Dalil-dalil Al-qur’an dan al-Hadits yang berkenan dengan pornografi

60 Artinya: “1 Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah swt memampukan mereka dengan karunia-Nya, dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka 2 jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka , dan berikanlah pada mereka sebagian dari harta allah swt yang dikarunai kepada-Nya kepdamu 3 dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedangkan mereka sendiri menginginka kesucian, karena kamu hendak mencari keunungan duniawi, dan barang siapa yang memaks mereka, maka sesungguhnya Allah swt adalah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang kepada mereka sesudah mereka dipaksa itu 4 Q.S an-Nur: 33 Tafsiran mudrodat: 1 maksudny: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita-wanita yang tidak besuami dibantu agar mereka dapat kawin. 2 salah satu cara dalam agama Islam untuk enghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta kepada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau bbudak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. 3 Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak-budak-budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya. 4 maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak wanita yang dipaksa melakukan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi. Pengertian menahan pandangan pada ayat tersebut adalah menghindari hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk dipandang. Ada juga yang menafsirkan sebagai larangan memandang lawan jenis dengan penuh syahwat. 61 Sedangkan pengertian memelihara kemaluannya untuk tidak dilihat oleh orang lain, ini sama maknanya dengan menutup kemaluannya aurat. Sesuai dengan firman allah swt: Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap dirumah kamu 1 dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku speti orang-orang jahiliyah yang dahulu 2 dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah swtdan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah swt bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu. Hai Ahlul Bait3 dan membersihkan kamu sebersih- bersihnya”. Q.S al- Azhzab: 33 Tafsir mufrodat 1 Maksudnya: Istri-istri Rasullah saw agar tetap dirumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara’, perintah ini juga meliputi segenap mukminat. 2 yang dimaksud jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliyah kekafiran yang terdapat sebelum nabi Muhammad saw dan yang dimaksud dengan Jahiliyah sekarang ialah jahiliyah maksiat, yang terjadi sesudah datangnya islam. 3 Ahlul Bait disini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah saw. Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya 4 keseluruh tubuh mereka. Yang demikian mereka lebih mudah untuk dikenal, karen itu mereka tidak diganggu, dan Allah SWT maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” Q.S al-Azhab: 59 62 Tafsiran mufrodat: 4 Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Jilbab adalah pertama baju kurung, kedua apapun yang dipakai dia atas pakaian seperti alat penutup. Adapun menurut bahasa adalah, pakaian wanita yang hampir menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Tabarujj mempunyi dua arti: a. Menampakkan perhiasan-perhiasan yang dipakai emas, intan, dan sebagainya b. Menampakkan bentuk badan yang dapat menimbulkan sex appeal atau rangsangan seksual,atau berpakaian secara sempit ketat sehingga bagian tubuh yang menimbulkan sex appeal itu tampak jelas bentuknya. Ini sesuai dengan firman Allah Swt Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina: Sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatn yang keji, dan satu jalan yang buruk. ” Q.S al- Isra: 32 Kalimat termasuk di dalamnya segala sesuatu yang menjerumuskan pada perzinahan, pada ayat di atas terdapat lafaz yang menunjukkan maknanya haram, hal ini sesuai dengan kaidah ushul fiqih pada dasarnya nahyi larangan itu menunjukkan kepada keharaman. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwasanya mahdzurat mengandung kepada dua pengertian, yaitu: 63 a. Perbuatan larangan berbuat artinya dilarang melakukan perbuatan yang dilarang b. Larangan yang tidak berbuat artinya meninggalkan diam terhadap perbuatan yang menurut peraturan harus dikerjakan. Perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan kepada perbuatan zina adalah haram. Hal ini diperkuat dengan kaidah yang menyebutkan bahwa apa saja yang membawa kepada hal yang haram, maka hatram pula hukumanya. 32 Surat al- Isra ayat 32 menjelaskan tentang larangan berzina, dan untuk menghindari hal yang demikian hendaklah menutup aurat, karena menutup aurat merupakan faktor penunjang agar idak terjadinya perzinahan. Karena menutup aurat mengandung Sa’adz al-Zarai yaitu menutup pintu kepada dosa yang lebih besar. Menurut ulama empat mazhab bahwa anak zina dalam hak waris, tidak ada hak antara dirinya dengan ayahnya, dan dia hanya ada waris pada ibunya saja. Imamiyah justru lebih keras, menurutnya tidak ada hak bagianya dalam hal waris- mewarisi baik dengan ibu maupun dengan ayahnya.

2. Perintah Menutup Aurat

Aurat merupakan bahasa dari kata روع, kemaluan ةءوس روع cacat, cela ةلع - بيع - ةروع , segala perkara yang di rasa malu ةروع : يحتسي رما لك 33 . Aurat 32 Muhamad Yusu qordlwi, halal dan haram dalam Islam, Penerjemah: H. Muamal Hamidy, surabaya: bina Mulya, 1982, hal. 35 33 Imam abu husain Muslim bin Hallaj, Shahih Muslim, Beirut, Daar al-ilya al-kitab al- Arabiyah, 1918, Juz III, hal. 1681; Lihat Imam Nawawi, Shahih Muslim,Bairut: Daar al-Fikr, 19810, XIII, hal. 109-110 64 adalah yang berarti ialah anggota tubuh yang tidak membukanya atau segala suatu yang tidak membuat malu. 34 Sedangkan menurut istilah aurat adalah sesuatu yang wajib ditutup dalam sholat dan suatu yang haram untuk dilihat. 35 Menurut Abi S yuja’ aurat adalah suatu ketentuan batasan yang wajib ditutup dan ketentuan tersebut berdeda antara laki-laki, perempuan, budak, dan sebagainya. 36 Ulama sepakat bahwasanya aurat laki-laki ialah anggota tubuh yang terdapat di antara pusat dan lutut, dan oleh karena itu boleh dilihat seluruh badanya kecuali yang tersebut di atas. Bila yang demikian itu tidak menimbulkan fitnah. 37 Mengenai batas aurat laki-laki, Ibnu Rusyd dan al-Syaukani mengatakan bahwa ulama fiqih berbeda pendapat: a. Pendapat yang pertama yaitu Imm Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah bahwa aurat laki-laki adalah antara pusat dan kedua lutut. b. Pendapat kedua adalah pendapat sekelompok ulama; aurat laki-laki adalah dua kemaluannya. c. Sebagian ulama yang lain, berkata; aurat laki-laki adalah dubur dn paha. 38 34 Mahmud Yunus, Kamus arab-indonesia, Jakarta: yayasan Penyelenggara dan Penafsiran al- qur’an, 1973, cet 1, hal.185 35 A. Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Pondok Pesantern Al- Munawwir, hal. 1057 36 Imam Abu Mukti Muhamad Al-Nawawi, Syarh Kaasiyifah al-Saja , majelang: Cahaya Magelang, hal 50 37 Abu Syuja, al- Iqna’, bandung: al-Ma’ru wa al-Nash, Juz I, hal. 105 38 Ibnu Rusyd, bidayah al-mujtahid, Daar al-kutub al-Islamiyah, t.th0, juz I, hal. 83