65
Menurut Kabid Statistik Sosial BPS Provinsi Banten, Bambang Suarso, “angka pengangguran di Provinsi Banten mencapai 14,31
persen dan merupakan angka pengangguran tertinggi di Indonesia pada tahun 2010, jumlah itu merupakan penurunan dari angka pengangguran
tahun 2009”, kata bambang. Menurut Bambang tingginya angka pengangguran di Banten disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
faktor pertumbuhan penduduk dan faktor ketersediaan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan sektor industri, sebagai sektor
yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
b. Analisa Deskriptif Produk Domestik Regional Bruto PDRB di
Provinsi Banten
Menurut Arsyad 2000 pertumbuhan ekonomi daerah diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Regional Bruto PDRB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur
ekonomi terjadi atau tidak. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi daerah secara langsung ataupun tidak langsung akan
menciptakan lapangan kerja. Tolak ukur dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah
diantaranya adalah PDRB daerah tersebut dan pertumbuhan penduduk yang nantinya ditunjukan pada tingkat penyerapan tenaga kerja. PDRB
menurut harga konstan adalah merupakan ukuran kemakmuran
66
ekonomi yang lebih baik, sebab perhitungan output barang dan jasa perekonomian yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh perubahan
harga Nainggolan, 2009.
Gambar 4.2 PDRB atas Dasar Harga Konstan 2000 di Provinsi Banten tahun
2008 - 2013
Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan PDRB di Provinsi Banten dari tahun 2008 sampai tahun 2013. Kenaikan
PDRB tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang produktif di Pulau Jawa. PDRB merupakan salah
satu indikator indikator pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. PDRB adalah nilai bersih barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh
berbagai kegiatan ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode Hadi Sasana, 2006. Semakin tinggi PDRB suatu daerah, maka semakin
besar pula potensi sumber penerimaan daerah tersebut.
67
c. Analisa Deskriptif Upah Minimum KabupatenKota UMK di
Provinsi Banten
Menurut teori upah efisiensi, perusahaan bersedia membayar lebih tinggi daripada gaji ekuilibrium agar mendorong para pekerja untuk
menghindari kelalaian atau mengulur- ngulur waktu kerja. Schaum’s,
2006:264.
Gambar 4.3 Upah Minimum KabupatenKota UMK di Provinsi Banten
tahun 2008 - 2013
Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah UMK disetiap kabupatenkota di Provinsi Banten. Kenaikan tersebut
terjadi dari tahun 2008 hingga tahun 2013. Di dalam sistem Ricardo, tingkat upah meningkat bila harga barang yang dibutuhkan buruh
meningkat. Barang yang diproduksi buruh sebagian besar adalah hasil pertanian. Karena itu untuk menghasilkan satu unit produk dibutuhkan
68
buruh lebih banyak. Sehingga apabila permintaan terhadap buruh mulai
meningkat maka akan menaikkan upah Jhingan, 2012: 90.
d. Analisa Deskriptif Indeks Pembangunan Manusia IPM di