Larutan Standar Sn 1000 mgL Larutan Standar Sn 100 mgL Pembahasan

b. Larutan Standar Sn 1000 mgL

Sebanyak 2,3564 g SnCl 2. 5H 2 O dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah berisi akuades, diaduk hingga larut hingga seluruh kristal larut sempurna, dimasukkan ke dalam labu takar 1000 mL, ditambahkan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

c. Larutan Standar Sn 100 mgL

Dipipet sebanyak 10 mL larutan Sn 1000 mgL dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, ditambahkan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

d. Larutan Seri Standard Sn 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mgL

Dipipet sebanyak 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0 mL larutan standard Sn 100 mgL dan dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, ditambahkan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.2.4. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standard Cd

Sebanyak 50 mL larutan seri standard Cd 0,0 mgL dibuat pada pH 3 kemudian diukur absorbansinya dengan Spektrofotometri Serapan Atom SSA. Perlakuan sebanyak 3 kali dan dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standard 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mgL.

3.2.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standard Sn

Sebanyak 50 mL larutan seri standard Sn 0,0 mgL dibuat pada pH 3 kemudian diukur absorbansinya dengan Spektrofotometri Serapan Atom SSA. Perlakuan sebanyak 3 kali dan dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standard2,.0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mgL. Universitas Sumatera Utara

3.3. Preparasi Sampel SNI-2368-1991

3.3.1. Penyediaan dan Pengabuan Sampel

Ikan kaleng dengan saosnya dihaluskan dengan menggunakan alu dan lumpang, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang bersih, lalu ditutup. Sampel ikan kaleng dimasukkan ke dalam cawan krusibel, lalu dipanaskan di atas hot plate sampai asap yang dihasilkan habis. Kemudian sebanyak 5 g serbuk ikan kaleng dimasukkan ke dalam cawan krusibel, diabukan pada suhu 550–600 C selama 3 jam dalam tanur listrik lalu didinginkan di dalam desikator.

3.3.2. Penyediaan Larutan Sampel

Untuk logam Cd, abu sampel yang diperoleh pada destruksi kering dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL, kemudian ditambahkan 10 mL HNO 3 pekat dan 2 mL H 2 SO 4 pekat dicampurratakan hingga diperoleh larutan sampel dan dipanaskan selama 30 menit dan didinginkan. Larutan sampel tersebut ditambahkan 5 mL HNO 3 pekat dan 3 ml H 2 O 2 30. Untuk logam Sn, abu sampel ditambahkan 1 mL HNO 3 pekat dan 3 mL HCl pekat, hingga diperoleh larutan sampel dan dipanaskan selama 30 menit dan didinginkan. Larutan sampel tersebut ditambahkan 2 mL HNO 3 pekat dan 3 mL H 2 O 2 30. Kemudian larutan tersebut dipanaskan di atas hot plate hingga volume setengah awal, disaring dengan kertas Whatmann No. 42, dicuci residu dengan akuades panas, kemudian filtrat dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan diatur pH = 3 dan ditambahkan akuades hingga garis tanda lalu dihomogenkan.

3.3.3. Penentuan Kandungan Kadmium Cd dan Timah Sn pada Sampel

Larutan sampel yang telah didestruksi, dianalisa secara kuantitatif dengan mengukur absorbansinya untuk Cd pada λ= 228,8 nm dan Sn pada λ= 286,3 nm dengan menggunakan alat SSA. Universitas Sumatera Utara

3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Cddan Sn 3.4.1.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Cd

3.4.1.2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Sn

Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Penyediaan Sampel

Catatan: dilakukan prosedur yang sama untuk sampel B dan C

3.4.3. Pengabuan SampelSNI2368-1991

Catatan: dilakukan prosedur yang sama untuk sampel B dan C Universitas Sumatera Utara 3.4.4. Penyediaan Larutan Sampel 3.4.4.1. Pengukuran Kandungan Logam Cd SNI 01-2896-1998 Catatan: dilakukan prosedur yang sama untuk sampel B dan C Universitas Sumatera Utara

3.4.4.2. Pengukuran Kandungan Logam Sn SNI 01-2896-1998

Catatan: dilakukan prosedur yang sama untuk sampel B dan C Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. UjiKuantitatifSampeldenganSpektrofotometerSerapan Atom

4.1.1.1. Logam Cd

Data hasil pengukuran absorbansi kadmium pada ikansardenkalengdengantanggal produksitertentu dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom adalah pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Logam Cd pada Ikan Sarden Kemasan Kaleng dengan Metode SSA pada λ spesifik = 228,8 nm No. Kode Sampel Absorbansi A1 A2 A3 �̅ 1 A 0,0353 0,0363 0,0373 0,0363 2 B 0,0210 0,0205 0,0200 0,0205 3 C 0,0241 0,0249 0,0268 0,0252 Keterangan: A = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 21 Juni 2014 B = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 14 Januari 2015 C = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 29 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara

4.1.1.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi

Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standar Cd diplotkan terhadap berbagai konsentrasi larutan standar yaitu pada pengukuran 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0 sehingga diperoleh kurva kalibrasi yang berupa garis linear pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Cd BerikuthasilpengukuranabsorbansilarutanseristandarKadmium Cd Data Pengukuran Absorbansi Larutan Seri StandarKadmium Cd dapat ditunjukkan pada table 4.2 berikut : Tabel 4.2. Data Pengukuran Absorbansi Larutan Seri StandarKadmium Cd No Sampel mgL Absorbansi 1 0,00 0,0004 2 0,20 0,1249 3 0,40 0,2477 4 0,60 0,3660 5 0,80 0,4813 6 1,00 0,5910 y = 0,5915x + 0,0061 r = 0,9997 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000 0,7000 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 A bs or ban si Konsentrasi Larutan Seri Standard Cd mgL Universitas Sumatera Utara Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode Least Square, dimana konsentrasi larutan standar dinyatakan sebagai Xi dan absorbansi dinyatakan sebagai Yi dengan data pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi Larutan Seri StandarCd Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi Larutan Seri StandarCd �� = ∑ �� � = 3,0 6 = 0,5 �� = ∑ �� � = 1,8109 6 = 0,3018 Penurunan persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis: Y = aX + b Dimana: a = slope b = intersept No. Xi Yi �� − �� �� − �� �� − ���� − �� �� − �� � �� − �� � 1 0,0 0,0004 -0,5 0,301483 0,150742 0,250000 0,090892 2 0,2 0,1249 -0,3 0,176983 0,053095 0,090000 0,031323 3 0,4 0,2477 -0,1 0,054183 0,005418 0,010000 0,002936 4 0,6 0,3660 0,1 0,064117 0,006412 0,010000 0,004111 5 0,8 0,4813 0,3 0,179417 0,053825 0,090000 0,032190 6 1,0 0,5910 0,5 0,289117 0,144558 0,250000 0,083588 ∑ 3,0 1,8113 0,0 0,000000 0,414050 0,700000 0,245041 Universitas Sumatera Utara Selanjutnyaharga slope dapatditentukandenganmenggunakanmetode least square sebagaiberikut: � = ∑�� − ���� − �� ∑�� − �� 2 = 0,414050 0,70 = 0,5915 � = ∑ �� − � ∑ �� � = 1,8113 − 0,5915 . 3,0 6 = 0,0061 Maka diperoleh Persamaan Garis Regeresi berikut: y = 0,5915 � + 0,0061

4.1.1.3. Penentuan Koefisian Korelasi

Koefisien Korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: � = ∑�� − ���� − �� �∑�� − �� 2 �� − �� 2 = 0,414050 �0,700,245041 = 0,9997 4.1.1.4.Penentuan Kandungan Kadmium dalam Sampel Kandungan kadmium dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi kurva kalibrasi. Universitas Sumatera Utara 4.1.1.5.Penentuan Kandungan Kadmiumyang TerkadungdalamIkanSardenKemasanKaleng dalam mgL Dari data pengukuran absorbansi kadmium untuk sampel larutan ikan sarden kemasan kaleng A, diperoleh absorbansi sebagai berikut: A1 = 0,0353 A2 = 0,0363 A3 = 0,0373 Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan garis regresi y = 0,5915x+ 0,0061 maka diperoleh : X1 = 0,0493 X2 = 0,0511 X3 = 0,0527 Dengan demikian kandungan kadmium dalam larutan ikan sarden kemasan kaleng A dengan metode SSA adalah �� = ∑ �� � = 0,0510 X1 − X� 2 = 0,0493 − 0,0510 2 = 2,89 x 10 −6 X2 − X� 2 = 0,0511 − 0,0510 2 = 0,01 x 10 −6 X3 − X� 2 = 0,0527 − 0,0510 2 = 2,89 x 10 −6 ��� − �� 2 = 0,00000579 maka S = � ∑Xi − X� 2 n − 1 = � 0,00000579 3 − 1 = 0,00170 didapat S x = S √n = 0,00170 √3 = 0,000981 Universitas Sumatera Utara Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, dengan derajat kebebasan dk= n- 1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p-0,05, t = 4,30 maka : � = ��0,05 � � − 1�� � � = 4,30 0,05 � 20,000981 = 0,000422 Sehinggadiperoleh hasil pengukuran kadmium pada ikansarden kaleng A 2014sebesar: 0,0510mgL Hasil perhitungan untuk kandungan kadmium pada ikansardenkaleng B dan Cterlampir pada lampiran.

4.1.1.6. PenentuanKandunganKadmium yang

TerkandungdalamIkanSardenKemasanKaleng mgKg Untuk memperoleh kandungan cadmium dalam 1 Kg ikan sarden kemasan kaleng A tanpa kadar air dalam satuan mgKg dapat ditentukan melalui persamaan berikut : Kadar Cd = ����� ��� � � � � ������ ℎ���� ��������� � ����� ������ �� � 10 6 mgKg = 0,0510 ��� � � � � 0,1 � 5,0005 � 10 3 �� � 10 6 mgKg = 1,019 mgKg Pada saat pengukuran larutan ikan sarden kemasan kaleng tidak dilakukan pengenceran untuk pengukuran absorbansi 0,2 - 0,8 sehingga hasil pengukuran dikali 1. Kadar logam Cd x 1 = 1,019 mgKg x 1 = 1,019 mgKg ± 0,000422 Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Logam Timah Sn

Data hasil pengukuran absorbansi timah pada ikansardenkalengdengantanggal produksitertentu dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom adalah pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Logam Sn pada Ikan Sarden Kemasan Kaleng dengan Metode SSA pada λ spesifik = 286,3 nm . No. Kode Sampel Absorbansi A1 A2 A3 �̅ 1 A 0,0027 0,0027 0,0026 0,0026 2 B 0,0031 0,0028 0,0029 0,0029 3 C 0,0043 0,0042 0,0042 0,0042 Keterangan: A = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 21 Juni 2014 B = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 14 Januari 2015 C = Ikansardenkemasankalengdengantanggalproduksi 29 Juni 2015

4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasiuntuk Larutan Standar Sn

Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standar Sn diplotkan terhadap berbagai konsentrasi larutan standar yaitu pada pengukuran 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0 sehingga diperoleh kurva kalibrasi yang berupa garis linear pada gambar 4.2 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Sn Berikut hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar Timah Sn. Data Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Standar Timah Sn dapat ditunjukkan pada table 4.5 berikut : Tabel 4.5. Data Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Standar Timah Sn No Sampel mgL Absorbansi 1 0,0 0,0002 2 2,0 0,0028 3 4,0 0,0050 4 6,0 0,0063 5 8,0 0,0078 6 10,0 0,0094 Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode Least Square, dimana konsentrasi larutan standar dinyatakan sebagai Xi dan absorbansi dinyatakan sebagai Yi dengan data pada tabel 4.6 berikut: y = 0,0009x + 0,0008 r = 0,9915 0,0000 0,0020 0,0040 0,0060 0,0080 0,0100 0,0120 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 A bs or ban si Konsentrasi Larutan Seri Standard Sn mgL Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi Larutan Seri Standar Sn Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi Larutan Seri Standar Sn �� = ∑ �� � = 30 6 = 5 �� = ∑ �� � = 0,0315 6 = 0,0053 Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis: Y = aX + b Dimana: a = slope b = intersept Selanjutnyaharga slope dapatditentukandenganmenggunakanmetode least square sebagaiberikut: � = ∑�� − ���� − �� ∑�� − �� 2 = 0,062300 70 = 0,0009 � = ∑ �� − � ∑ �� � = 0,0315 − 0,0009 . 30 6 = 0,0008 Maka diperoleh Persamaan Garis Regeresi berikut: y = 0,0009 � + 0,0008 No Xi Yi �� − �� �� − �� �� − ���� − �� �� − �� 2 �� − �� 2 1 0,0 0,0002 -5 -0,005050 0,025250 25,000000 0,000026 2 2,0 0,0028 -3 -0,002450 0,007350 9,000000 0,000006 3 4,0 0,0050 -1 -0,000250 0,000250 1,000000 0,000000 4 6,0 0,0063 0,001050 0,001050 1,000000 0,000001 5 8,0 0,0078 3 0,002550 0,007650 9,000000 0,000007 6 10,0 0,0094 5 0,004150 0,020750 25,000000 0,000017 ∑ 30,0 0,0315 0,0 0,000000 0,062300 70,000000 0,000056 Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2. Penentuan Koefisian Korelasi

Koefisien Korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: � = ∑�� − ���� − �� �∑�� − �� 2 �� − �� 2 = 0,062300 �700,000056 = 0,9950

4.1.2.3. Penentuan Kandungan Timah dalam Sampel

Kandungan timah dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi kurva kalibrasi.

4.1.2.4. Penentuan KandunganTimahIkanSardenKaleng Adalam mgL

Dari data pengukuran absorbansi timah untuk sampel ikansarden kaleng dengan tanggal produksi 21 Juni 2014 diperoleh absorbansi sebagai berikut: A1 = 0,0027 A2 = 0,0027 A3 = 0,0026 Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan garis regresi y = 0,0009 � + 0,0008 maka diperoleh : X1 = 2,1111 X2 =2,1111 X3 = 2,0000 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian kandungan timah dalam larutan ikan sarden kemasan kaleng A dengan metode SSA adalah �� = ∑ �� � = 2,0741 X1 − X� 2 = 2,1111 − 2,0741 2 = 1,37 x 10 −3 X2 − X� 2 = 2,1111 − 2,0741 2 = 1,37 x 10 −3 X3 − X� 2 = 2,0000 − 2,0741 2 = 5,49 x 10 −3 ��� − �� 2 = 0,00549 maka S = � ∑Xi − X� 2 n − 1 = � 0,00549 3 − 1 = 0,05239 didapat S x = S √n = 0,05239 √3 = 0,030247 Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, dengan derajat kebebasan dk= n- 1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p-0,05, t = 4,30 maka : � = ��0,05 � � − 1�� � � = 4,30 0,05 � 20,030247 = 0,013006 Sehingga diperoleh hasil pengukuran kandungan timah dalam ikansarden kaleng A sebesar: 2,0741mgL Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan untuk kandungan timah pada ikansardenkaleng B dan Cterlampir pada lampiran.

4.1.2.5. PenentuanKandungan

Timah yang TerkandungdalamIkanSardenKemasanKaleng mgKg Untuk memperoleh kandungan timah dalam 1 Kg ikan sarden kemasan kaleng A tanpa kadar air dalam satuan mgKg dapat ditentukan melalui persamaan berikut : Kadar Sn = ����� ��� � � � � ������ ℎ���� ��������� � ����� ������ �� � 10 6 mgKg = 2,0741 ��� � � � � 0,05 � 5,0090 � 10 3 �� � 10 6 mgKg = 20,7037 mgKg Sebelum pengukuran dilakukan larutan ikan sarden kemasan kaleng tersebut diencerkan terlebih dahulu sebanyak 10 kali. Pengenceran ini dilakukan agar pada saat pengukuran dengan SSA diperoleh absorbansi antara 2,0 – 8,0 karena itu hasil pengukuran dikali 10. Kadar logam Sn x 10 = 20,7037 mgKg x 10 = 207,037 mgKg ± 0,013006 Hasil perhitungan untuk kandungan timah pada ikansardenkaleng B dan Cterlampir pada lampiran.

4.2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kadar logam Cd dan Sn pada ikan sarden kemasan kaleng berdasarkan tanggal produksi Universitas Sumatera Utara KodeSampel Tanggal Sampling Tanggal Produksi Tanggal Kadaluwarsa A 30 Maret 2106 21 Juni 2014 21 Juni 2017 B 30 Maret 2106 14 Januari 2015 14 Januari 2018 C 30 Maret 2106 29 Juni 2015 29 Juni 2018 Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah kadar logam kadmium Cd dan timah Sn yang terkandung dalam ikan sarden kemasan kaleng tersebut masih memenuhi standar yang dibenarkan oleh Standar Nasional Indonesia. Menurut syarat mutu SNI tentang ikan kaleng, kadar maksimum cemaran logam cadmium dan timah pada ikan sarden adalah 0,1 mgKg dan 250 mgKg. Kurva kalibrasi seri standar logam kadmium Cd dan timah Sn diperolah dengan membuat larutan induk Cd dan Sn pada konsentrasi 1000 ppm, kemudian dilakukanpengenceran hingga diperolehvariasikonsentrasilarutanseristandar0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 ppm lalu diukur absorbansinya dengan alat SSA. Nilai absorbansi yang diperoleh dihitung dengan dengan menggunakan Metode Least Square sehingga diperoleh persamaan garis regresi untuk logam kadmium Cd Y = 0,5915 � + 0,0061; dan timah Sn Y = 0,0009 � + 0,0008. Dalam penelitian ini diperoleh koefisien korelasi logam kadmium Cd = 0,9997; dan timah Sn = 0,9980. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif antara konsentrasi dengan absorbansi. Pada penelitian analitik, grafik kurva kalibrasi yang baik ditunjukkan dengan harga r ≥ 0,99. Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar logam kadmium Cd dalam ikan sarden kemasan kaleng A, B, dan C secara berturut-turut ialah 1,019 mgKg; 0,483 mgKg; dan 0,646 mgKg serta kadar logam timah Sn dalam ikan sarden kemasan kaleng A, B, dan C secara berturut-turut ialah 207,037mgKg; 236,712mgKg; dan 38,860 mgKg. Kadar logam Cd pada ikan sarden kemasan kaleng A, B, dan C telah melewati ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI yaitu 0,1 mgKg. Sementara kadar logam Sn pada ikan sarden kemasan kaleng C telah melewati ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI yaitu 250 mgKg, dan ikan sarden A dan B tidak melewati ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI. Universitas Sumatera Utara Hai ini mungkin disebabkan karena adanya pengaruh lama penyimpanan ikan tersebut di dalam kaleng, dimana waktu berkorelasi positif dengan banyaknya logam yang terlarut artinya semakin lama waktu kontak, maka semakin banyak logam yang terlarut. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 13

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 2

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 5

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 1 20

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

1 7 2

Penentuan Kadar LogamKadmium (Cd) dan Timah (Sn)Berdasarkan Waktu Penyimpanan dalam Produk Ikan Sarden Kemasan Kaleng secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 4

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 1 13

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 2

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 5

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 17