Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
226
hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, klor dan lainnya. Perbedaan atom yang diikat menyebabkan
perubahan khususnya pada polaritas sehingga menyebabkan perbedaan sifat
‐sifat kimia molekul yang dibentuk. Hal ini dapat dicermati pada
Gambar 12.5. Secara umum senyawa hidrokarbon memiliki ciri
‐ ciri seperti, dibangun oleh kerangka atom karbon,
ikatan yang membentuk senyawa merupakan ikatan kovalen. Senyawa ini titik didih yang rendah
sesuai dengan berkurangnya jumlah atom karbon penyusunnya, mudah terbakar. Untuk senyawa
hidrokarbon yang berikatan dengan atom H
bersifat polar, dan jika mengikat atom lainnya seperti oksigen, nitrogen, belerang, klorida
menyebabkan terjadinya molekul yang lebih polar.
12.2.1 Isomer
Senyawa hidrokarbon memiliki sebuah keunikan dimana beberapa buah hidrokarbon memiliki
rumus molekul yang sama namun memiliki sifat yang berbeda
‐beda, ternyata perbedaan tersebut disebabkan oleh rumus bangun atau struktur
molekulnya. Senyawa dengan rumus molekul yang sama namun berbeda dalam rumus bangun atau
struktur molekulnya disebut dengan isomer.
Dalam senyawa hidrokarbon jenuh, isomer yang terjadi karena adanya perbedaan atom atau gugus
yang mengganti atom hidrogen dalam rantai utama senyawa hidrokarbon. Contoh sederhana, dari
bentuk isomer ini ditunjukan dengan atom karbon yang mengikat tiga buah gugus metil, sedangkan
isomernya mengikat 1 gugus metil, 2 atom hidrogen dan satu gugus etil, perhatikan Gambar
12.6.
Perbedaan struktur molekul menyebabkan perbedaan sifat fisik, molekul pertama memiliki
titik leleh ‐138
o
C, titik didih ‐1
o
C, dengan densitas 0.58gmL, sedangkan molekul yang kedua memiliki
titik leleh ‐159
o
C, titik didih ‐12
o
C dan densitas 0,55gmL.
Bentuk isomer lainnya adalah adanya perbedaan gugus yang dikandung dalam senyawa
hidrokarbon. Kita bisa cermati Gambar 12.7. Gambar 12.4. Posisi atom karbon
pada senyawa hidrokarbon
Gambar 12.5. Polarisasi senyawa hidrokarbon akibat gugus polar
Gambar 12.6. Struktur isomer untuk senyawa dengan rumus molekul
C
4
H
10
Gambar 12.7. Perbedaan posisi atom oksigen dalam senyawa Hidrokarbon
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
227
Dari gambar tampak sebuah molekul dengan rumus molekul yang sama C
2
H
6
O. Dalam senyawa ini terdapat 2 atom C, 1 atom O dan 6 atom H, perbedaan terletak pada posisi atom oksigen, senyawa pertama atom
oksigen berposisi pada atom C primer ‐C‐O‐H. Sedangkan molekul kedua
atom oksigen terletak antara dua atom karbon ‐C‐O‐C‐.
Perbedaan ini juga menyebabkan adanya perbedaan sifat fisika dan sifat kimia dari kedua molekul tersebut.Senyawa hidrokarbon dapat
diklasisifikasikan atas dua golongan besar yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh
bercirikan ikatan tunggal antar atom karbon sebagai penyusun rantai utamanya, berbeda dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dapat
membentuk ikatan rangkap dua atau rangkap tiga antar atom karbon penyusunnya.
12.3. Alkana
Senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik, mengingat setiap atom karbon memiliki kemampuan
mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa alkana yang dibentuk memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung dengan
jumlah atom C yang berikatan. Atas dasar ini dapat dibentuk deret C
n
H
2n+2
, dan dikenal dengan senyawa Alkana dan dapat kita susun dari nilai n = 1 sampai dengan n =
∞. Beberapa senyawa alkana disajikan dalam Tabel 12.1.
Tabel 12.1 Deret penamaan senyawa alkana.
Untuk menuliskan rumus bangun dilakukan dengan menuliskan bagian awal dan bagian akhir adalah CH
3
, dan diantaranya dituliskan dengan CH
2
.
Sehingga kita dapat menuliskan rumus bangun senyawa C
4
H
10
.