sistematis dan terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Model
pembelajaran juga dapat dipahami sebagai blueorint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang kurikulum maupun guru dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Dari beberapa pemikiran tentang model pembelajaran seperti yang dikemukakan di atas, dapat kita ambil kesimpulan tentang model pembelajaran.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Selain itu, model pembelajaran juga bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para guru untuk merencanakan dan melaksanankan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat
dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanankan
aktivitas-aktivitas pembelajaran.
2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif
Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang mereka miliki.
Di samping itu, siswa secara penuh dan sadar dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Menurut Trianto, 2007: 27,
model pembelajaran cooperative learning bernaung pada teori kontruktivisme,
yang pengajarannya menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila
mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Sedangkan menurut Agus Suprijono 2012: 54 menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termsuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru. Pendapat lain bahwa pembelajaran kooperatif diyakini sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi,
perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda Miftahul
Huda 2015: 27. Menurut Rusman 2014: 207 pembelajaran kooperatif memiliki
karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: 1 Pembelajaran secara tim
2 Didasarkan pada manajemen kooperatif 3 Kemauan untuk bekerja sama
4 Keterampilan bekerja sama Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada kerja sama dan interaksi antar siswa yang heterogen untuk memperdalam tingkat pemahaman mereka mengenai
suatu pembelajaran.
2.1.8 Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana guru menggunakan alat bantu atau media
gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Menurut Shoimin 2014: 122, menyatakan model picture and picture
adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang
menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sebelumnya guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan, baik dalam bentuk kartu atau
carta ukuran besar. Gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas pengertian. Melalui
gambar, siswa mengetahui hal-hal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai tujuan instruksional karena selain merupakan media
yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Menurut Huda 2014: 239, menyatakan keuntungan model pembelajaran picture
and picture anatara lain: 1 guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa; 2 siswa dilatih berpikir logis dan sistematis; 3 siswa dibantu belajar
berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; 4 motivasi siswa untuk belajar semakin
dikembangkan; dan 5 siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sedangkan menurut Hamdani 2011: 89, menyebutkan kekurangan model ini
adalah memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif.
Langkah-langkah pembelajaran model picture and picture menurut Suprijono 2012: 125 yaitu:
1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2 Menyajikan materi sebagai pengantar
3 Guru menunjukkan memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4 Guru menunjuk memanggil siswa secara bergantian 5 Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6 Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7 Kesimpulan rangkuman Berdasarkan uraian di atas, menurut saya model pembelajaran picture and
picture memiliki keistimewaan diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi dalam bentuk gambar. Penyajian
materi dalam bentuk gambar dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan keaktifan siswa, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Indikator model pembelajaran picture and picture adalah terciptanya suasana belajar menyenangkan yang memungkinkan siswa untuk aktif bertanya
dan berani mengeluarkan pendapat sehingga hubungan antara guru dan siswa berjalan secara seimbang.
2.1.9 Belajar Kelompok