Pengertian Pemasaran Pengertian Jasa

konsumen dengan pemberi jasa. Berdasarkan hal ini, jasa dapat dibedakan ke dalam kelompok high-contact service dan low-contact service. Pada high-contact service, dalam menerima jasa, konsumen harus menjadi bagian dari sistem, misalnya pada jasa rumah sakit. Sedangkan pada low-contact service, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem, misalnya pada jasa reparasi mobil Lupiyoadi, 2001. Sektor jasa memerlukan pemasaran yang lebih kompleks dibandingkan pemasaran tradisional yang telah dikenal selama ini. Salah satu diantaranya adalah aspek interaksi antara pihak konsumen dengan penyedia jasa. Sejalan dengan itu, Kotler 1995, mengatakan bahwa pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran interaktif. Ruang lingkup pemasaran eksternal menggambarkan bagaimana perusahaan melakukan pemasaran tradisional pada umumnya, seperti bagaimana menetapkan segmentasi pasar, target pasar, posisi pasar, bauran pemasaran, distribusi dan promosi. Pemasaran internal menggambarkan bagaimana perusahaan memberikan pelatihan dan meningkatkan motivasi agar karyawan dapat melayani konsumen dengan baik. Sedangkan pemasaran interaktif adalah bagaimana para karyawan berinteraksi dengan para konsumen selama pemberian jasa.

2.4.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan implementasi dari konsep, promosi dan distribusi ide, produk maupun jasa, sehingga dapat diciptakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan perusahaan sekaligus. Kegiatan pemasaran Universitas Sumatera Utara pada dasarnya harus menghasilkan win-win solution, dimana konsumen membeli produk yang sesuai dengan keinginannya, sementara perusahaan memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya. Berdasarkan profit tersebut, perusahaan dapat melanjutkan kegiatan usaha agar dapat memenuhi keinginan konsumen lebih besar di masa yang akan dating Rangkuti, 2002. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, timbul pemikiran mutakhir tentang konsep pemasaran yang memiliki pandangan dan cakupan yang lebih luas dibandingkan sebelumnya. Dalam hal ini aspek etika mulai mendapat perhatian. Penyempurnaan definisi ini salah satunya adalah yang diusulkan oleh Ranchhod dalam Hapsari 2006, yang menyatakan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang memuaskan secara etis dan sungguh-sungguh dalam memenuhi kebutuhan individu, ekologi dan sosial, disamping juga untuk mencapai tujuan organisasi.

2.4.2. Pengertian Jasa

Pada kelancaran dan perkembangan suatu perusahaan dalam menarik minat konsumennya tidak terlepas dari jasa yang ditawarkan atau dipasarkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran merupakan jembatan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil jika seluruh upaya pemasaran diorientasikan kepada konsumen. Pemasaran jasa yang baik harus didukung oleh aspek-aspek yang menciptakan pemasaran jasa dan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa. Karena pada dasarnya pemasaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi manajemen perusahaan. Universitas Sumatera Utara Jasa memiliki keseragaman inti yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut: Menurut Kotler 1995: “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.” Zeithaml dan Bitner dalam Buchari 2000, menyatakan: “Jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan berupa produk fisik, biasanya dikonsumsi secara bersamaan seiring dengan produksinya, dan memberikan nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai atau kesehatan yang pada intinya bersifat tidak berwujud bagi pembelinya.” Stanton 1996 mengemukakan: “Jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakikatnya bersifat tak terabas intangible, yang merupakan pemenuhan kebutuhan, dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa mungkin atau mungkin pula tidak diperlukan penggunaan benda nyata tangible. Akan tetapi, sekalipun penggunaan itu perlu, namun tidak terdapat adanya pemindahan hak milik atas benda tersebut pemilikan permanen”.

2.4.3. Karakteristik Jasa