29
4. Dengan pendidikan dan pelatihan berarti pegawai diberi kesempatan
untuk mengembangkan diri;
Melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau swasta, kekurangan pada sumberdaya manusia terhadap bidang pekerjaan akan
meningkat dibandingkan sebelum dilakukannya pelatihan. Sumberdaya manusia yang yang terlatih akan lebih profesional dari segi keahlian dan akan mengikuti
prosedur pekerjaan lebih terarah setelah mengikuti pelatihan.
2.7.3 Sasaran Pelatihan
Sasaran pendidikan pelatihan dalam bidang kearsipan ini dilihat dari faktor bahwa hampir semua organisasi atau instansi tidak mengelola arsipnya dengan
baik dan benar, sebaliknya arsip yang dimiliki kebanyakan hanya ditumpukkan saja tanpa sistem pengelolaan yang baik. Proses pelatihan yang diikuti sumber
dayamanusiaakan menghasilkan perubahan sistem kerja maupun perilaku terhadap pengelolaan arsip dinamis. Dalam pelatihan arsip ada beberapa langkah yang
harus dilakukan agar tercapainya proses pembinaan arsip, sehingga tercapai hasil yang dinginkan penyelenggara yaitu pemerintah.
30
Gambar 2.1 : Alur Pikir Proses Pembinaan Kearsipan Sumber : M.Taufik, 2011
Sesuai dengan alur proses pembinaan kearsipan diatas maka dapat diambil kesimpulan sasaran pembinaan pelatihan kearsipan sebagai berikut :
Terciptanya pengelolaan arsip dinamis dan statis yang efektif dan efisien di
seluruh lembaga SKPD;
Terwujudnya unit kearsipan yang berada di lembaga pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menyimpan dan menyelamatkan arsip;
Arsiparis atau pengelola kearsipan di SKPD yang profesional, sesuai dengan
kebutuhan;
Tercapainya tingkat kepatuhan terhadap sistem, norma, standar dan peraturan kearsipan.
31
2.7.4 Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu usahauntuk mengukur dan memberikan penilaian secara objektif terhadap hasil dari suatu kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi dengan tujuan untuk menilai keberhasilan dari pelatihan yang ada pada peserta pelatihan yang diterapkan pada organisasi atau instansi
masing-masing dan terlebih pada diri sendiri sebagai pegawai yang kreatif dan profesional dalam bidang pekerjaannya. Dengan adanya evaluasi pelatihan,
membuat kita menjadi lebih mengetahui bagaimana hasilnya terhadap peserta pelatihan itu sendiri sesudah pelatihan itu selesai.Menurut Notoadmodjo 2003,
36 evaluasi yang dilakukan mencakup : 1.
Evaluasi terhadap proses yang meliputi : • Organisasi penyelenggaraan diklat misalnya administrasi, konsumsi,
ruangan, para petugas, dan sebagainya. • Penyampaian materi diklat, misalnya : relevansinya, kedalamnya,
pengajarnya dan sebagainya. 2.
Evaluasi terhadap hasilnya, yang mencakup evaluasi sejauh mana materi yang diberikan itu dapat dikuasi atau diserap oleh peserta diklat.
Lebih jauh apakah ada peningkatan kemampuan atau keterampilan, pengetahuan, dan sikap dari para peserta diklat.
2.7.5 Indikator Pelatihan