Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian sensus. Arikunto 2009, menyatakan bahwa apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan populasi studi atau disebut juga populasi studi sensus.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Pelabuhan Medan yang merupakan unit usaha PT Pelabuhan Indonesia 1 Persero. Berlokasi di Kecamatan Belawan, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2012.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh pasien umum yang di rawat inap. Pasien umum adalah pasien yang membayar sendiri biaya pelayanan rumah sakit mereka, atau pasien yang tidak memiliki keterkaitan apapun yang mengharuskan mereka berobat di rumah sakit tertentu termasuk karena ketentuan pembayaran biaya yang ditanggung oleh suatu organisasi atau perusahaan tertentu, jadi pasien ini dapat dikatakan bebas memilih tempat berobat sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara Jumlah rata-rata per bulan pasien umum yang dirawat di Instalasi Rawat Inap kelas perawatan Non-VIP, yaitu kelas 3 Rumah Sakit Pelabuhan Medan tahun 2011 sebanyak 72 pasien Rekam Medik Rumah Sakit Pelabuhan Medan, 2011. Menurut Arikunto 2000, jika jumlah subyeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik semua subyeknya diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena subyeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi. Pasien rawat inap yang menjadi sampel pada penelitian ini memiliki kriteria yaitu: pasien menjalani rawat inap minimal 3 hari, berkomunikasi dengan baik, dan apabila dijumpai pasien anak-anak maka yang diwawancarai adalah orang tua si anakkeluarga.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer dan Data Sekunder

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Data primer Data primer diperoleh melalui: 1. Daftar pertanyaan questionnaire yang diberikan kepada pengguna jasa responden sebagai sampel yang terpilih dari pengguna jasa rawat inap Rumah Sakit Pelabuhan Medan. 2. Wawancara interview, kepada yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data sehubungan dengan penelitian ini di Rumah Sakit Pelabuhan Medan. Universitas Sumatera Utara b. Data sekunder Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan dan mempelajari data, dokumen dan laporan yang diperoleh dari Rumah Sakit Pelabuhan Medan, internet, dan sumber lain yang mendukung penelitian ini.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data diuji terlebih dahulu dan uji validitas internal yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan. Pengujian validitas penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Komang Makes TNI AL Belawan. Umar 2004 mengatakan bahwa jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang agar distribusi skor nilai akan mendekati kurva normal. Pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi pearson’s product moment coefficient of correlation. Dasar keputusan uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan p-value kurang dari alpha 0,05 maka item pernyataan dikatakan valid, sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha 0,05 maka item pernyataan tidak valid. Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi dengan angka kritis r-tabel=0,361. Jika koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari r-tabel maka item pernyataan tidak valid. Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan Universitas Sumatera Utara dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak. Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik reliable atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel Riduwan, 2008.

3.4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bauran Pemasaran Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel bauran pemasaran dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bauran Pemasaran Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Cronbach’s Alpha Produk 1 0.501 0,768 2 0.637 0.785 3 0.624 0.811 4 0.561 0.851 Harga 1 0,602 0,623 2 0,707 0,791 3 0,621 0,896 4 0,707 0,811 Promosi 1 0,579 0,699 2 0,580 0,614 3 0,506 0,719 Tempat 1 0,639 0,814 2 0,785 0,663 3 0,655 0,800 Orang 1 0,727 0,627 2 0,696 0,658 3 0,510 0,845 Universitas Sumatera Utara Table. 3.1. Lanjutan Proses 1 0.382 0,742 2 0,373 0,633 3 0,648 0,642 Pelayanan 1 0,775 0,777 2 0,844 0,712 3 0,619 0,913 Berdasarkan tabel 3.1. terlihat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena r hitung r tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pasien pada α= 0,05. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan variabel bauran pemasaran adalah baik atau reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel keputusan pasien dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pasien Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Alpha Cronbach Keputusan 1 0,395 0,716 2 0,561 0,614 3 0,566 0,698 Berdasarkan tabel 3.2. terlihat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena r hitung r tabel pada α= 0,05. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan tentang keputusan pasien adalah baik atau reliabel. Universitas Sumatera Utara 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pasien Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel kepuasan pasien dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pasien Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Alpha Cronbach Kepuasan 1 0,746 0,877 2 0,763 0,860 3 0,788 0,850 4 0,793 0,857 Berdasarkan tabel 3.3. terlihat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena r hitung r tabel pada α= 0,05. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan tentang kepuasan pasien adalah baik atau reliabel

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Bebas X

Variabel bebas Independent Variable dalam penelitian ini adalah variabel bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, dan pelayanan kepada konsumen. Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan Rumah Sakit Pelabuhan Medan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. a. Produk jasa rawat inap adalah kegiatan yang memberi manfaat bagi pasien rawat inap di Rumah Sakit Pelabuhan Medan. b. Harga adalah biaya yang harus dikeluarkan setelah pasien rawat inap membeli Universitas Sumatera Utara jasa dari RS Pelabuhan Medan c. Promosi adalah sarana untuk mempromosikan jasa yang ada di Rumah Sakit Pelabuhan Medan. d. Tempat adalah lokasi kegiatan Rumah Sakit Pelabuhan Medan. e. Orang adalah orang-orang yang menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Pelabuhan Medan. f. Proses adalah aktifitas pelayanan di Rumah Sakit Pelabuhan Medan. g. Pelayanan adalah aktifitas untuk memberikan pelayanan di Rumah Sakit Pelabuhan Medan.

3.5.2. Variabel Terikat Y

Variabel terikat pada penelitian ini adalah keputusan pasien dan kepuasan pasien. Keputusan pasien adalah upaya atau tindakan pasien yang secara langsung tidak dalam usahanya memilih rawat inap di RS Pelabuhan Medan sebagai tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah tindakan yang dirasakan oleh pasien rawat inap dalam pelayanan di RS Pelabuhan Medan.

3.6. Metode Pengukuran

Metode pengukuran yang digunakan untuk bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan, keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan, dan kepuasan pasien adalah menggunakan skala Likert yang daftar pertanyaannya mengikuti skala sesuai dengan pertanyaan. Dalam penyusunan daftar pertanyaan ini skala skala Likert yang dipakai berisi lima tingkat Universitas Sumatera Utara preferensi jawaban Riduwan, 2008. Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Metode Pengukuran Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Jumlah Pertanyaan Indikator Skala Ukur Produk 4 Kebutuhan, manfaat dan kesesuaian jasa rawat inap. Ordinal Harga 4 Tarif, kesesuaian, diskon, pungutan lain. Ordinal Promosi 3 Penerbitan brosur, leaflet, profil, pameran. Ordinal Tempat 3 Dekat dengan kawasan industri dan kantor, mudah dijangkau transportasi. Ordinal Orang 3 Kompetensi, disiplin, dan kepedulian. Ordinal Proses 3 Prosedur penerimaan pasien, kerahasiaan status pasien, proses pembayaran Ordinal Pelayanan 3 Sikap tanggap, fasilitas rumah sakit, seragam kerja, dan peralatan rumah sakit. Ordinal Keputusan Pasien 3 Inisiatif kebutuhan, pencarian informasi, mengevaluasi informasi, Ketepatan dalam memutuskan. Ordinal Kepuasan pasien 4 Kepuasan setelah membuat keputusan Ordinal 3.7. Metode Analisis Data Mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk jasa rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan terhadap keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan, maka digunakan analisis regresi Universitas Sumatera Utara berganda, dengan persamaan sebagai berikut : Y = a+ b 1 X1+b 2 X2+ b 3 X3+b 4 X4+b 5 X5+ b 6 X6+ b 7 dimana : X7+e Y = keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan a = konstanta X 1 X = produk jasa rawat inap 2 X = harga 3 X = promosi 4 X = tempat 5 X = orang 6 X = proses 7 b = pelayanan 1 b = koefisien regresi X1 2 b = koefisien regresi X2 3 b = koefisien regresi X3 4 b = koefisien regresi X4 5 b = koefisien regresi X5 6 b = koefisien regresi X6 7 e = variabel yang tidak terungkap Error of Term = koefisien regresi X7 1. Uji Serempak uji F hipotesis pertama Hipotesis diterima atau ditolak digunakan statistik sebagai berikut : H : Ha : Bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan. Bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Sugiyono 2005, Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa untuk menguji signifikansi korelasi ganda dihitung dengan rumus: Fh = 1 1 2 2 − − − k n R k R dimana : R 2 k = jumlah variabel independen = koefisien korelasi ganda n = banyak anggota sampel Hasil perhitungan nilai F hitung F tabel , maka H 2. Uji parsial uji t hipotesis pertama diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independennya secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima atau ditolak digunakan statistik sebagai berikut : H : Ha : Bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan. Bauran pemasaran produk rawat inap, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Sugiyono 2005, menyatakan bahwa uji koefisien parsial dapat dihitung dengan rumus : Universitas Sumatera Utara t = 2 1 2 . p p r n r − − dimana : r p n = jumlah sampel = korelasi parsial yang ditemukan t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Jika nilai t . hitung t tabel , maka H ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika signifikan t hitung t tabel maka hipotesis H 3. Uji Korelasi Pearson hipotesis kedua diterima dan Ha ditolak. Mengetahui hubungan antara keputusan pasien rawat inap memilih RS Pelabuhan Medan dengan kepuasan pasien dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson pearson’s product moment. Patokan angka korelasi adalah sebagai berikut : a. 0-0,25 korelasi sangat lemah dianggap tidak ada b. 0,25-0,5 korelasi cukup c. 0,5-0,75 korelasi kuat d. 0,75-1,0 korelasi sangat kuat Pengujian Asumsi Klasik Formulasi regresi linier berganda dipergunakan karena secara teoritis variabel dependen yang diteliti dianggap mempunyai kecenderungan hubungan linier dengan masing-masing variabel independennya. Regresi linier berganda mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang telah dimasukkan ke dalam serangkaian data, masalah ini disebut dengan pengujian asumsi klasik yang di dalamnya termasuk Universitas Sumatera Utara pengujian normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas menunjukkan data menyebar pada garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika menyebar jauh atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak menghendaki adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi bebas dari masalah multikolinearitas jika Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 5, dan jika nilai VIF lebih besar dari 5 menandakan adanya gejala multikolinearitas. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dan satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari residual pada diagram pencar scatter plot. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Pelabuhan Medan 4.1.1. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Pelabuhan Medan Rumah Sakit Pelabuhan Medan yang awalnya bernama Port Health Center PHC Belawan didirikan pada tanggal 13 maret 1972. Tujuan didirikannya Rumah Sakit Pelabuhan Medan yaitu agar terpeliharanya kesehatan bagi seluruh pegawaipensiunan dan keluarganya yang bernaung di bawah Direktorat Jendral Perhubungan Laut serta umumnya buruh pelabuhanmasyarakat sekitar Kecamatan Medan Belawan.

4.1.2. Periode Kepemimpinan Rumah Sakit Pelabuhan Medan

a. dr. Musbar dengan nama Port Health Center PHC Belawan, dari Tahun 1972 s.d. 1974. b. dr. Hamsidar dengan nama Port Health Center PHC Belawan, dari Tahun 1975 s.d. 1977. c. dr. Mardani dengan nama Port Health Center Belawan, dari Tahun 1978 s.d. 1980. d. dr. Fadhil Hernawan, S.K.M dengan nama Rumah Sakit Pelabuhan Medan, dari Tahun 1981 s.d. 1983. e. dr. Defina Chan dengan nama Rumah Sakit Pelabuhan Belawan dari Tahun 1984 s.d. 1989. Universitas Sumatera Utara