Tata Nama Alkohol Sifat-sifat Alkohol

Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007 250 Beberapa turunan dari senyawa yang penting banyak dipergunakan sebagai antiseptik seperti fenol, m ‐ klorofenol dan p ‐bromofenol lihat Gambar 12.48. Senyawa turunan fenol lainnya pada bumbu dapur dan sering dijumpai pada cengkeh, vanila dan lainnya, senyawa tersebut seperti isoeugenol, eugenol, vanili dan timol. Senyawa tersebut disajikan dalam Gambar 12.49. di bawah ini. Gambar 12.49. Senyawa turunan fenol, isoeugenol, eugenol, vanili dan timol

12.9. Alkoksi Alkana

Alkoksi alkana adalah senyawa turunan alkana yang salah satu atom Hidrogennya diganti dengan gugus alkoksi OR. Senyawa alkoksi alkana juga sangat dikenal dengan nama eter. Untuk lebih mudah mengenali senyawa eter, diketahui dengan memperhatikan atom oksigen yang diapit oleh gugus alkil, lihat Gambar 12.50. di bawah ini. Senyawa eter ini juga merupakan isomer dari senyawa alkanol. Gambar 12.50. Rumus umum eter

12.9.1. Tata nama Eter

Penamaan senyawa alkoksi alkana dilakukan dengan menetapkan rantai utama yaitu yang terpanjang dan Gambar 12.48. Senyawa turunan fenol, m ‐klorofenol dan p ‐bromofenol Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007 251 mengandung gugus OR. Selanjutnya memberikan nomor pada rantai utama dimulai dari atom C yang mengandung gugus fungsi dan akhiri dengan nomor dan nama cabang dan nama alkoksialkananya, cara ini mengikuti aturan IUPAC. Penamaan lain juga dapat dilakukan dengan menyebutkan kedua gugus alkil yang mengapit atom Oksigen dan dilanjutkan dengan penambahan nama eter. Untuk mempermudah dalam pemberian panamaan, baik menurut IUPAC maupun nama lainnya kita ambil contoh untuk senyawa CH 3 ‐O‐CH 2 ‐CH 2 ‐CH 3 . Tahapan penamaan ditampilkan pada Bagan 12.51.

12.9.2. Sifat-sifat Eter

Eter memiliki titik didih rendah karena sangat sulit membentuk ikatan hidrogen. Eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan isomeri alkoholnya. Kelarutan eter dalam air sangat kecil ±1,5, sehingga merupakan pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air. Eter mudah terbakar membentuk CO 2 dan uap air, eter terurai oleh asam halida terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX 3 Posfor trihalida misalnya PCl 3 , PBr 3 dan PI 3 dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter. Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX 3 , sedangkan senyawa eter tidak bereaksi. Secara umum reaksi tersebut mengikuti persamaan reaksi pada Bagan 12.52.

12.9.3. Pemanfaatan Eter

Eter yang paling banyak digunakan adalah dietil eter atau etoksi etana. Eter digunakan sebagai pelarut senyawa karbon, zat disinfektan pembunuh kuman, zat anastesi dan juga dipakai sebagai senyawa aditif pada bahan bakar untuk menaikan bilangan oktan.

12.10. Asam Alkanoat

Asam alkanoat atau lebih populer sebagai asam karboksilat adalah segolongan asam organik yang memiliki gugus fungsional karboksilat COOH, secara mudah gugus karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan hidroksi, Gambar 12.53. Bagan 12.51. Penamaan senyawa alkoksi alkana menurut IUPAC dan cara lainnya Bagan 12.52. Reaksi pembeda eter dan alkohol Gambar 12.53. Rumus umum asam karboksilat