Tata nama Eter Alkoksi Alkana

Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007 252 Asam karboksilat memiliki rumus umum CnH 2n O. Sifat asam dari senyawa ini adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas proton H + . Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat alkanadioat, jika tiga disebut asam trikarboksilat alkanatrioat, dan seterusnya. Lihat gambar 12.54.

12.10.1. Tata nama Asam Karboksilat

Penamaan asam karboksilat berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut; pertama menetapkan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi karboksilat. Selanjutnya memberi nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang mengikat gugus karboksilat dan diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama yang diawali dengan kata “asam”, akhiri dengan nama alkanoatnya posisi gugus fungsi tidak perlu diberi nomor. Dalam penamaan juga dapat dipergunakan cara lain yaitu mengganti nomor dengan simbol α, β, γ dan seterusnya. Dengan α merupakan posisi atom C yang terikat pada gugus karboksilat. Contoh penamaan disajikan pada Gambar 12.54.

12.10.2. Sifat-sifat Asam Karboksilat

Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C ‐nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat. Asam karboksilat dengan panjang rantai 1 ‐4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5 ‐6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol dan benzena. Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan K a = ±1×10 ‐5 . Bagan 12.54. Tata nama beberapa senyawa asamkarboksilat Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007 253 Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi lebih tinggi daripada alkohol, karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat. 1. Reaksi dengan Basa Kuat Reaksi Asam karboksilat dengan basa kuat akan membentuk garam dan air. Garam karboksilat hasil reaksi merupakan sabun. Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan, Bagan 12.55. 2. Reaksi substitusi a. reaksi dengan halida PX 3 , PX 5 dan SOX 2 akan menghasilkan suatu asilhalida Bagan 12.56. b. reaksi dengan alkohol akan menghasilkan suatu ester dan H 2 O. 3. Reaksi Reduksi menggunakan katalis CaAlPH 4 akan menghasilkan alkohol primer. 4. Reaksi dehidrasi penghilangan molekul H 2 O akan menghasilkan anhidrida asam karboksilat, lihat Gambar 12.57.

12.10.3. Pemanfaatan asam karboksilat

Asam format digunakan dalam industri kecil penyamakan kulit dan menggumpal bubur kertas atau karet. Asam asetat atau yang lebih populer sebagai asam cuka digunakan sebagai cuka makan dengan kandungan asam asetat 20 ‐25. Asam stearat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin.

12.11. Alkil Alkanoat

Alkil alkanoat atau yang lebih dikenal sebagai ester adalah turunan dari senyawa alkanoat yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksilat dengan gugus alkil R’. Ester memiliki rumus struktur yang sama dengan asam alkanoat dan memiliki gugus fungsi RCOOR’. Pada Gambar 12.58, disajikan rumus molekul dari senyawa ester sederhana. Ester merupakan senyawa yang sangat berguna karena dapat diubah menjadi aneka ragam senyawa lain. Bagan 12.55. Reaksi penyabunan Bagan 12.56. Reaksi substitusi OH dengan halida Bagan 12.57. Dehidrasi asam karboksilat menghasilkan anhidrida asam karboksilat Gambar 12.58. Rumus umum ester.