Pengertian Bauran Pemasaran Jasa Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Jasa

tempat untuk mendapat pelayanan kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, ekonomi, budaya dan sosial orang tersebut. Pertimbangan lain yang juga turut memengaruhi keinginan tadi adalah jenis penyakit yang dideritanya, apakah masih dapat diatasi sendiri, apakah harus dibantu orang lain, apakah gawat dan sebagainya.

2.6. Teori tentang Bauran Pemasaran Jasa

2.6.1. Pengertian Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran menurut Kotler 1995 adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran ini merupakan suatu alat bagi perusahaan yang perlu ditetapkan agar implementasi strategi pemasaran berjalan dengan baik. Penetapan bauran pemasaran dilakukan apabila penentuan segmentasi, target pasar dan posisi pasar yang tepat telah dilakukan.

2.6.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Rangkuti 2002, strategi bauran pemasaran sebagai bagian dari perencanaan pemasaran minimal harus mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Produk apa yang dihasilkan 2. Berapa harga yang akan dijual kepada konsumen 3. Bagaimana strategi promosi dapat meningkatkan awareness atas produk jasa yang dihasilkan ditengah persaingan. 4. Bagaimana produk tersebut didistribusikan. Universitas Sumatera Utara Khusus untuk bauran pemasaran produk jasa, menurut Lupiyoadi 2001, keempat hal tersebut di atas belumlah mencukupi. Jika selama ini bauran pemasaran umumnya dikenal dengan istilah 4 P yang meliputi : product, price, place dan promotion, maka untuk produk jasa perlu ditambahkan dengan physical evidence, people dan process. Ketiga hal ini berkaitan dengan perbedaan karakteristik produk jasa. Salah satu karakteristik adalah produk jasa pada tahap produksi hingga tahap konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Atau dengan kata lain, terjadi interaksi langsung antara keduanya. Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling memengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satunya tidak tepat pengorganisasiannya akan memengaruhi strategi pemsaran secara keseluruhan. 1. Produk Product Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan produk barang dan jasa. Produk, menurut Kotler 1995 adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produk juga merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai atau manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dari unsur ini adalah konsumen tidak hanya membeli fisik produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut. Terutama pada produk jasa yang tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Produk jasa yang dimaksud di sini adalah keseluruhan konsep produk yang terdiri dari Kusumanto, 2004 : Universitas Sumatera Utara a. Core Product Merupakan produk utama yang ditawarkan. Misalnya: produk pelayanan rawat jalan pada jasa rumah sakit. b. Expected Product Merupakan produk yang diharapkan berupa produk inti bersama pertimbangan keputusan minimal yang harus dipenuhi. Misalnya, ruang tunggu poliklinik yang nyaman. c. Augmented Product Merupakan produk tambahanpelengkap yang memungkinkan suatu produk didiferensikan terhadap yang lainnya. Misalnya, bisa memilih dokter yang diinginkan. d. Potential Product Produk dengan tampilan feature dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen. Misalnya, kemudahan atau layanan khusus bagi konsumen yang telah menjadi member jasa perusahaan. Disamping produk utama, tiga jenis produk di atas merupakan unsur potensial yang memberikan nilai tambah bagi konsumen. Jika ketiganya dikelola dengan baik akan menyebabkan produk tersebut berbeda dengan produk sejenis yang disediakan oleh pesaing. Sehingga penyedia jasa harus mengembangkan nilai tambah bagi produknya agar dapat dibedakan dan bersaing dengan produk lain. Universitas Sumatera Utara Goetsch dan Davis 1997, mengatakan sebuah organisasi perlu untuk memahami bagaimana konsumen menentukan nilai. Menurut mereka, nilai dari sebuat produk atau jasa merupakan jumlah dari persepsi konsumen tentang faktor- faktor berikut ini : a. Mutu produk atau jasa b. Jasa yang disajikan oleh organisasi c. Karyawan d. Citra organisasi e. Biaya keseluruhan dari produk atau jasa Menurut Kusumanto 2004, unsur bauran ini tidak dapat dipisahkan dari konsep produksi produk itu sendiri. Produk tersebut harus dilihat secara keseluruhan di mana keterlibatan faktor-faktor produksi yang terdiri dari faktor sumber daya manusia dan sumber daya non manusia tidak dapat dipisahkan. Dalam sistem pelayanan jasa di rumah sakit, faktor sumber daya manusia terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pemberian pelayanan medis di rumah sakit. Terutama dokter umum, spesialis dan gigi dan paramedis perawatan dan non perawatan. Sedangkan faktor sumber daya non manusia terdiri dari peralatan, metode, informasi, logistik dan dana. Sehingga produk jasa pelayanan medik didefinisikan sebagai kesiapan seluruh faktor produksi jasa pelayanan medik untuk disajikan dan dimanfaatkan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 2. Tempat Place Place dalam unsur bauran pemasaran jasa merupakan gabungan antara lokasi dan saluran distribusi. Dalam hal ini berhubungan dengan kemudahan konsumen melakukan akses atau berinteraksi dengan perusahaan Lupiyoadi, 2001. a. Lokasi Lokasi dalam hal ini berarti berhubungan dengan tempat dimana perusahaan harus melakukan kegiatan. Ada tiga jenis interaksi yang memengaruhi pentingnya faktor lokasi, yaitu : a Konsumen mendatangi pemberi jasa Pada interaksi seperti ini, maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen, sehingga mudah dijangkau. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah dapat diakses dengan mudah oleh konsumen, kepadatan dan kemacetan lalu lintas, tempat parkir yang memadai, kemungkinan diperluas, lingkungan yang mendukung usaha, jarak dengan lokasi pesaing dan izin lokasi dari pihak yang berwenang. b Pemberi jasa mendatangi konsumen Pada interaksi seperti ini, lokasi tidak terlalu penting. Akan tetapi tetap perlu diperhatikan bahwa penyampaian jasa harus tetap berkualitas. c Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung Universitas Sumatera Utara Pada interaksi seperti ini, lokasi menjadi tidak penting. Interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen dapat dilakukan melalui telepon, surat atau internet. b. Saluran Distribusi Penyampaian jasa juga dapat melalui organisasi atau orang lain. Dalam hal ini melibatkan tiga pihak, yaitu : penyedia jasa, perantara dan konsumen. 3. Harga Price Strategi penetapan harga untuk produk yang dihasilkan merupakan salah satu pengambilan keputusan pemasaran yang penting. Perusahaan harus menawarkan produk dengan harga yang sesuai dengan target pasar sehingga konsumen mampu dan ingin membeli produk yang dihasilkan. Penetapan harga nantinya juga akan terkait langsung dengan pendapatan yang diterima perusahaan. Disamping itu, hal ini akan memengaruhi seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh konsumen, persepsi tertentu dalam hal kualitas, citra produk dan keputusan konsumen untuk membeli Rangkuti, 2002. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa industri jasa yang dibeli oleh konsumen adalah manfaat atau nilai dari produk jasa tersebut. Konsumen seringkali menggunakan harga sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas konsumsi suatu produk barang atau jasa. Berbagai manfaat yang dimiliki produk jasa akan dibandingkan dengan berbagai biaya pengorbanan yang ditimbulkan dalam mengkomunikasikan jasa tersebut. Universitas Sumatera Utara Konsumen akan memperhatikan kesesuaian tentang manfaat atau nilai yang didapatkan dengan biaya yang harus dikeluarkan setelah membeli jasa tersebut. Biaya-biaya tersebut dapat berupa waktu yang dikorbankan untuk mendapatkan jasa, usaha atau tenaga yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa dan pengorbanan yang terkait dengan panca indera suara bising, panas dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula, demikian pula sebaliknya Tjiptono, 1997. 4. Promosi Promotion Promosi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam mengenalkan produknya. Kegiatan promosi dapat berfungsi sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat luas, sebagai media untuk mengenalkan produk jasa kepada konsumen dan juga untuk membangun suatu kerjasama jangka panjang dengan prinsip saling menguntungkan dengan berbagai pihak Mudijana, 2004. Menurut Chandra 2002, istilah promosi berkonotasi sebagai arus informasi yang satu arah dan dipersepsikan sebagai bentuk komunikasi yang sifatnya massal. Untuk kegiatan pemasaran, istilah yang lebih tepat adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan pengembangan istilah promosi, dimana terjadi interaksi dua arah dan sifatnya lebih personal dan individual. Istilah terintegrasi menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus dan arah strategik antara unsur bauran promosi public relations, word of mouth dan sales promotion dengan unsur bauran pemasaran product, price dan Universitas Sumatera Utara place. Dengan kata lain, komunikasi pemasaran terintegrasi menekankan dialog terorganisir antara konsumen internal dan eksternal yang sifatnya lebih personal dan berorientasi kepada konsumen. Supriyantoro 2003 menganjurkan untuk membangun suatu jalinan relasi relationship dengan konsumen. Jalinan relasi ini memperhatikan beberapa hal yang sifatnya berfokus pada konsumen seperti pelayanan yang memperhatikan unsur privacy konsumen, adanya information sharing yang mendorong adanya pertukaran nilai antara konsumen dengan rumah sakit serta adanya diferensiasi penghargaan terhadap loyalitas konsumen. Cara lain dalam menjalin kerjasama dengan konsumen menurut Tjiptono 1997 adalah dengan cara melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pengembangan produk. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang tahu dengan pasti apa yang mereka inginkan. Sehingga membentuk kemitraan dengan konsumen akan berguna dalam meningkatkan kepuasan konsumen dan daya saing perusahaan. 5. Orang People Keberhasilan pemasaran jasa rumah sakit sangat tergantung pada karyawannya. Dalam konsep pemasaran yang terintegrasi, peranan pemasaran dilakukan oleh semua karyawan disetiap bagian. Karyawan sebagai faktor penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan pemasaran harus dilatih dan diberi motivasi agar dapat menunjukkan kinerja yang baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan pengelolaan karyawan ini adalah proses seleksi karyawan, pemberian motivasi dan kegiatan pelatihan, serta manajemen sumber daya manusia. Terlebih lagi dewasa ini Universitas Sumatera Utara mulai berkembang suatu pandangan bahwa untuk memasarkan jasa dengan baik kepada konsumen, maka terlebih dahulu harus diusahakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan, terutama karyawan perusahaan Lupiyoadi, 2001. 6. Proses Process Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, mekanisme, jadwal, aktivitas, perjanjian dan lain sebagainya, yang memungkinkan jasa dapat disampaikan dengan baik kepada konsumen. Dalam hal ini, proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu Lupiyoadi, 2001: a. Complexity, proses yang berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap yang telah ditetapkan dalam penyampaian jasa. b. Divergence, yaitu proses yang berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses tersebut. 7. Layanan Konsumen Customer Service Lupiyoadi 2001, mengatakan bahwa perbedaan utama antara perusahaan penghasil produk barang dengan perusahaan penghasil produk jasa adalah pada peran customer service-nya. Pada perusahaan penghasil produk jasa, peranan customer service lebih penting. Hal ini disebabkan karena konsumen memiliki penilaian yang subjektif terhadap suatu produk jasa. Oleh karena itu, manajemen rumah sakit perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang dimilikinya melalui pelatihan-pelatihan, misalnya tentang bagaimana melayani permintaan berbagai tipe konsumen, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan konsumen, bagaimana menangani keluhan atau komplain konsumen dan lain sebagainya Universitas Sumatera Utara

2.7. Landasan Teori