36 h.
Melatih jurnalistik.
Jurnalistik  atau  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan  dunia tulis  menulis  dapat  menjadi  cara  efektif  bagi  guru  untuk  menggali  dan
mengembangkan potensi siswa.
5. Hal-hal yang diperhatikan dalam Menerapkan Pendekatan PAKEM
Jamal  Ma’mur  Asmani  2012:  99-105  dalam  pelaksanaan  PAKEM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Memahami sifat yang dimiliki siswa.
Pada  dasarnya,  siswa  memiliki  sifat  ingin  tahu  dan  berimajinasi. Sifat  tersebut  merupakan  modal  dasar  bagi  berkembangannya  sikap
berpikir  kritis  dan  kreatif.  Kegiatan  pembelajaran  merupakan  salah  satu proses  yang  harus  diperhatikan,  sehingga  kedua  sifat  tersebut  dapat
berkembang dengan baik. b.
Mengenal siswa secara perseorangan. Para  siswa  berasal  dari  lingkungan  keluarga  yang  bervariasi  dan
memiliki  kemampuan  yang  berbeda.  PAKEM  memperhatikan  perbedaan individual  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Semua  siswa  dalam  kelas
tidak selalu mengerjakan kegiatan  yang sama, melainkan berbeda dengan kecepatan  belajarnya.  Siswa  yang  memiliki  kemampuan  lebih  dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah tutor sebaya.
37 c.
Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar. Sebagai  makhluk  sosial,  secara  alami  siswa  akan  bermain  secara
berpasangan  atau  berkelompok.  Perilaku  ini  dapat  dimanfaatkan  dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu,
siswa  dapat  melakukannya  secara  berpasangan  atau  berkelompok. Berdasarkan  pengalaman,  siswa  akan  menyelesaikan  tugas  dengan  baik
apabila  siswa  duduk  berkelompok.  Duduk  seperti  itu  memudahkan  siswa untuk  berinteraksi  dan  bertukar  pikiran,  di  samping  itu  siswa  perlu
menyelesaikan  tugas  secara  perorangan  supaya  bakat  individunya  juga bekembang.
d. Mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis,  kreatif,  dan  memecahkan
masalah. Pada  dasarnya,  hidup  ini  adalah  untuk  memecahkan  masalah
sehingga  dibutuhkan  kemampuan  berpikir  kritis  dan  kreatif.  Kritis  untuk menganalisis  masalah  dan  kreatif  untuk  melahirkan  alternatif  pemecahan
masalah.  Kedua  jenis  berpikir  kritis  tersebut,  barasal  dari  rasa  ingin  tahu dan  imajinasi,  keduanya  ada  pada  diri  siswa  sejak  lahir.  Guru  perlu
mengembangkannya  dengan  sering  memberikan  tugas  atau  mengajukan pertanyaan secara terbuka.
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
Ruang kelas  yang menarik  merupakan hal  yang sangat  disarankan dalam  PAKEM.  Hasil  pekerjaan  siswa  sebaiknya  dipajang  untuk
memenuhi  ruang  kelas.  Hasil  pekerjaan  yang  dipajang,  baik  hasil
38 perorangan  maupun  kelompok  tersebut  diharapkan  dapat  memotivasi
siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa yang lain. Ruang kelas  yang penuh dengan  pajangan hasil pekerjaan siswa dan
ditata  dengan  baik,  dapat  membantu  guru  dalam  pembelajaran  karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan  fisik,  sosial,  atau  budaya  merupakan  sumber  yang sangat bermanfaat untuk bahan belajar siswa. Lingkungan dapat berperan
sebagai  media  belajar  dan  objek  kajian  sumber  belajar.  Penggunaan lingkungan  sebagai  sumber  belajar  sering  membuat  siswa  merasa  senang
dalam  belajar.  Belajar  dengan  menggunakan  lingkungan  tidak  selalu  ke luar  kelas.  Bahan  dari  lingkungan  dapat  dibawa  ke  ruang  kelas  untuk
menghemat biaya dan waktu. g.
Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar. Mutu  hasil  belajar  akan  meningkat  bila  terjadi  interaksi  dalam
belajar.  Pemberian  umpan  balik  dari  guru  kepada  siswa  merupakan  salah satu  bentuk  interaksi  antara  guru  dan  siswa  tersebut.  Umpan  balik  itu
hendaknya  lebih  mengungkap  kekuatan  daripada  kelemahan  siswa. Memberikan  umpan  balik  dilakukan  secara  santun  supaya  siswa  lebih
percaya  diri  dalam  mengahadapi  tugas-tugas  belajar  selanjutnya.  Guru harus  konsisten  memeriksa  hasil  pekerjaan  siswa  dan  memberikan
komentar  serta  catatan  demi  peningkatan  kemampuan  siswa.  Catatan  ini
39 akan  lebih  bermakna  bagi  pengembangan  diri  siswa  daripada  hanya  nilai
angka. h.
Membedakan aktif fisik dan aktif mental. Banyak  guru  sudah  merasa  puas  apabila  meyaksikan  para  siswa
terlihat  sibuk  bekerja  dan  bergerak,  apalagi  jika  kursi  dan  meja  diatur berkelompok  serta  siswa  duduk  saling  berhadapan.  Keadaan  tersebut
bukan  ciri  yang  sebenarnya  dari  PAKEM.  Aktif  mental  lebih  diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain,
dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, baik
takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang
dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berdasarkan  paparan  tentang  prinsip  PAKEM,  ciri-ciri  PAKEM,  dan
Proses  Pelaksanaan  PAKEM  seperi  yang  dijelaskan  yang  diatas,  pendekatan PAKEM  dapat  membawa  perubahan  pembelajaran  yang  tidak  lagi
memposisikan  siswa  sebagai  objek  belajar  melainkan  sebagai  subjek  belajar. Pembelajaran  disajikan  lebih  menarik,  bervariasi,  dan  mengaktifkan  siswa
dalam proses pembelajaran.
6. Kelebihan PAKEM