Kerangka Berfikir PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELA V SDN PONCOL 01 PEKALONGAN

dengan menerapkan pembelajaran materi laporan pengamatan menggunakan model think talk write. Jumlah sampel 44 siswa menggunakan tehnik pengambilan data test dan nontest.

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat yang berhubungan erat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model think talk write sedangkan variabel terikat penelitian adalah keterampilan menulis laporan pengamatan. Selama pembelajaran guru menggunakan pembelajaran langsung yang terpusat pada guru. Materi pelajaran yang berisi teori-teori dan harus diketahui oleh siswa seringkali hanya mengandalkan metode ceramah atau pembelajaran langsung dari guru dan menuntut siswa mengingat materi yang disampaikan Hal ini membuat siswa pasif dan kesulitan memahami materi pelajaran karena siswa hanya mencatat secara tradisional. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu think talk write. Think talk write merupakan suatu model pembelajaran dengandasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Hal ini akan bisa berfikir sendiri tentang jawaban yang nantinya akan ia keluarkan. Melalui model pembelajaran siswa akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran baik itu berfikir, berdialog dan juga membaca. Dengan suasana pembelajaran think talk write yang menggunakan keterheterogenan siswa maka suasananya akan lebih berpengaruh. Untuk menguji pengaruh model think talk write digunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada siswa kelas V SDN Poncol 01 Pekalongan, yaitu kelas VA dan kelas VB. Kelas kontrol diterapkan treatment yaitu menggunakan model ceramah, sedangkan kelas eksperimen menerapkan model Think talk write. Kedua kelas diasumsikan homogen dengan tingkat kecerdasan yang sama, lokasi sekolah yang sama, materi yang sama, dan tingkat pengetahuan guru yang sama. Sebelum pelaksanaan treatment peneliti terlebih dahulu menguji tingkat kevalidan instrumen soal pada kelas uji coba yaitu kelas VC SDN Poncol 03 Pekalongan. Setelah itu soal-soal yang valid akan digunakan menjad soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan treatmen. Setelah peneliti melaksanakan pretest, dalam waktu yang berbeda peneliti memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan model think talk write dan treatment pada kelas kontrol dengan tanpa model. Kemudian hasil postest pasca treatment dibandingkan untuk mengetahui pengaruh untuk pembelajaran di kelas VA dan VB Poncol 01 Pekalongan . Berdasarkan uraian di atas, maka alur kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kelas eksperimen Hasil pretest pretest Hasil posttest dibandingkan Kelas kontrol Hasil pretest pretest Hasil posttest Think talk write Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian Suharsaputra, 2014:163

2.4 Hipotesis Penelitian