2.1.4 Teori yang mendasari pembelajaran model think talk write
2.1.4.1 Teori Belajar Kognitif Piaget Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget yang menyatakan bahwa
belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi dengan struktur
kognitif yang dimiliki oleh siswa Thobroni, 2011:94. Winataputra 2008:34 berpendapat bahwa teori kognitif dikembangkan terutama untuk membantu guru
memahami muridnya. Menurut teori kognitif, belajar diartikan sebagai proses interaksional seseorang memperoleh pemahaman baru atau struktur kognitif dan
mengubah hal-hal yang lama. Teori belajar kognitif menjelaskan cara seseorang mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri
dan lingkungan psikologisnya merupakan faktor-faktor yang saling terkait.Teori ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang melatarbelakangi perilaku, cita-cita, cara-cara,
dan bagaimana seseorang memahami diridan lingkungannya dalam usaha untuk mencapai tujuan dirinya. Piaget dalam Thobroni 2011:95 berpendapat bahwa proses
belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa, yaitu sebagai berikut.
a. Tahap Sensori Motor Pada tahap sensori motor 0-2 tahun seorang anak belajar mengembangkan
dan Mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. b. Tahap Pra-operasional
Usia 2-7 tahun, seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman yang telah mereka lihat menggunakan indra sehingga
belum mampu untuk melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten.
c. Tahap Operasional Konkret Usia 7-11 tahun, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari sesuatu pada
situasi nyata atau dengan menggunakan benda kongkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara bersama-sama.
d. Tahap Operasional Formal Pada tahap operasional formal 11 tahun ke atas, kegiatan kognitif seseorang
tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini kemampua menalar secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berfikir deduktif. Pada tahap ini
pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu situasi secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh Piaget, dapat disimpulkan bahwa pada jenjang SD anak masih dalam tahap operasional konkret yaitu siswa
membutuhkan situasi nyata untuk membangun pengetahuan dan membentuknya menjadi sebuah pemahaman. Menulis laporan pengamatan dengan model think talk
write mendorong siswa untuk mengungkapkan ide-ide dalam pikirannya dengan mengaitkan pada situasi nyata yang pernah dialami siswa sehingga akan
memudahkan siswa dalam mencurahkan gagasan. Hal tersebut sesuai dengan teori
belajar menurut Piaget, yaitu anak SD termasuk dalam tahap operasional konkret yang membutuhkan situasi nyata untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman.
2.1.5.2 Teori Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang
menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri Rifa’i dan Anni 2009:225. Thobroni 2011:109
berpendapat bahwa karakteristik pembelajaran secara konstruktivisme meliputi: 1memberi kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan baru melalui
lingkungan nyata; 2mendorong ide-ide siswa sebagai panduan merancang pengetahuan; 3 mendukung pembelajaran secara kooperatif; 4 mendorong dan
menerima usaha dan hasil yang diperoleh siswa; 5 mendorong siswa supaya bertanya dan berdialog dengan guru; 6 menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang
sama penting dengan hasil pembelajaran; dan 7 mendorong proses inkuiri pembelajar melalui kajian dan eksperimen.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme memandang bahwa pemerolehan pengetahuan anak didapatkan melalui proses
asimilasi dan akomodasi, yang didukung oleh lingkungan belajar yang sesuai untuk siswa supaya dapat membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran menulis
laporan pengamatan dengan model think talk write sesuai dengan teori kontruktivisme yaitu pengetahuan didapat dari proses asimilasi dan akomodasi yang
didukung lingkungan belajar untuk membentuk pengetahuan siswa. model think talk
write didukung situasi pembelajaran yang santai dan kreatif, Sehingga kegiatan pembelajaran bersifat interaktif dan tidak berpusat pada guru.
2.1.5 Penerapan Pembelajaran Menulis Laporan Menggunakan Model Think