Teknik Sampling dan Jumlah Sampel Desain Variabel Kuesioner

commit to user 37 3.2.1.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait yang ada di Kabupaten Selayar antara lain: a. Data inventaris jalan, struktur perkerasan jalan, CBR tanah dasar, dan kelandaian jalan, diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum; b. Data curah hujan, diperoleh dari Dinas Pertanian dan Kehutanan; c. Data pertumbuhan kendaraan, diperoleh dari Kantor Samsat Selayar.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

3.2.2.1. Data primer a. Kerusakan permukaan perkerasan jalan Survei dilakukan dengan penjajagan kondisi jalan menggunakan Sistem Penilaian Bina Marga SK.77KPTSDb1990. Prosedur survei dilakukan lebih detail dibandingkan dengan manual survei yang ada untuk menghasilkan pengamatan yang lebih akurat. Pencatatan kerusakan dilakukan dengan mengukur dimensi kerusakan, kemudian dikonversi menjadi persentase luas kerusakan permukaan yang dituangkan dalam formulir survei. Petunjuk yang ada hanya menaksir kerusakan secara subyektif dalam bentuk persentase luas kerusakan, sehingga bias yang dihasilkan cukup tinggi. b. Data kuesioner tentang penerapan pola penanganan yang berbeda dalam pemeliharaan jalan kabupaten di Kabupaten Selayar. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistem sampel purposif terbatas. c. Volume lalu lintas, dilakukan melalui survei 24 jam selama tiga hari terhadap enam ruas jalan. 3.2.2.2. Data sekunder Data sekunder diperoleh melalui kunjungan langsung ke beberapa instansi terkait di Kabupaten Selayar.

3.2.3. Teknik Sampling dan Jumlah Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampling yang jumlahnya sesuai ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling atau teori terbatas yang secara teknis dilakukan ketika populasi yang diharapkan terbatas jumlahnya. Sampel commit to user 38 purposif digunakan mengingat tidak banyak orang yang memahami subyek penelitian. Jumlah sampel yang diambil adalah 35 orang jumlah sampel berada dalam interval antara 30 sampai dengan 500 sampel Sekaran, 2006. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih responden untuk menghasilkan sampel yang cukup representatif, antara lain: a. Responden dipilih berdasarkan kecenderungan tingkat pemahaman terhadap variabel yang ditanyakan, sehingga prioritas pemilihan ditentukan berdasarkan tingkat pengalaman dalam memangku jabatan yang berbeda sehubungan dengan penanganan pemeliharaan jalan. b. Khusus untuk responden dari unsur penyedia jasa kontraktor, pemilihan responden ditentukan berdasarkan pengalaman keterlibatan dalam sistem kontraktual dan swakelola secara bersama-sama. Penyedia jasa yang hanya pernah terlibat di salah satu pola penanganan tidak dipilih sebagai responden.

3.2.4. Desain Variabel Kuesioner

Ada tiga variabel yang akan dievaluasi untuk membandingkan pola penanganan sistem kontraktual dengan sistem swakelola antara lain prosedur pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan mutu pelaksanaan pekerjaan. Indikator- indikator penilaian terhadap masing-masing variabel diberikan sebagai berikut: a. Prosedur pelaksanaan pekerjaan 1 Prosedur perencanaan 2 Prosedur pengadaan 3 Prosedur pembuatan kontrak 4 Prosedur pelaksanaan 5 Prosedur pengawasan 6 Prosedur Contract Change Order CCO 7 Prosedur pelaporan 8 Prosedur pencairan dana 9 Prosedur serah terima hasil pekerjaan b. Waktu pelaksanaan pekerjaan 1 Waktu perencanaan 2 Waktu pengadaan 3 Waktu pembuatan kontrak commit to user 39 4 Waktu pelaksanaan 5 Waktu pengawasan 6 Waktu Contract Change Order CCO 7 Waktu pelaporan 8 Waktu pencairan dana 9 Waktu serah terima hasil pekerjaan c. Mutu pelaksanaan pekerjaan 1 Kualitas perencanaan 2 Kualitas pengawasan 3 Kesesuaian dengan volume rencana 4 Kualitas hasil pekerjaan 5 Tingkat kenyamanan

3.3. Teknik Analisis Data