93
PDRB, Upah Minimum KabupatenKota UMK dan Indeks Pembangunan Manusia IPM terhadap Tingkat Pengangguran periode
tahun 2008-2013. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen PDRB, UMK dan IPM berpengaruh signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel dependen TP.
B. Implikasi
Dari kesimpulan diatas, penulis mencoba mengungkapkan beberapa implikasi diantaranya sebagai berikut:
1. Meskipun nilai PDRB Provinsi Banten meningkat dari tahun ke tahun namun tetap saja presentase tingkat pengangguran di Provinsi Banten
masih tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa meskipun nilai PDRB di Provinsi Banten tinggi namun tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengangguran. Apabila kita lihat Provinsi Banten memiliki sumber daya manusia yang banyak dan juga kekayaan sumber daya alam
yang berasal dari laut, masih ada kesempatan untuk meningkatkan output PDRB tidak hanya melalui perdagangan, hotel dan restoran.
Pemerintah Provinsi Banten juga sebaiknya melakukan perubahan atau pengkajian ulang terhadap struktur PDRB Banten menurut
penggunaan. karena apabila ditinjau dari sisi pengeluaran, sebagian besar masih digunakan untuk konsumsi. Namun pada kenyataannya,
meskipun nilai PDRB di Provinsi Banten Meningkat, tidak akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di Provinsi Banten.
94
2. Penetapan Upah Minimum KabupatenKota UMK sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia No. KEP-226MEN2000 Tahun 2000 dan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun dengan
semakin meningkatnya kualitas SDM di Provinsi Banten, maka pemerintah Provinsi Banten harus dapat mempertimbangkan untuk
meningkatkan jumlah upah yang akan diterima oleh pekerja setiap tahunnya.
3. Indeks Pembangunan Manusia memiliki pengaruh signifikan terhadap Tingkat Pengangguran. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi
peningkatan pada komponen IPM yaitu kesehatan, pendidikan dan kemampuan daya beli, maka tingkat pengangguran di Provinsi Banten
semakin berkurang.
C. Keterbatasan
Dalam setiap penelitin tidak meungkin ada kesempuranaan, dalam penelitian ini pun masih terdapat keterbatasan. Berikut keterbatasan yang
dihadapi penulis: 1. Dalam penelitian ini penulis tidak merinci jenis Produk Domestik
Regional Bruto PDRB dari sektor mana saja yang menyumbangkan tingginya nilai PDRB di Provinsi Banten.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak menyertakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dalam menetapkan UMK.
95
3. Dalam penelitian ini penulis tidak merinci jenis Indeks Pembangunan Manusia IPM yang ada pada Provinsi Banten.
4. Dalam penelitian ini penulis hanya menjelaskan analisis ekonomi pada objek penelitian secara umum tidak secara khusus.
D. Saran