Perintah Menutup Aurat Pornografi dalam Pandangan Hukum Islam

64 adalah yang berarti ialah anggota tubuh yang tidak membukanya atau segala suatu yang tidak membuat malu. 34 Sedangkan menurut istilah aurat adalah sesuatu yang wajib ditutup dalam sholat dan suatu yang haram untuk dilihat. 35 Menurut Abi S yuja’ aurat adalah suatu ketentuan batasan yang wajib ditutup dan ketentuan tersebut berdeda antara laki-laki, perempuan, budak, dan sebagainya. 36 Ulama sepakat bahwasanya aurat laki-laki ialah anggota tubuh yang terdapat di antara pusat dan lutut, dan oleh karena itu boleh dilihat seluruh badanya kecuali yang tersebut di atas. Bila yang demikian itu tidak menimbulkan fitnah. 37 Mengenai batas aurat laki-laki, Ibnu Rusyd dan al-Syaukani mengatakan bahwa ulama fiqih berbeda pendapat: a. Pendapat yang pertama yaitu Imm Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah bahwa aurat laki-laki adalah antara pusat dan kedua lutut. b. Pendapat kedua adalah pendapat sekelompok ulama; aurat laki-laki adalah dua kemaluannya. c. Sebagian ulama yang lain, berkata; aurat laki-laki adalah dubur dn paha. 38 34 Mahmud Yunus, Kamus arab-indonesia, Jakarta: yayasan Penyelenggara dan Penafsiran al- qur’an, 1973, cet 1, hal.185 35 A. Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Pondok Pesantern Al- Munawwir, hal. 1057 36 Imam Abu Mukti Muhamad Al-Nawawi, Syarh Kaasiyifah al-Saja , majelang: Cahaya Magelang, hal 50 37 Abu Syuja, al- Iqna’, bandung: al-Ma’ru wa al-Nash, Juz I, hal. 105 38 Ibnu Rusyd, bidayah al-mujtahid, Daar al-kutub al-Islamiyah, t.th0, juz I, hal. 83 65 Mengenai batasan aurat wanita ada beberapa pendapat para ulama, yaitu: 1 Menurut Zumhurul ulama, seperti al-Thabari, al-Qurthubi. Al-razy, al- Baidhawi dan lainnya, bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Sehingga kaki tetap merupakan aurat yang tidak diperlihatkan kepada selain mahramnya. 2 Al-Malikiyah dalam kitab “Al-Shagir” atau sering disebut kitb Aqrobul Masalik ilaa madzhabi maalik, susunan Al-Dariri dituliskan bahwa batas aurat wanita merdeka dengan laki-laki Ajnabi yang bukan mahram adalah seluruh badan kecuali muka dan lapak tangan. 3 Al-syairazi, pengikut mazhab As-Syafi’iyah dalam kitabnya al-Muhazzab mengatakan bahwa wanita merdeka itu seluruh badanya adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. 4 Namun menurut mazhab Hanafiah dan khususnya Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa yang bukan termasuk aurat adalah wajah, telapak tangan dan kaki. Kaki yang dimaksud bukan dari pangkal paha tapi yang dalam bahasa arab disebut qodam, yaitu dari tumit kaki ke bawah. Menurut beliau qodam bukan karena aurat kedarurotan yang tidak bisa dihindarkan. Sehingga para wanita pengikut mazhab al-Hanafiyah sudah merasa cukup shalat menggunaka rok panjang sebagai bawahan tanpa harus menutup bagian bahwa kakinya dan tanpa harus mengenakan koas kaki. 39 39 Eep Khuenaifi, Islam melihat Pornografi, hidayah, edisi 53, Desember 2005, hal. 105 66 Bahwa aurat laki-laki dan perempuan itu berbeda. Hal ini dikarenakan perbedaan tubuh antara laki-laki dan perempuan itu sendiri. Seseungguhnya Allah swt telah memberikan pada badan wanita kekhususan yang membedakan dari pria dan melebihkan pada setiap tempat dari badanya godaan yang khas. Sementara wanita melihat pria tidak dengan perhatian yang detail, yakni bagian badan pria tidak membangkitkan gairah wanita secara khusus kalau pun itu terjadi maka pengaruhnya lemah. Apabila aurat itu sengaja atau tidak sengaja ditampilkan, akan mengakibatkan birahi dan memancing lawan jenis untuk melakukan hubungan intim. Bagi wanita, nyaris seluruh tubuhnya dan gerakannya mengandung muatan seks. Sementara bagi laki-laki justru hanya sebagian kecil tubuhnya dan gerakan tubuhnya yang bisa dikategorikan aurat. 40 Islam menganjurkan untuk menutup aurat, yaitu anggota tubuh manusia dalam pandangan umum malu bila diperlihatkan dan bila dibiarkan terbuka dapat menimbulkan fitnah seksual. Oleh karena itu aurat ditutup dengan pakaian yang menutup aurat tidak tembus pandang serta tidak membentuk lekukan tubuh.

3. Etika berpakaian dalam ajaran Islam

Syariat Islam mewajibkan menutup aurat sebagai syarat utama berpakaian yang Islami. Dengan menutup aurat seorang muslim dapat menjauhkan dirinya dari nafsu birahi jahiliyah yang membahayakan kehidupannya, dan dapat mengangkat derajat akhlaknya ke tempat yang lebih tinggi. 40 Abu al-Ghairi, Wanita Bukan Mahluk Penggoda,Bandung: Mujahi Press, 2003, cet I, hal. 42 67 Ajaran Islam adalah petunjuk bagi manusia untuk mewujudkan ketenraman dan kesejahteraan. Pada hakikatnya hukum Islam merupakan jaminan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia. Dan salah satu kemaslahatan itu adalah berpakaian. Karena dalam hukum Islam pakaian merupakan masalah kemanusiaan. Karena terkait di dalamnya harkat martabat manusia. Sehingga manusia diwajibkan memperlakukan dan memanfaatkan tubuh agar terjaga kehormatannya dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. 41 Sesungguhnya perzinahan yang keji dan merupakan jalan yang amat buruk itu berasal dari pandangan mata, model pakaian, dan berbusana yang seronok dan merangsang syahwat saat ini telah menjadi sarana bagi timbul dan berkembanganya perzinahan. Apalagi ditambah dengan majunya peradaban dan kebudayaan manusia serta pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang telah membawa dampak negatif disamping manfaat-manfaat yang tidak dapat dipungkiri. Seharusnya pakaian laki-laki dan perempun dapat menutup aurat dengan pemakaiannya, seluruh badan perempuan adalah aurat. Pakaian itu harus tertutup, karena yang dianjurkan dalam Islam sesuatu yang dapat menutup warna kulit, sehingga pakaian itu tidak dapat tembus pandang. Karena jika pakaian itu terlihat bentuk tubuhnya, dapat mendatangkan fitnah seksual. Jika pakaian itu tebal tetapi masih terlihat lekuk-lekuk tubuhnya maka ini pun dapat dikatakan tidak berhasil dalam menutup aurat. 41 Ali Yafie,menggagas Fiqih Sosial Lingkungan Hidup, Asuransi dan Ukhwah, bandung: Mizan, November 1995, hal.240-241