BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
3. Kandungan logam Cd dalam ikan sarden kemasan kaleng A ialah
1,0198 mgKg, kemasan B ialah 0,4913 mgKg, dan kemasan C ialah 0,6455 mgKg. Sementara kandungan logam Sn dalam ikan sarden ikan
sarden kemasan kaleng A ialah 207,0373mgKg, kemasan B ialah 236,7128mgKg, dan kemasan C ialah 380,8682 mgKg.
4. Kandungan logam Cd dalam ikan sarden kemasan kaleng A, B, dan C
telah melewati ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI. Sementara kandungan logam Sn dalam ikan sarden ikan sarden kemasan kaleng A
dan B tidak melewati ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI, dan kadar logam Sn untuk ikan sarden kemasan kaleng C telah melewati
ambang batas yang telah ditetapkan oleh SNI.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang didapat sebaiknya produk ikan sarden kemasan kaleng yang melewati ambang batas Standar Nasional Indonesia dapat ditarik dari
peredaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan Sarden
Ikan Sarden Sardinella longiceps merupakan ikan olahan yang dikemas dalam kaleng yang banyak diproduksi didalam dan luar negeri. Kelebihan pengemasan
ikan dalam kaleng diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat disimpan lebih lama dan dapat meminimalisir kontaminasi
dari luar seperti bakteri. Namun dalam penggunaannya perlu diwaspadai karena pada makanan kaleng dapat terjadi kontaminasi logam berat dari pengemasnya
tersebut Rahayu, 1992.
Sarden adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Clupeidae
. Ikan ini mampu bertahan hingga kedalaman lebih dari 1.000 meter. Ikan ini cocok digunakan sebagai makanan dihidangkan dengan saus cabe atau
saus tomat. Sarden media saos tomat adalah produk yang dibuat dari jenis sarden segar maupun beku dari spesies Clupea harengus yang mengalami penyiangan,
dengan media saos tomat, dikemas secara kedap hermetis dan disterilisasi dengan pemanasan Firman, 2011.
Di pasaran, ikan tidak hanya ditemukan dalam keadaan segar tetapi juga ditemukan dalam bentuk kemasan, baik dalam bentuk kaleng maupun plastik, hal
ini akan memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam pengolahannya. Salah satu produk industri ikan yang banyak ditemukan di pasaran adalah ikan
kaleng Sardines kemasan, yang komposisinya terdiri dari ikan, pasta tomat, saus pepaya, garam dan pengawet. Ikan yang digunakan untuk produk ikan kaleng
Sardines kemasan ini ada bermacam-macam antara lain ikan sarden, ikan tuna, ikan kembung, ikan kakap dan ikan salam. Produk olahan makanan seringkali
dibuat dalam kemasan yang terbuat dari gelas, plastik, dan kaleng dimaksudkan
Universitas Sumatera Utara
untuk menghindari pengaruh sinar matahari, lama pengemasan, penyimpanan dan lain-lain. Dan akibat dari pengemasan itu juga, maka produk sering mengalami
kerusakan baik secara mikrobiologis, mekanis maupun kimiawi. Kerusakan produk secara kimia disebabkan karena adanya interaksi antara produk yang
dikemas dengan komponen penyusun kemasan. Bahan-bahan dari kemasan akan bereaksi membentuk persenyawaan dengan zat-zat yang terkandung dalam produk
susu. Hal ini berakibat pada produk yang dikemas akan tercemari oleh komponen- komponen yang lain dalam kemasan Tehubijuluw, 2013.
Menurut Julianti dkk, 2006, meskipun kaleng yang digunakan untuk mengkemas bahan makanan, namun dapat mengakibatkan ancaman bagi
keamanan makanan, Karena komponen logam pada kaleng dapat bermigrasi pada makanan yang di dalamnya.
Beberapa logam yang biasa ditemukan dalam makanan kaleng adalah kadmium, dan timah. Oleh sebab itu dalam mengkonsumsi makanan kaleng
sebaiknya memperhatikan batas cemaran logam karena logam akan terakumulasi didalam tubuh dan dapat mengganggu kesehatan. Untuk melindungi konsumen
terhadap keracunan logam berat, pemerintah telah membuat standar baku mutu yang mengatur tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan
kaleng dalam SNI 01-7387-2009 yaitu kadmium 0,1 mgKg dan timah 250 mgKgSNI, 2009.
2.2. Preparasi Ikan Sarden