Pola Klasifikasi, Kode dan Indeks Kode Penataan Dan Indeks

11 nilai untuk segala urusan yang masih berlangsung, untukitu arsip dikelola dan dijagadisimpan karena masih memiliki nilai guna sebagai sumber pengambilan keputusan, sebagi manajemen perencanaan maupun sebagai indentitas organisasi. Menurut Martono 1997, 24 nilai guna arsip dapat berupa : 1. Nilai kegunaan administrasi 2. Nilai kegunaanhukum 3. Nilai kegunaan fiskal 4. Nilai kegunaan dokumentasi 5. Dan sebagainya.

2.4 Registrasi Surat MasukKeluar

Registrasi surat masuk dan surat keluar tidak lepas dari buku agenda suatu organisasi atau kantor, sehingga diperlukan sistem pembagian tugas pelaksanaan registrasi Antara lain : • Surat yang disampaikan ke Kantor diterima oleh pegawai instansi ; • Surat tersebut di stempel dan dibubuhi tanggal masuk ; • Surat tersebut diserahkan ke petugas arsip ; • Surat kemudian di indeks ; • Surat di teruskan ke bagian pengolahan, agar siap dikirim ; • Surat di stempel instansi dimasukkan ke dalam sampul dan di kirim sesuai dengan alamat yang dituju.

2.4.1 Pola Klasifikasi, Kode dan Indeks

Klasifikasi digunakan untuk penemuan kembali arsip yang akan kita cari. Sistem pemberkasan berdasarkan angka merupakan sistem yang paling 12 sederhana. File dapat diatur berdasarkan nomor kode klasifikasi persepuluhan sebagai berikut: Pola klasifikasi arsip 000 umum 100 kepegawaian 010 urusan dalam 110 pengadaan 011 gedung kantor 120 mutasi 012 rumah dinas 200 keuangan 020 peralatan 210 gaji 030 penelitian 220 biaya perjalanan Sedarmayanti, 2003 : 70

2.4.2 Kode Penataan Dan Indeks

Sistem penataan arsip yang baik mencerminkan keberhasilan suatu organisasi atau instansi dalam kegiatan administrasinya. Tujuan penataan arsip adalah agararsip dapat disimpan dan mudah ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Sebelum melakukan kegiatan penataan arsip perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu. Untuk penataan arsip pada suatu organisasi berbeda dengan tujuannya, ada lima sistem penataan arsip dinamis aktif yaitu : 1. Penataan berdasarkan angka; 2. Penataan berdasarkan wilayah; 3. Penataan berdasarkan subjek; 4. Penataan berdasarkan abjad; 5. Penataan berdasarkan kronologis Sedarmayanti, 2003:70. Untuk itu setiap organsasi aau intansi menentukan sistem penataan arsip mana yang dipakai, karena setiap organisasi atau instansi tidak sama sistem penataan yang dimiliki sesuai dengan tujuan, fungsi dan peran arsip itu sendiri.Dalam penemuan kembali arsip juga ada istilah indeks, Menurut Barthos 1997, 4” indeks adalah sarana penemuan kembali surat dengan cara 13 mengidentifikasi surat melalui penunjukan suat tanda pengenal yang dapat membedakan surat tersebut dengan yang lainnya. Tanda pengenal surat ini harus dapat diklasifikasikan dan merupakan petunjuk langsung kepada berkasnya”. Sebagai contoh : 1. Indeks nama orang didasarkan nama famili atau surename John Siahaan Diindeks Siahaan, John 2. Nama instansi Kantor Perpustakaan Diindeks menjadi Perpustakaan Kantor 3. Nama wilayah Untuk nama wilayah tidak dibalikkan karena tidak mempunya famili name 4. Indeks berdasarkan subjek Indeks berdarkan subjek harus lebih teliti dalam menetapkan suratnya lebih tepat utnuk penemuan kembali suratnya lebih mudah, misalnya surat masukkeluar tentang proses pergantian Bupati Tapanuli Utara maka indeksnya adalah pergantian Bupati. Sistem penataan berdasarkan tanggal merupakan sistem yang sering digunakan, dalam sistem ini berdasarkan tanggal, bulan dan tahun dengan pedoman datangnya surat. Sebagai contoh: 14 Kode arsip 130817 menyatakan 13 sebagai tahun, 08 sebagai bulan, 17 sebagai tanggal sebaliknya Kode arsip 170813 menyatakan 17 sebagai tanggal, 08 sebagai bulan, 13 sebagai tahun. Sistem penataan sistem tanggal merupakan sisten penataan yang yang lama dalam melakukan penemuan kembali dimana apabila petugas lupa mengingat tanggal arsipnya. Sehingga dianjurkan menggunakan sistem penataan berdasarkan subjek. Berikut gambar alur proses arsip dinamis mulai dari surat masuk pada instansi masing-masing sampai penyimpanan arsip statis pada ANRI. Gambar 2.1 Alur Proses Arsip Dinamis Sumber : M.Taufik, 2011 Dilihat dari gambar diatas surat masuk maupun surat keluar, arsip dikelola oleh instansi masing-masing mulai dari pengkategorian arsip sehingga diregistrasi 15 biasanya dilakukan pada buku agenda kantor, dipergunakan untuk kepentingan kantor, dan setelah arsip tersebut nilainya menurun akan dipindahkan ke arsip inaktif dan bila tidak memiliki nilai akan dimusnahkan sesuai dengan jadwal retensi arsip yang telah ditentukan. Arsip yang memiliki nilai vital atau bernilai sejarah akan dikirim oleh instansi pada pusat arsip di daerah masing-masing untuk dikelola atau diselamatkan.

2.4.3 Peralatan Yang Diperlukan Dalam Kearsipan