Ciri-ciri PAKEM Prinsip PAKEM

30 menghindari cara-cara intimidasi dalam mengajar, tetapi mengedepankan cara-cara yang persuasive dan memberi penguatan Syaiful Sagala, 2010: 60. Jamal Ma’mur Asmani 2012: 61 menyatakan “pembelajaran yang menyenangkan yaitu proses pembelajaran yang membuat suasana belajar mengajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada materi dan waktu siswa menjadi tinggi pada pembelajaran”. Pembelajaran yang menyenangkan, guru harus dapat mengkondisikan siswa supaya berani bertanya, mengemukakan pendapat ataupun mempertanyakan pendapat orang lain.

2. Ciri-ciri PAKEM

La Iru dan La Ode Safiun Arihi 2012: 79 mengemukakan ciri-ciri PAKEM adalah: a. Pembelajarannya mengaktifkan siswa, b. Mendorong kreativitas siswa dan guru, c. Pembelajarannya efektif, dan d. Pembelajarannya menyenangkan terutama bagi siswa. Sama halnya dalam Jamal Ma’mur Asmani 2012: 83-84 yang menyebutkan bahwa ciri-ciri PAKEM antara lain: a. Siswa terlibat dalam berbagai keadaan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan dengan penekanan pada belajar melalui tindakan. b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar 31 untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan tepat bagi siswa. c. Guru mengatur kelas dengan cara memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik. d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih interaktif, termasuk belajar kelompok. e. Guru mendorong siswa untuk menemukan cara sendiri dalam pemecahan suatu masalah, mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan ciri-ciri PAKEM yaitu pembelajarannya mengaktifkan siswa, mendorong kreativitas siswa dan guru, pembelajarannya efektif, dan pembelajarannya menyenangkan bagi siswa.

3. Prinsip PAKEM

La Iru dan La Ode Safiun Arihi 2012: 78-79 menyatakan ada empat prinsip utama dalam proses pembelajaran PAKEM yaitu: a. Proses interaksi siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, siswa, multimedia, referensi, lingkungan, dan sebagainya. b. Proses komunikasi siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau simulasi role-play . 32 c. Proses refleksi siswa memikirkan kembali tentang manfaat yang telah dipelajari dan dilakukan. d. Proses eksplorasi siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan, atau wawancara. Senada dengan pendapat Jamal Ma’mur Asmani 2012: 123-126 yang menyebutkan dalam pelaksanaan PAKEM terdapat empat komponen atau prinsip yaitu : a. Mengalami Siswa belajar banyak melalui berbuat dan pengalaman langsung dengan mengaktifkan banyak indera. Beberapa contoh dari prinsip mengalami adalah melakukan pengamatan, percobaan, penyelidikan, wawancara, dan penggunaan alat peraga. b. Interaksi Interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru perlu untuk selalu dijaga supaya mempermudah dalam membangun makna. Adanya interaksi, pembelajaran menjadi lebih menarik, kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang terbangun semakin mantap, dan kualitas hasil belajar meningkat. Prinsip interaksi memberikan peluang para siswa untuk berekspresi dan berartikulasi sesuai kemampuan masing- masing. Potensi mereka akan berkembang karena aktualisasi yang terus dikembangkan. 33 c. Komunikasi Komunikasi dapat diartikan sebagai cara menyampaikan apa yang diketahui. Interaksi belum cukup jika tidak dilengkapi dengan komunikasi yang baik, karena interaksi akan lebih bermakna jika interaksi itu komunikatif. Makna yang terkomunikasikan kepada orang lain secara terbuka memungkinkan untuk mendapat tanggapan. Beberapa cara komunikasi yang dapat dilakukan misalnya dengan pajangan, presentasi, maupun laporan.

d. Refleksi

Refleksi berarti memikirkan kembali apa yang diperbuat dipikirkan. Refleksi dapat memberikan peluang untuk memunculkan gagasan baru yang bermanfaat dalam perbaikan hasil pembelajaran, dengan refleksi kesalahan dapat dihindari sehingga tidak terulang. Prinsip refleksi dapat dijadikan sebagai wahana evaluasi dari strategi yang telah diterapkan dan hasil yang didapatkan. Refleksi dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan atau efektif dan tidaknya suatu jenis pembelajaran yang berlangsung. Empat prinsip diatas harus diaplikasikan di lapangan, guru tidak boleh menyimpang dari keempat prinsip tersebut. Keempat prinsip PAKEM berjalan pada kerangka dasar yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu membentuk pembelajaran yang berkualitas dan mampu menghasilkan siswa yang siap berkreasi demi bangkitnya potensi bangsa. 34

4. Metode PAKEM