Validitas Instrumen Metode Analisis Data

76

G. Validitas Instrumen

Validitas menurut Sugiyono 2009: 363 merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Sugiyono menerangkan bahwa data yang valid adalah data sama antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu pengujian validitas internal karena yang diukur sikap sosial siswa. 1. Pengujian Validitas KontenIsi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes sikap. Pengujian validitas isi untuk instrumen berbentuk tes sikap dilakukan dengan cara mengkaji dan merumuskan indikator sikap sosial berdasarkan referensi yang menjadi acuan yaitu Kartini Kartono 2006, Sudarsono 1997, dan Abu Ahmadi 2007, kemudian dikembangkan menjadi butir-butir atau item pernyataan. 2. Pengujian Validitas Konstruk Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan meminta pendapat dosen pembimbing yang sekaligus menjadi ahli yang disebut dengan expert judgement . Mekanismenya adalah instrumen yang akan digunakan harus dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu. Ahli mengarahkan instrumen diperbaiki dalam hal menyeimbangkan pernyataan positif negatif, mempersingkat pernyataan, dan mengganti beberapa pernyataan yang kurang tepat. Setelah ahli memberikan persetujuan, maka instrumen dapat digunakan oleh peneliti. 77

H. Metode Analisis Data

Wina Sanjaya 2010: 106 mengemukakan bahwa menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan triangulasi data, yaitu mencari kebenaran hasil tes sikap dengan pengamatan dan wawancara oleh guru. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara menafsirkan data kuantitatif secara verbal yaitu dengan membandingkan hasil observasi dan tes sikap sosial yang diperoleh subjek sebelum dan sesudah dikenai tindakan, kemudian dibahas secara kualitatif dari hasil tes sikap, pengamatan, wawancara, dan catatan lapangan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM. Analisis data diwakili oleh refleksi putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan refleksi peneliti dapat membantu dalam menafsirkan data penelitian. Hasil tes sikap sosial dan observasi aktivitas siswa pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari skor maksimum dari tes yang dilakukan. 2. Menjumlah skor mentah yang diperoleh siswa. 3. Mencari persentase hasil tes dan observasi dengan rumus sebagai berikut: Sumber: Ngalim Purwanto 2006: 102 78 Data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran tersebut diproses dengan cara dijumlah dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan sehingga diperoleh persentase. Berdasarkan pendapat tersebut, hasil dan perhitungan persentase penelitian ini, peneliti menafsirkan ke dalam kriteria sebagai berikut. Tabel 5 Kriteria Keberhasilan Tindakan No Kriteria Persentase 1 Sangat baik 86 - 100 2 Baik 76 - 85 3 Cukup 60 - 75 4 Kurang 55 - 59 5 Kurang sekali ≤ 54 Sumber: Ngalim Purwanto 2006: 103 Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 267, keuntungan menggunakan persentase sebagai alat informasi adalah bahwa dengan persentase pembaca akan lebih mudah mengetahui seberapa jauh sumbangan tiap-tiap aspek terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dengan demikian dapat diketahui adanya peekembangan sikap sosial siswa ketika pembelajaran IPS pada siswa kelas VB SD Negeri Mangiran, Srandakan, Bantul.

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian dikatakan berhasil apabila sikap sosial siswa kelas VB SD Negeri Mangiran mampu berkembang dalam pembelajaran IPS menggunakan pendekatan PAKEM dengan mencapai kriteria baik yaitu ≥ 76. 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangiran yang terletak di Dusun Mangiran, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VB yang diampu oleh guru kelas bernama Ibu Diah Susilowati, S. Pd. Siswa kelas VB berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Kelas VB SD Negeri Mangiran memiliki luas ruangan sekitar 7m x 8m, kelas VB memiliki fasilitas berupa papan tulis, almari yang digunakan untuk menyimpan tugas-tugas siswa, kata-kata mutiara yang ditempel di dinding, papan administrasi, globe, lambang garuda dan foto presiden beserta wakil presiden. Kelas VB juga memiliki meja dan kursi yang melebihi jumlah siswa, meja dan kursi itu terbuat dari kayu, sehingga peneliti sedikit kesulitan dalam meletakkan posisi meja dan kursi untuk pembelajaran PAKEM. Dinding kelas VB belum terdapat pajangan- pajangan hasil karya siswa, sehingga pemajangan hasil karya siswa di kelas VB belum dilakukan.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti sebelum mengadakan penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui kondisi awal siswa sebelum tindakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap pratindakan ini adalah melakukan tanya jawab dengan Ibu Diah Susilowati, S. Pd selaku guru kelas VB tentang