77 1. Penentuan subjek penelitian sudah cukup untuk pengambilan data mengenai
tingkat kecerdasan adversity, namun peneliti belum mampu mengungkap seberapa tingkat hubungan kecerdasan adversity dengan prestasi belajar yang
dapat dipengaruhi oleh variabel lain selain, misalnya lingkup pribadi dan sosial sehingga dapat mempengaruhi karakteristik seseorang melalui
wawancara maupun observasisecara mendalam. 2. Peneliti juga belum mampu menjelaskan tentang kecerdasan adversity kepada
seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tempel. 3. Penelitian ini masih terbatas pada wilayah satu sekolah saja, siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Tempel. 4. Peneliti terbatas dalam menambahkan referensi lebih banyak mengenai
adversity.
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif antara kecerdasan adversity dengan prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel, dengan hasil analisis korelasi
menunjukkan koefisien r sebesar 0,537, menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bersifat positif.
2. Hasil koefisien korelasi determinasi sebesar 0,288. Ini menunjukkan dari variabel kecerdasan adversity memberikan kontribusi sebesar 28,8 untuk
variabel prestasi belajar, maka dapat diketahui variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh variabel kecerdasan adversity. Dengan demikian 71,2
pada variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi variabel lain. 3. Secara deskriptif ternyata dilihat dari variabel kecerdasan adversity pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel berada pada kategori sedang. Berdasarkan skor pada hasil distribusi frekuensi menunjukkan 43,5, siswa
yang memiliki kecerdasan adversity pada kategori sedang. Hal ini sama dengan variabel prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel
berada pada kategori sedang. Berdasarkan skor pada hasil distribusi frekuensi menunjukkan 35,5, siswa yang memiliki prestasi belajar dalam kategori
sedang.
79
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa Diharapkan siswa SMP Negeri 1 Tempel seluruh kelas VIII mampu
mempertahankan dan meningkatkan kecerdasan adversityagar prestasi belajarnya baik. Untuk mempertahankan kecerdasan adversity setiap masing-
masing siswa diharapkan untuk mengatasi kesulitan dan menghadapinya kesulitan belajar, berani mengambil resiko, memotivasi diri yang kuat agar
mampu menciptakan peluang dalam kesulitan belajar sesuai dengan kemampuannya.
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Berdasarkan hasil penelitian siswanya dari tingkat kecerdasan adversity dan
prestasi belajar yang berada pada kategori sedang dikarenakan dilihat dari penurunan prestasi belajar pada semester gasal diharapkan guru BK dapat
melakukan tindakan dengan cara melakukan pendekatan dengan siswanya, bekerja sama dengan orang tua, wali kelas atau guru mata pelajarannya agar
memahami perkembangan kognitif siswa, serta dapat memberikan motivasi yang kuat apabila ada beberapa siswa yang sedang mengalami permasalahan,
serta dapat memberikan arahan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami siswa.
80 3. Bagi Sekolah
Diharapkan kepada pihak sekolah SMP Negeri 1 Tempel dengan melihat data siswa melalui tingkat kecerdasan adversity dan prestasi belajar pada
kenyataannya tergolong pada kategori sedang. Sebagaimana sekolah harus ikut memberi kontribusi yang tinggi untuk siswanya dalam pencapaian
prestasi belajar melalui metode pembelajaran yang baik dengan adanya cara menambah waktu les kelas VIII, sekolah menciptakan situasi yang kondusif
saat proses belajar mengajar dengan melibatkan guru-guru untuk lebih inovatif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Supaya
siswanya tidak akan mengalami penurunan prestasi belajar. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih mendalam mengenai kecerdasan adversity dengan prestasi belajar melalui wawancara maupun observasi
secara mendalam. Untuk mengungkap seberapa tingkat hubungan kecerdasan adversity yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain selain prestasi belajar
siswa, misalnya lingkup pribadi dan sosial siswa itu sendiri, sehingga dapat mempengaruhi karakteristik seseorang. Dengan demikian peneliti selanjutnya
menggunakan referensi yang banyak tentang adversity dan menambah ruang lingkup dalam penentuan subjek penelitian yang lebih luas agar dapat
digeneralisasikan.