Teknik Analisis Data Kuesioner

commit to user 32 Tabel 2.14. Koefisien Kekuatan Relatif a Anonim, 1987 Lanjutan Koefisien Kekuatan Relatif Kekuatan Bahan Jenis Bahan a 1 a 2 a 3 MS kg Kt kgcm CBR 0,25 - - - - - Lapen mekanis 0,20 - - - - - Lapen manual - 0,28 - 590 - - Laston atas - 0,26 - 454 - - - 0,24 - 340 - - - 0,23 - - - - Lapen mekanis - 0,19 - - - - Lapen manual - 0,15 - - 22 - Stabilisasi dengan semen - 0,13 - - 18 - - 0,15 - - 22 - Stabilisasi dengan kapur - 0,13 - - 18 - - 0,14 - - - 100 Batu pecah kelas A - 0,13 - - - 80 Batu pecah kelas B - 0,12 - - - 60 Batu pecah kelas C - - 0,13 - - 70 Sirtupitrun kelas A - - 0,12 - - 50 Sirtupitrun kelas B - - 0,11 - - 30 Sirtupitrun kelas C - - 0,10 - - 20 Tanahlempung kepasiran

2.2.11. Teknik Analisis Data Kuesioner

2.2.11.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat pengukuran melakukan fungsi ukurnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan rumus Pearson Product Moment correlation, sebagai berikut Sekaran, 2006: r = dengan: r : Koefisien korelasi Σx : Jumlah skor butir Σy : Jumlah skor total seluruh butir n : Jumlah responden [ ][ ] 2 2 2 2 . y y n x x n y x xy n å - å å - å å å - å 2.9 commit to user 33 Langkah-langkah uji validitas dengan menggunakan metode Product Moment corelation adalah: a. Menjumlahkan skor setiap butir pertanyaan. b. Menjumlahkan skor jawaban setiap responden. c. Menghitung korelasi setiap butir pertanyaan dengan rumus 2.9. Pemenuhan syarat validitas hasil perhitungan korelasi dapat dilakukan dengan melihat beberapa kriteria antara lain: a. Memenuhi syarat validitas jika nilai r hitung r Tabel pada taraf signifikansi 5. Untuk jumlah sampel n = 35, syarat validitas terpenuhi jika nilai r hitung ≥ 0,334. b. Memenuhi syarat validitas apabila semua hasil korelasi antara masing-masing butir dengan butir totalnya memiliki nilai probabilitas dibawah 0,05 5. Analisis reliabilitas menunjukkan apakah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan reliabel jika memberi hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode Cronbach Alpha dengan menggunakan Persamaan 2.10. r = ú ú û ù ê ê ë é å - úû ù êë é - s s t i k k 1 1 dengan: r : Reliabilitas instrumen k : Jumlah butir pertanyaan ΣS i : Varians skor tiap-tiap item S t : Varians total Langkah-langkah mencari reabilitas dengan metode Cronbach Alpha adalah: a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan Persamaan 2.11. r = ǎ − dengan: Si = Varians skor tiap-tiap item ǎ = Jumlah kuadrat item Xi = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden b. Menjumlahkan varians semua item dengan Persamaan 2.12. ΣS i = S 1 + S 2 + S 3 .........S n dengan: 2.10 2.11 2.12 commit to user 34 ΣS i = Jumlah varians semua item S 1 + S 2 + S 3 ..... n = Varian item ke-1,2,3......n c. Menghitung varians total dengan Persamaan 2.13. r = ǎ − dengan: Si = Varians total ǎ = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden d. Memasukkan nilai alfa dengan memakai Persamaan 2.10. Hasil pengukuran dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Skala reliabilitas berdasarkan nilai Cronbach Alpha α adalah reliabilitas baik jika nilai α = 0,8 – 1,0, reliabilitas diterima jika nilai α = 0,6 – 0,79, dan reliabilitas buruk jika nilai nilai α 0,6 Sekaran, 2006. 2.2.11.2. Analisis Independent Sampel t -Test Independent Sampel t-Test merupakan analitis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif, khususnya perbedaan rata-rata dua kelompok sampel independen. Tujuan analisis tersebut untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata- rata antara dua kelompok sampel Hariwijaya, M. dan Triton P. B., 2008. Analisis Independent Sampel t-Test menggunakan persamaan 2.14. = = ∑ ̅ ǎ dengan: X 1 = Rata-rata sampel 1 X 2 = Rata-rata sampel 2 S 1 = Simpangan baku sampel 1 S 2 = Simpangan baku sampel 2 n 1 = Jumlah sampel 1 n 2 = Jumlah sampel 2 2.15 2.14 commit to user 35 Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan metode Independent Sample t-Test : a. Membuat Hipotesis Ho dan Ha: Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata mean antara kedua sampel Ha : Ada perbedaan rata-rata mean antara kedua sampel b. Mencari rata-rata sampel 1 X 1 dan rata-rata sampel 2 X 2 c. Mencari standar deviasi sampel 1 S 1 dan standar deviasi sampel 2 S 2 . d. Mencari t hitung dengan memakai rumus 2.14 di atas. e. Menentukan batas kritis berdasarkan nilai t tabel Batas kritis nilai t tabel pada kepercayaan 95 tingkat signifikansi ditentukan 5 atau α = 0,05. Untuk uji dua sisi, nilai α = 0,05 masih dibagi dua, sehingga yang digunakan untuk menentukan batas kritis adalah t adalah α2 = 0,025. Nilai derajat kebebasan degree of freedom = df = n – 1. f. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel Apabila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, Apabila t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2.2.11.3. Program Statistical Product and Service Solution SPSS Analisis validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS. SPSS merupakan program aplikasi untuk melakukan perhitungan statistik. Kelebihan program ini adalah dapat melakukan perhitungan statistik secara cepat dan tepat. Secara umum, langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis statistik menggunakan SPSS Hartono, 2009 adalah: a. Membuat desain variabel, b. Memasukkan data variabel pada sheet yang telah disediakan, c. Analisis data menggunakan tools yang telah disediakan, d. Melakukan interpretasi output untuk menjawab rumusan masalah. commit to user 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi didasari oleh keinginan untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada Pemerintah Kabupaten Selayar, khususnya Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi teknis penyelenggaraan infrastruktur kabupaten dalam merumuskan teknik rehabilitasi dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Selayar.

3.2. Desain Penelitian

3.2.1. Data dan Sumber Data

3.2.1.1. Data Primer Data primer yang merupakan hasil penelitian langsung di lapangan meliputi: a. Kerusakan permukaan perkerasan jalan. Survei dilakukan terhadap enam ruas jalan kabupaten, masing-masing tiga ruas jalan yang menggunakan lapen Tanabau – Baera, Tile Tile – Lembangia, Tajuiya Baru – Tonjo dan tiga ruas jalan lainnya menggunakan lasbutag Kolo Kolo – Bitombang, Silolo – Bontobuki, Sasara – Rea Rea. b. Data kuesioner tentang penerapan pola penanganan pemeliharaan jalan antara sistem kotraktual dan sistem swakelola. Responden adalah pihak-pihak yang terkait sebagian atau keseluruhan dalam proses pemeliharaan jalan seperti Pengendali Kegiatan, Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan, Pengawas Lapangan, Panitia Pengadaan, Panitia Peneliti Kewajaran Harga untuk Swakelola, Panitia Peneliti Kontrak, Tim PHOFHO, Auditor, dan Kontraktor Pelaksana. c. Volume lalu lintas yang melewati enam ruas jalan yang ditinjau. 36