Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar

commit to user Dari pendapat – pendapat di atas tentang karakteristik anak tunarungu, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunarungu meliputi segi intelegensi, segi bahasa dan bicara, segi emosi, segi sosial dan segi pendidikan.

2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar

Setiap kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, pada akhirnya selalu diketahui hasilnya. Begitu pula dengan kegiatan belajar. Hasil belajar yang ingin dicapai tersebut disebut dengan prestasi belajar. Kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil jika dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.. Prestasi belajar ini merupakan bukti konkret mengenai kemampuan seorang siswa yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyerap atau mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar biasanya menunjuk pada hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk simbol, angka maupun huruf. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan pendapat mereka mengenai prestasi belajar. Prestasi belajar menurut Nina Nuroniah 2008: 15 bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan tingkah laku pada kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dengan angka.”. Sedangkan menurut Sutratinah Tirtonegoro 2001:43 “Prestasi belajar adalah hasil pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar di sini merupakan tingkat keberhasilan tertinggi yang telah dicapai”. Sementara itu, Nana Syaidah Sukmadinata 2003:103-104 berpendapat bahwa “Prestasi belajar atau achievement merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial yang dimiliki seseorang”. Prestasi belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun kemampuan motorik”. Menurut Dewa Ketut Sukardi 1990:30, “prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh seseorang dalam usahanya, dalam rangka mengaktualisasikan diri lewat belajar”. Sedangkan menurut Winkel 2004 dalam commit to user Indra Yunan Yunianto di www.indrayy.co.cc200910prestasi-belajar.com “prestasi belajar sebagai bukti usaha yang dapat dicapai”. Dalam blog yang berbeda di http:ridwan202.wordpress.com, Winkel 1996:162 mengatakan bahwa, “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Dari beberapa pendapat pakar pendidikan mengenai pengertian prestasi belajar di atas , penulis menarik kesimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang diperoleh seorang siswa setelah melakukan kegiatan aktifitas belajar, sehingga memperoleh perubahan tingkah laku baik pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman yang dinyatakan dengan angka simbol sesuai dengan kemampuan yang dicapainya.

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam mencapai prestasi belajar, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terbentuknya prestasi belajar, sepanjang proses belajar itu berlangsung. S.Nasution 2005: 9-13 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : 1 Faktor dari dalam diri siswa meliputi : a Faktor fisiologis Faktor ini berhubungan dengan fisik atau jasmani dari siswa. b Faktor psikologis Faktor ini berkaitan dengan kejiwaan siswa yang merupakan factor yang cukup kuat pengaruhnya terhadap proses belajar siswa. Faktor-faktor ini meliputi : 1 Intelegensi 2 Motivasi belajar 3 Minat belajar commit to user 4 Ambisi dalam belajar 5 Ingatan 6 Kepercayaan diri 7 Kedisiplinan diri 8 Bakat 2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu : a Faktor lingkungan yang terdiri dari Lingkungan alami, yaitu keadaan di lingkungan siswa yang sedang belajar b Lingkungan sosial, yaitu seperti suasana rumah atau tempat tinggal c Faktor instrumental, yang terdiri dari : 1 Kurikulum 2 Program pengajaran 3 Sarana dan prasarana 4 Guru atau pendidik Sementara itu, menurut Kartini - Kartono dalam Nuur Annisa Pri Astuti 2003:6-7 menjelaskan prestasi belajar dipengaruhi oleh : 1 Faktor intern anak a Faktor kesehatan badan dan jasmani b Faktor kesehatan dari jiwanya 2 Faktor ekstern anak a Faktor keadaan keluarga b Faktor lingkungan masyarakat c Faktor sarana dan alat Menurut Nana Sudjana 2009:39 hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu : 1 Faktor Internal dari dalam individu yang belajar. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi commit to user kegiatan tersebut adalah faktor psikologi, antara lain: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. 2 Faktor Eksternal dari luar individu yang belajar Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya system lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu : 1 Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri meliputi fisik, psikis, IQ, bakat, minat, kreatifitas maupun motivasi. 2 Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan sarana prasarana.

c. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai banyak fungsi. Salah satunya adalah sebagai bukti konkret mengenai kemampuan belajar yang dilakukan oleh seseorang. Selain itu, di bawah ini akan diuraikan mengenai fungsi prestasi belajar. Fungsi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Zaenal Arifin 1990:3 antara lain : 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak. 2 Prestasi belajar sebagai lambang hasrat ingin tahu. 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik. Senada dengan pendapat di atas, menurut Indra Yunan Yunianto dalam blognya di www.indrayy.co.cc200910prestasi-belajar.com 1 Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan commit to user 2 Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. 3 Sebagai indikator intern dan ekstern dari lembaga pendidikan 4 Sebagai indikator terhadap daya serap anak didik pada materi yang dipelajarinya. 5 Sebagai salah satu faktor penentu kelanjutan studi 6 Sebagai lambang pemuas keingintahuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Berdasarkan dua pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi dari prestasi belajar adalah sebagai indikator dari kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak, indikator intern dan ekstern dari lembaga institusi pendidikan, indikator terhadap daya serap anak didik pada materi yang dipelajarinya, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, faktor penentu kelanjutan studi, serta lambang pemuas keingintahuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. 3.Tinjauan Tentang IPA a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kata IPA merupakan singkatan dari kata “ Ilmu Pengetahuan Alam”. Kata– kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata – kata Bahasa Inggris “ Natural Science” yang secara singkat sering disebut “ Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau yang berkaitan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi IPA atau science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini. Di bawah ini akan diuraikan mengenai pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam. Pembelajaran IPA memiliki tiga aspek yaitu Biologi, Fisika, dan Kimia yang dirangkum dalam satu mata pelajaran . IPA yang umumnya memiliki peran peting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan commit to user berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Pengertian IPA dapat ditinjau dari istilah dan dari sisi dimensi IPA. Dari istilah, IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada dia alam, peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam. Sedangkan dari dimensi IPA maka ilmu dapa diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat obyektif. Jadi dari sisi istilah menurut Hendro dan Kaligis 1993:3 IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat obyektif tentang alam sekitar beserta isinya. Webster’s, New Collegiate Dictionary dalam Srini M.Iskandar 2001:2 menyatakan “ natural science is knowledge concerned with the physical world and its phenomena”, yang artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala gejalanya. Carin 2009:1 dalam Anwar Kholil http:anwar kholil.hakikatpembelajaran-ipa.htm mendefinisikan science sebagai “The activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it’s hidden order, yaitu suatu kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam semesta dan penemuan dan pengungkapan serangkaian rahasia alam. Konsep Maskoeri Jasin 2003:36 menjelaskan “ Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Alamiah Natural Science, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya.” IPA merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari di Sekolah Dasar. Menurut Widi Rahayu 2003:1-7 IPA memiliki beberapa definisi yaitu : 1 IPA adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disusun 2 IPA adalah ilmu pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan terutama didasarkan atas pengamatan dan induksi. commit to user 3 IPA adalah suatu pengetahuan tentang fakta dan hukum-hukum yang didasarkan atas pengamatan dan disusun dalam suatu sistem yang teratur. 4 IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang di dalam terlintas pada gejala alam. Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas mengenai pengertian IPA, dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta, konsep dan hukum tentang alam semesta dan peristiwa-peristiwa gejala-gejala yang terjadi di alam berdasarkan pengamatan secara sistematis.

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang membahas manusia dan alam sekitar serta gejala-gejalanya. Melalui pengajaran IPA diperlukan banyak informasi tentang pengalaman manusia dari zaman dahulu sampai sekarang. Tujuan pemberian mata pelajaran IPA atau sains menurut Sumaji, Suhakso,dkk 1998:35 adalah agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa juga mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga lebih menyadari dan mencintai kebesaran serta kekuasaan Penciptanya. Mengacu pada Kurikulum KTSP SD MI 2009, mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya. 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan. commit to user 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Yager dalam Parwoto 2007:215 juga menemukan 4 tujuan pendidikan sains yaitu : 1 sains untuk mempertemukan kebutuhan personal 2 sains untuk pemecahan masalah-masalah sosial 3 sains untuk kesadaran karir, dan 4 sains untuk persiapan studi selanjutnya Dari dua pendapat di atas, dapat di simpulkan tujuan dari pengajaran IPA di SD adalah agar siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, untuk kesadaran karir, serta sebagai bekal persiapan studi berikutnya.

c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Sesuai dengan kurikulum 2004 mata pelajaran IPA di Sekolah Luar Biasa berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama SMP atau Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa SMPLB. Izzatin Kamala 2008:1 dalam blognya di http:juhji.pengertian- pendidikan-IPA - perkembangannya.html. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. commit to user Dapat disimpulkan fungsi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan pemahaman tentang semesta alam.

d. Ruang Lingkup Pengajaran IPA Sains

Parwoto 2007:216 menjelaskan bahwa “pendidikan sains di sekolah sangat baik untuk mengekspresikan perhatian siswa dengan memasukkan subject matter ke dalam tiga bidang : 1 ilmu hayat living science yang meliputi biologi, ilmu hewan, ilmu tumbuh-tumbuhan, ekologi. 2 ilmu eksakta non living science meliputi ilmu kimia dan ilmu fisika, dan 3 ilmu bumi earth science”. Parwoto dalam bukunya juga mengemukakan topik– topik yang harus diprogramkan bagi siswa berkebutuhan khusus tingkat pendidikan dasar meliputi : 1 kesehatan dan keselamatan, 2 binatang, 3 iklim cuaca, 4 panca indera, 5 barang-barang yang ada di lingkungannya, 6 air, 7 barang-barang bergerak, 8 bumi yang kita injak, 9 planet dan 10 berbagai jenis makanan.” Sementara itu Abdullah Aly dan Eny Rahma 1998:34-75 menyebutkan ruang lingkup pengajaran IPA adalah : 1 Alam Semesta dan Tata Surya a Teori terbentuknya alam semesta b Teori terbentuknya galaksi dan tata surya c Sistem tata surya 2 Bumi a Hipotesis kejadian bumi b Susunan lapisan bumi c Atmosfer, Hidrosfer, dan Lithosfer d Cuaca 3 Asal Mula Kehidupan di Bumi a Berbagai pendapat tentang asal mula kehidupan commit to user b Sejarah perkembangan makhluk hidup c Perbedaan makhluk hidup dengan benda mati d Polusi atau pencemaran. Tak berbeda jauh dengan pendapat di atas, menurut Kurikulum KTSP SD MI 2009 ruang lingkup kajian IPA di SD meliputi aspek-aspek berikut : 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. 2 Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. 3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4 Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan ruang lingkup pengajaran IPA di SD meliputi: Bumi dan alam semesta termasuk tata surya, asal mula kehidupan di bumi makhluk hidup dan proses kehidupannya, benda dan sifat-sifatnya, serta energi dan perubahannya.

e. Prinsip Pengajaran IPA di Sekolah Dasar

Mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang tak dapat dipisahkan. Suatu pengajaran akan berhasil apabila terjadi proses mengajar dan proses belajar yang harmoni. John S. Richardson dalam Hendro Darmodjo dan Kaligis 1992:12 menyarankan digunakannya tujuh prinsip dalam proses belajar mengajar agar pengajaran IPA dapat berhasil. Ketujuh prinsip itu adalah : 1 Prinsip keterlibatan siswa secara aktif, 2 prinsip belajar berkesinambungan, 3 prinsip motivasi, 4 prinsip multi saluran, 5 prinsip penemuan, 6 prinsip totalitas, 7 prinsip perbedaan individual. Srini M.Iskandar 2001:30 menyebutkan “salah satu tugas kita sebagai guru IPA di Sekolah Dasar adalah menyediakan benda sebanyak-banyaknya yang dapat diotak-atik oleh anak-anak”. commit to user Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip pengajaran IPA di Sekolah Dasar yang harus ada adalah prinsip keterlibatan siswa secara aktif dan penyediaan media yang dapat membuat siswa aktif.

4. Tinjauan Tentang Media Interaktif a. Pengertian Media Interaktif

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 141

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU WICARA KELAS DII B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 92

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

Efektifitas Model Pembelajaran Concept Sentence dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Tunarungu Kelas VIIB di SLB B YRTRW Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 1 18

pengaruh model pembelajaran word square terhadap prestasi belajar IPA siswa tunarungu kelas IX di SLB B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA TUNARUNGU KELAS V SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA TUNARUNGU KELAS V-B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNA RUNGU KELAS V DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS I SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18