Lokasi Penelitian Teknik Analisis Data

commit to user 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi didasari oleh keinginan untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada Pemerintah Kabupaten Selayar, khususnya Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi teknis penyelenggaraan infrastruktur kabupaten dalam merumuskan teknik rehabilitasi dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Selayar.

3.2. Desain Penelitian

3.2.1. Data dan Sumber Data

3.2.1.1. Data Primer Data primer yang merupakan hasil penelitian langsung di lapangan meliputi: a. Kerusakan permukaan perkerasan jalan. Survei dilakukan terhadap enam ruas jalan kabupaten, masing-masing tiga ruas jalan yang menggunakan lapen Tanabau – Baera, Tile Tile – Lembangia, Tajuiya Baru – Tonjo dan tiga ruas jalan lainnya menggunakan lasbutag Kolo Kolo – Bitombang, Silolo – Bontobuki, Sasara – Rea Rea. b. Data kuesioner tentang penerapan pola penanganan pemeliharaan jalan antara sistem kotraktual dan sistem swakelola. Responden adalah pihak-pihak yang terkait sebagian atau keseluruhan dalam proses pemeliharaan jalan seperti Pengendali Kegiatan, Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan, Pengawas Lapangan, Panitia Pengadaan, Panitia Peneliti Kewajaran Harga untuk Swakelola, Panitia Peneliti Kontrak, Tim PHOFHO, Auditor, dan Kontraktor Pelaksana. c. Volume lalu lintas yang melewati enam ruas jalan yang ditinjau. 36 commit to user 37 3.2.1.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait yang ada di Kabupaten Selayar antara lain: a. Data inventaris jalan, struktur perkerasan jalan, CBR tanah dasar, dan kelandaian jalan, diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum; b. Data curah hujan, diperoleh dari Dinas Pertanian dan Kehutanan; c. Data pertumbuhan kendaraan, diperoleh dari Kantor Samsat Selayar.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

3.2.2.1. Data primer a. Kerusakan permukaan perkerasan jalan Survei dilakukan dengan penjajagan kondisi jalan menggunakan Sistem Penilaian Bina Marga SK.77KPTSDb1990. Prosedur survei dilakukan lebih detail dibandingkan dengan manual survei yang ada untuk menghasilkan pengamatan yang lebih akurat. Pencatatan kerusakan dilakukan dengan mengukur dimensi kerusakan, kemudian dikonversi menjadi persentase luas kerusakan permukaan yang dituangkan dalam formulir survei. Petunjuk yang ada hanya menaksir kerusakan secara subyektif dalam bentuk persentase luas kerusakan, sehingga bias yang dihasilkan cukup tinggi. b. Data kuesioner tentang penerapan pola penanganan yang berbeda dalam pemeliharaan jalan kabupaten di Kabupaten Selayar. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistem sampel purposif terbatas. c. Volume lalu lintas, dilakukan melalui survei 24 jam selama tiga hari terhadap enam ruas jalan. 3.2.2.2. Data sekunder Data sekunder diperoleh melalui kunjungan langsung ke beberapa instansi terkait di Kabupaten Selayar.

3.2.3. Teknik Sampling dan Jumlah Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampling yang jumlahnya sesuai ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling atau teori terbatas yang secara teknis dilakukan ketika populasi yang diharapkan terbatas jumlahnya. Sampel commit to user 38 purposif digunakan mengingat tidak banyak orang yang memahami subyek penelitian. Jumlah sampel yang diambil adalah 35 orang jumlah sampel berada dalam interval antara 30 sampai dengan 500 sampel Sekaran, 2006. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih responden untuk menghasilkan sampel yang cukup representatif, antara lain: a. Responden dipilih berdasarkan kecenderungan tingkat pemahaman terhadap variabel yang ditanyakan, sehingga prioritas pemilihan ditentukan berdasarkan tingkat pengalaman dalam memangku jabatan yang berbeda sehubungan dengan penanganan pemeliharaan jalan. b. Khusus untuk responden dari unsur penyedia jasa kontraktor, pemilihan responden ditentukan berdasarkan pengalaman keterlibatan dalam sistem kontraktual dan swakelola secara bersama-sama. Penyedia jasa yang hanya pernah terlibat di salah satu pola penanganan tidak dipilih sebagai responden.

3.2.4. Desain Variabel Kuesioner

Ada tiga variabel yang akan dievaluasi untuk membandingkan pola penanganan sistem kontraktual dengan sistem swakelola antara lain prosedur pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan mutu pelaksanaan pekerjaan. Indikator- indikator penilaian terhadap masing-masing variabel diberikan sebagai berikut: a. Prosedur pelaksanaan pekerjaan 1 Prosedur perencanaan 2 Prosedur pengadaan 3 Prosedur pembuatan kontrak 4 Prosedur pelaksanaan 5 Prosedur pengawasan 6 Prosedur Contract Change Order CCO 7 Prosedur pelaporan 8 Prosedur pencairan dana 9 Prosedur serah terima hasil pekerjaan b. Waktu pelaksanaan pekerjaan 1 Waktu perencanaan 2 Waktu pengadaan 3 Waktu pembuatan kontrak commit to user 39 4 Waktu pelaksanaan 5 Waktu pengawasan 6 Waktu Contract Change Order CCO 7 Waktu pelaporan 8 Waktu pencairan dana 9 Waktu serah terima hasil pekerjaan c. Mutu pelaksanaan pekerjaan 1 Kualitas perencanaan 2 Kualitas pengawasan 3 Kesesuaian dengan volume rencana 4 Kualitas hasil pekerjaan 5 Tingkat kenyamanan

3.3. Teknik Analisis Data

Secara garis besar langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan berdasarkan jenis data yang ada secara berurutan menurut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Perbandingan kinerja perkerasan lentur antara ruas jalan yang menggunakan lapen dengan ruas jalan yang menggunakan lasbutag berdasarkan kerusakan permukaan jalan 1 Melakukan penilaian kondisi jalan melalui perbandingan kerusakan permukaan jalan dengan kriteria klasifikasi kondisi jalan kabupaten sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.3. 2 Membandingkan kinerja perkerasan antara ruas jalan yang menggunakan lapen dengan lasbutag berdasarkan tingkat kemantapan jalan. b. Perbandingan kinerja perkerasan lentur antara ruas jalan yang menggunakan lapen dengan ruas jalan yang menggunakan lasbutag berdasarkan kekuatan struktur perkerasan jalan 1 Menghitung kekuatan struktur perkerasan jalan berdasarkan Metode Analisis Komponen SKBI 1987. 2 Membandingkan kinerja perkerasan antara ruas jalan yang menggunakan lapen dengan lasbutag berdasarkan kekuatan struktur perkerasan jalan dalam commit to user 40 mendukung volume lalu lintas masing-masing ruas jalan sampai tahun 2013 umur layanan 5 tahun sejak tahun 2008. c. Perbandingan pola penanganan pemeliharaan jalan kabupaten antara sistem kontraktual dengan sistem swakelola Analisis dilakukan terhadap data kuesioner untuk mengevaluasi perbandingan pola penanganan pemeliharaan jalan di Kabupaten Selayar antara sistem kontraktual dengan sistem swakelola dengan menggunakan varabel prosedur, waktu, dan mutu pelaksanaan. Tahapan-tahapan analisis yang dilakukan: 1 Analisis data kuesioner Analisis ini meliputi uji validitas untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes alat ukur melakukan fungsi ukurnya, serta uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu terhadap data kuesioner yang telah melalui proses kuantifikasi. Uji validitas data menggunakan uji korelasi Product Moment seperti ditunjukkan pada Persamaan 2.9. Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha seperti ditunjukkan pada Persamaan 2.10. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. 2 Analisis hipotesis penelitian Analisis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes ‘t’, yakni Independent Sample t-Test untuk mengetahui perbandingan pola penanganan pemeliharaan jalan kabupaten antara sistem kontraktual dengan sistem swakelola di Kabupaten Selayar dengan menggunakan variabel prosedur pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan mutu pelaksanaan pekerjaan. Rumus Independen Sample t-Test seperti ditunjukkan pada Persamaan 2.14. Keseluruhan proses perhitungan menggunakan program SPSS. Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dengan mempergunakan nilai kebebasan degre of freedom = df dan taraf signifikansi α sebesar 5 . Pembuktian hipotesis dengan membandingkan variabel yang ditinjau pada pekerjaan pemeliharaan jalan yang dilaksanakan antara sistem commit to user 41 kontraktual dengan sistem swakelola di Kabupaten Selayar. Prosedur pembuktian hipotesis dengan analisis Independen Sample t-Test adalah: Ho 1 : Tidak ada perbedaan prosedur pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Ha 1 : Ada perbedaan prosedur pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Ho 2 : Tidak ada perbedaan waktu pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Ha 2 : Ada perbedaan waktu pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Ho 3 : Tidak ada perbedaan mutu pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Ha 3 : Ada perbedaan mutu pelaksanaan pemeliharaan jalan antara dikontrakkan dengan swakelola. Penentuan syarat ketiga hipotesis tersebut adalah: Ho diterima apabila t hitung t tabel atau koefisien alpha α 0,05 dan Ho ditolak apabila t hitung t tabel atau koefisien alpha α 0,05. commit to user 42

3.4. Bagan Alir Penelitian