Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
75 belajar matematika. Variabel adversity quotient memberikan sumbangan sebesar
46,9 terhadap prestasi belajar matematika, sedangkan sisanya sebesar 53,1 dipengaruhi faktor lain.
Kemudian hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ary Ginanjar Agustian 2001: 373 yang menjelaskan bahwa ada kecerdasan adversity dapat
diartikan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan sanggup bertahan hidup. Hal ini siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel yang
berusia antara 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan. Kondisi siswa yang memiliki adversity tinggi maupun rendah pada siswa pasti dalam
menyelesaikannya suatu masalah atau tantangan tersebut jelas berbeda. Siswa yang memiliki kecerdasan adversity sebagai kemampuan seseorang
dalam menghadapi kesulitan, sehingga mampu mengubah hambatan atau kesulitan tersebut menjadi sebuah peluang bagi dirinya sendiri. Siswa yang
mempunyai kecerdasan adversity tinggi dapat diprediksi akan mempunyai prestasi belajar yang tinggi, daya tahan yang tinggi, kemampuan untuk menjangkau
kesulitan tersebut tinggi, rasa tanggung jawabnya tinggi, serta kontrol yang tinggi. Sebaliknya apabila seseorang yang kecerdasan adversity rendah dapat diprediksi
akan mempunyai prestasi belajar rendah pula disebabkan oleh beberapa faktor dan kondisi yang sulit dalam kegiatan belajar. Kecerdasan adversity merupakan salah
satu faktor atau bukan faktor mutlak yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, dikarenakan masih banyak faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi
prestasi belajar selain kecerdasan adversity.
76 Menurut Stoltz 2000: 92 mengungkapkan bahwa faktor-faktor
pembentuk kecerdasan adversity menyertai proses terjadinya prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan adversity berkaitan
dengan prestasi belajar siswa dan mempengaruhi individu ketika mengalami prestasi belajar yang menurun. Kecerdasan adversity yang rendah dikarenakan
tidak adanya daya saing ketika menghadapi kesulitan, sehingga kehilangan kemampuan untuk menciptakan peluang dalam kesulitan yang dihadapi.
Berdasarkan pembahasan di atas, pemahaman mengenai kecerdasan adversity dapat mempengaruhi prestasi belajar. Demikian juga melihat
sumbangan yang efektif diberikan variabel kecerdasan adversity yang relatif besar maka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa hendaknya dapat memperhatikan
faktor-faktor seperti kecerdasan adversity. Hal ini berarti bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel dapat dikatakan belum mampu mengendalikan dan
mempertahankan kecerdasan adversity dikarenakan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel pada semester gasal mengalami penurunan prestasi belajar yang disini
dapat dilihat pada kategori rendah. Pada tahap perkembangan ini siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tempel sebagai remaja yang masih mengalami perubahan
perkembangan kognitif sehingga kemampuan berpikirnya dapat berubah-ubah.