bahwa sebelum melaksaan casting terhadap para artis model dalam pembuatan iklan Bir bintang dan FA Kosmetik tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu saksi Faisal dan saksi Benny Gunardi Ginting masing-masing selaku Adderector dan Asisten Direktur kreatif AIM Advertising Agency datang ke Studio Photo Budi Han milik terdakwa Budi Han di Jln. Asem Baris Raya no. 177 Tebet Jakarta Seltan, memberitahukan kepada Terdakwa Budi Han bahwa dalam waktu dekat akan ada pemotretan casting iklan Bir Bintang dan FA Kosmetik di studio Photo Budi Han yang dilakukan oleh para artis model, lalu Terdakwa Budi Han memberitahu kepada saksi Faisal dan saksi Beny Gunardi Ginting bahwa di Studio Budi Han pada dinding tembok kamar mandi tempat ganti pakaian para model ada lubang ukuran kurng lebih 50 X 70 cm ditutup dengan menggunakan 75 kaca cermin tembus pandang yang memiliki dua sisi,yaitu bila dilihat dari luar kmar mandi bisa melihat keadaan dalam kamar mandi dan bisa untuk mengambil gambar para model yng sedang ganti pakaian, sedangkan sisi sebaliknya bila dilihat dari dalam kamar mandi hanya merupakan kaca cermin biasa, mengetahui hal tersebut saksi Benny Bunardi Ginting mengatakan “boleh juga tuh, kalau ada proyek kita kesana” dan selanjutnya kaca cermin tembus pandang yang dipasang di dinding tembok kamar mandi dalam Stusio Budi Han tersebut oleh Terdakwa Budi Han diperlihatkan kepada saksi Benny Gunardi Ginting dan saksi Faisal; Pada bulan oktober 1997 saksi Syahril M. Aling menyediakan beberapa model yang diminta AIM Advertesing Agency, yaitu Rachel Maryam Sayidinna, Sarah Azhar, Feny Permatasari Chandra, Annisa Nurul Shanty, Megie Megawatie dan Yosefenny Maria Ursula Waas, kemudian model yang akan dijadikan bintang iklan kalender Bir Bintang tersebut oleh saksi Syahril M. Alias Aling diserahkan kepda saksi Henny Widiati Mokoagow di kantor AIM Advertising oleh Syahril M. Alias Aling terebut oleh saksi Henny Widiati Mokoagow bersama-sama saksi Benny Gunardi dan saksi Faisal dibawah ke Studio Photo Budi Han Jln. Asem Baris Raya No. 177 Tebet Jakarta Selatan milik Terdakwa Budi Han untuk melakukan pemotretan casting; Bahwa dalam pengambilan gambarpemotretan casting di Studio Budi Han tersebut para model harus ganti pakaian yang disediakan oleh AIM Advertising Agency di kamar mandi Studio budi Han dan pada saat par model Rachel Maryam Sayidina, Sarah Azhari, Femy Permatasari Chandra, Annisa 76 Nurul Shanty, Megie Megawatie dan Yosefenny Maria Ursula Waas sedang ganti pakaian di kamar mandi tersebut Terdakwa Budi Han menyuruh saksi Benny Gunardi Ginting, saksi Benhur Bangun Karjaya alias Beung dan saksi Kodim untuk mengambil gambarmenyunting terhadap para model yang sedang ganti pakaian di kmr mandi terdebut dari lur kamar mandi melalui lubang persegi empat yang ditutup dengan kaca cermin tembus pndang yang dipasang didinding tembok kamar mandi. Bahwa rekaman beberapa adegan gambar porno para model iklan kalender Bir Bintang dan FA kosmetik Rachel Maryam Sayidina, Sarah Azhari, Femi Permatasari Chandra, Annisa Nurul Shanty, Megie Megawatie dan Yosefenny Maria Ursula Wass yang telah melanggar kesopanan dan kesusilaan tersebut telah beredar dan bahkan telah diperjual belikan oleh para pedagang kaki lima kepada masyarakat umum dalam bentuk kaset VCD dengan harga antara Rp. 7.000,- hingga Rp. 9.000,- untuk setiap keping VCD; DAKWAAN JAKSA ------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 282 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP ------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai ketentuan pasal 40 c jo pasal 33 ayat 2 undang-undang No. 8 tahum 1992 tentang Perfilman jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP 77 Menimbang, bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan kesatu haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukuman pada Terdakwa perlulah dipertimbankan hal-hal yang memberatkan dan yang merinngankan; Hal-hal yang memberatkan : perbuatan Terdkwa telah membuat penderitaan bagi saksi korban dan sangat mengganggu ketentaraman didlam menjalankan profesinya sebagai artis, dan foto model; Hal-hal yang meringankan: 1. Terdakwa dipersidangan mengakui terus terang perbuatannya dan sangat menyesali perbuatnnya; 2. Terdakwa masih muda sehingga masih dapat diharapkan untuk memperbaiki tingkah lakunya di masa yang akan datang; 3. Terdakwa belum pernah dihukum; Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 satu buah Handycam merek Sony dan 1satu kaset VCD berjudul tiga artis selebritis Majlis sependapat dengan Penuntut Umum dirampas untuk dimusnahkan; Menimbang, bahwa selama Terdakwa dalam tahanan yang telah dijalani, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan, maka diperintahkan agar tetap berada dalam tahanan; 78 Menimbang, oleh karena terdakwa dihukum, maka biaya perkara harus dibebankan kepada Terdakwa; Mengingat pasal-pasal dari Undang-undang yang bersangkutan; MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa Budi Han telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana “menunjukkan secara terang-terangan gambar yang dikenlnya melanggar kesusilaan secara bersama- sama” yang di dakwakan dalam dakwaan kesatu; 2. Menyatakan Terbukti terdakwa Budi Han tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana “mengedarkan, mempertunjukkan atau menayangkan film yang tidak disensor secara bersama- sama’, membebaskan Terdakwa dari dakwaan kedua tersebut; 3. Menghukum Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 satu tagun dikurngi selama berada dalam tahanan; 4. Menyatakan barang bukti 1 satu buah handycam merek Sony dan satu kaset VCD berjudul Tiga Artis Selebritis dirampas untuk dimusnahkan; 5. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan; 6. Menghukum terdakwa membayar biaya paerkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah; Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majlis Hakim pada hari ini : KAMIS , tanggal 2 Oktober 2003 oleh : NY. Asnahwati, SH., sebagai Ketua Majlis, I Wayan Rena Wardana, SH., dan Rohendi, SH., masing-masing 79 sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : SENIN, tanggal 6 Oktober 2003 oleh ketua Majlis tersebut diatas didampingi oleh masing-masing Hakim anggota, dengan dibantu oleh Syarilinda Malik Panitera Penganti Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri oleh Jaksa Penutut Umum, Terdakwa dan Penasehat hukum Terdakwa.

B. Analisis Kasus

Kasus delik pornografi Tiga Artis Selebritis denganTerdakwa Budi Han, Menurut penulis perlu ditinjau dari aspek hukum perlindungan terhadap perempuan. Menurut Ali Mustofa Yaqub MA bekerja di MUI Majlis Ulama Indonesia menjabat sebagai anggota Komisi Fatwa yang menangani masalah Pelayanan Umat dalam masalah keagamaan, bahwa menurut beliau isi dan VCD para perempuan yang sedang berganti pkaian di kamar mandi tersebut yang diperlihatkan pemerikasaan sudah melanggar aturan norma keagamaan. Bahwa ketria sesuatu gambar dikatakan melanggar norma keagamaan apabila gambar tersebut memperlihatkan anggota tubuh wanita selain dari wajah dan telapak tangan. Di kaitkan dengan Gambar Sarah Azhari Dkk, gambar terebut dengan jelas melanggar norma-norma keagamaan dan tidak layak untuk ditayangkan atau dipertontonkan kepada masyarakat umum. Dampak dengan adanya gambar tersebut bahwa sanya sangat menyakitkan para korban di masyarakat umum. 80 Menurut Julia Cleves Mosses, patriarki merembes ke semua aspek masyarakat dan sistem sosial yang memberikan hak istemewa pada laki-laki dan mengorbankan perempuan. 1 Ketidakadilan yang dialami perempuan terlihat, misalnya, pada sistem ekonomi politik : perempuan dijadikan subordinat dan tidak dianggap tidak penting dalam pengambilan keputusan ekonomi dan politik. Dalam memahami struktur patriakis yang menindas perempuan, terdapat suatu model pendekatan yang lazim disebut dengan analisis gender gender analysis. Pornografi adalah salah satu hal yang memainkan peran besar sehingga posisi perempuan menjadi subordinat dan marjinal. Catatan Komnas Perempaun sejak tahun 1998-2010 menunjukkan hampir sepertiga kasus kekerasan terhadap perempuan adalah kasus kekerasan seksual, atau ada 91.311 kasus kekerasan seksual dari 295.836 total kasus kekerasan terhadap perempuan. 2 Kekerasaan seksual bisa terjadi dimana saja. Baik di ranah personal, artinya dilakuka oleh orng yang memiliki hubungan darah ayah, kakak, adik, paman, kakek, kekerabatan, perkawinan suami maupun relasi intim pacaran dengan korban; ranah publik, artinya korban dan pelaku tidak memilki hubungan kekerabatan, darah ataupun perkawinan. Pelaku bisa saja majikan, tetangga, guru, 1 Julia cleves Mosses, Gender Pembangunan Half The world Half A Chance, an Introduction to Gender and Development, diterjemahkan oleh Hartian Silawati Yogyakarta: Puska Pelajar, 1996,hal.65 2 Komnas Perempuan, Dukung Perempuan Korban kekerasan seksual, hal. 2.