Teori-teori Pendukung Kecerdasan Adversity
21 untuk maju yang sebenarnya masih dapat dicapai jika energi sumber dayanya
diarahkan dengan mestinya, tidak mau mencari peluang dan merasa puas dengan apa yang telah diperoleh, motivasinya didasarkan pada perasaan takut
berubah dan mempertahankan kenyamanan atas apa yang telah dihasilkan, kita hanya perlu sampai di sini, apa syaratnya minimumnya untuk melakukan
pekerjaan ini, dan sebagainya. 3. Climbers para pendaki
Orang yang termasuk dalam golongan ini adalah mereka yang menyambut tantangan-tantangan yang disodorkan padanya. Ciri-cirinya antara lain :
percaya diri, memahami tujuan hidupnya, mau belajar seumur hidup, meyakini setiap langkah kecil akan ada imbalannya dalam jangka panjang dan
membawa kemajuan di masa mendatang, mampu memotivasi diri untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya, menyukai tantangan perubahan,
biasa menggunakan kata-kata selalu ada jalan, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
adversity tidak terlepas dari beberapa respon seseorang dalam seperti yang sudah dipaparkan diatas. Kegiatan proses belajar siswa sangat tergantung oleh tanggapan
atau merespon dari siswa, sehingga hasil prestasi belajar tergantung oleh golongan masing-masing siswa tersebut jika sedang dihadapkan dengan kesulitan.
Kemampuan quitters, campers, dan climbers dalam menghadapi tantangan kesulitan dapat dijelaskan bahwa quitters memang tidak selamanya ditakdirkan
untuk selalu kehilangan kesempatan namun dengan berbagai bantuan, quitters
akan men sedang ia
menemuk dan menga
Ke menghada
indikator- dijelaskan
berikut :