Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
256
Senyawa alkilamina primer adalah senyawa yang terbentuk oleh gugus amina yang terikat pada atom
C primer, demikian pula untuk alkilamina sekunedr dan tersier, masing
‐masing gugus aminanya terikat pada atom sekender dan tersier, lihat Gambar
12.63.
12.12.1. Tata nama Alkilamina
Penamaan alkil amina dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya dan dilanjutkan
dengan amin, dengan penamaan ini sekaligus tampak kedudukan gugus amina bentuk primer 1
o
, sekunder 2
o
atau tersiernya 3
o
, lihat Gambar 12.63.
Untuk penamaan dengan dengan acuan IUPAC, diawalai dengan menetapkan rantai utama yaitu
rantai terpanjang yang mengikat gugus amina, dilanjutkan dengan pemberian nomor dan nama
cabang kemudian diakhiri dengan menyebutkan nomor, gugus cabang, rantai alkananya dan
menambahkan kata amin, lihat contoh di bawah ini:
CH
3
‐CH
2
‐NH
2
: etanamin CH
3
‐CHNH
2
‐CH
3
: 2 ‐propanamin
CH
3
‐CH
2
‐CH
2
‐NH‐CH
3
: N ‐metil‐2‐propanamin
12.12.2. Sifat-sifat alkilamin
Sifat ‐sifat fisik, Senyawa alkanamin atau alkilamina
memiliki bau yang khas, sedikit pesing. Wujud zatnya tergantung dari rantai atom karbonnya.
Untuk senyawa dengan jumlah atom C sebanyak 1 ‐2
buah berupa gas. Untuk tiga atom C dengan kedudukan gugus amina primer sudah berupa
cairan pada suhu kamar. Alkil amina memiliki atom N yang polar, namun tidak sekuat Oksigen pada
alkohol, sehingga titik didih alkilamin lebih rendah dibandingkan alkohol, lihat Tabel 12.7.
Gambar 12.63. Struktur molekul alkilamin primer, sekunder dan
tersier
Tabel 12.7. Titik didih dari senyawa alkana, alkilamin dan alkohol
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
257
Polaritas atom N pada alkilamina menyebabkan alkilamina cukup reaktif, interaksi antar molekul
alkilamina terjadi karena adanya ikatan hidrogen antar kedua molekul. Khusus untuk alkilamina
tersier tidak terjadi ikatan hidrogen, karena atom N sudah tidak mengikat atom H lagi. Dengan adanya
kemampuan membentuk ikatan hidrogen senyawa alkilamin larut dalam air. Ikatan hidrogen dan
interaksinya sesama molekul alkilamina dan interaksinya dengan molekul air disajikan pada
Gambar 12.64.
Alkilamin dapat membentuk reaksi penggaraman, jika dinetralkan oleh asam. Penamaan molekul
garam dengan mengganti kata amin dengan amonium seperti :
CH
3
‐NH
2
+ HCl → CH
3
‐NH
3 +
Cl
–
metilamin metilamonium klorida Sifat yang unggul dari persenyawaan garam amina
adalah berbentuk padatan dalam suhu kamar, larutan dalam cairan tubuh, sehingga bentuk garam
amina ini merupakan pilihan yang tepat untuk membuat obat. Senyawa ephedrine hydrochloride
dan
difenihidramin hidroklorida merupakan senyawa yang banyak terdapat pada obat
‐obat influenza, seperti struktur molekul dibawah ini.
Senyawa alkilamin yang berbentuk siklik lingkar bersifat sebagai basa. Bentuk lingkar yang stabil dari
senyawa ini adalah cincin dengan segi lima atau segi enam yang mengandung satu atau dua atom
nitrogen, seperti Bagan 12.65.
Persenyawaan alkilamina di alam melimpah ruah, dan telah banyak dimanfaatkan untuk obat
‐obatan khususnya jamu tradisional atau herbal medicine,
dan yang sedang popular saat ini adalah alkaloid. Gambar. 12.64. Ikatan hidrogen
antar molekul alkil amin kecuali pada tersier alkilamin
Bagan 12.65. Senyawa lingkar dari alkilamin yang bersifat basa