Hakikat Pembelajaran IPA KAJIAN TEORI

berhubungan dengan sifat, nilai, minat, dan apresiasi. Sedangkan aspek psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kawasan psikomotor mencakup, tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan skill yang bersifat manual atau motorik. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang didapat oleh individu dan merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada ranah kognitif. Sehingga, peneliti akan mengolah data dari tes yang diberikan kepada siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa.

2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA

Dalam kurikulum KTSP, IPA adalah salah satu mata pelajaran yang wajib di sekolah. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual factual, baik berupa kenyataan reality atau kejadian event dan hubungan sebab-akibatnya. Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, IPA sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam, sudah seyogyanya harus dikuasai oleh siswa. Menurut Carin dan Sund 1989 dalam Samatowa 2010: 20 menyebutkan bahwa unsur IPA terdiri dari tiga macam yaitu proses produk dan sikap. 1 Proses artinya, proses pemecahan masalah pada IPA menungkinkan adanya prosedur yang sistemastis melalui metode ilmiah. 2 Produk artinya, IPA menghasilkan sebuah fakta, prinsip, teori dan hukum. Produk IPA tersebut membantu siswa untuk memahami tentang alam dan menerapkannya dalam kehidupan. 3 Sikap artinya, IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang fenomena alam serta hubungan sebab akibat. Oleh karena itu IPA sebagai sikap menuntut siswa agar mampu menanggapi fenomena alam secara bijaksana. Asih Widi Wisudawati 2014: 24 menambahkan satu unsur untuk IPA yaitu aplikasi. Aplikasi artinya, metode ilmiah dan konsep IPA diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai kreativitas, sehingga pemahaman IPA di SD sebagai bekal dasar pengenalan konsep IPA. Merujuk pada pengertian IPA, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: pertama, proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; kedua, produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; ketiga, sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended; keempat, aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari Trianto, 2007: 100. Sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum, bahwa pembelajaran IPA sesuai dengan teori taksonomi Bloom yang menyebutkan bahwa tujuan utama dari pembelajaran adalah dapat memberikan pengetahuan kognitif. Selain memberikan pengetahuan kognitif, pembelajaran IPA juga diharapkan dapat memberikan ketrampilan psikomotorik, dan kemampuan sikap afektif. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan fakta yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam yang tersusun secara sistematis dan lebih menekankan pada pendekatan ketrampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan sendiri fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip ilmiah yang berpengaruh positif dan dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS KARTINI JEPARA

0 20 269

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajar

0 3 33

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SIKAP APRESIATIF SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 0 77

KEEFEKTIFAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK KELAS IV SDN GUGUS DR. SOETOMO BATANG

0 1 85

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS 4 SD GUGUS MAWAR SURUH

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

0 0 11