Pengelolaan Zonasi Ruang dan Sirkulasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Aspek Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti

Terdapat beberapa aspek yang dipelajari selama kegiatan magang berlangsung yaitu pengelolaan zonasi ruang dan sirkulasi, pemeliharaan lanskap, pengelolaan program dan aktivitas wisata agro, pengelolaan pengunjung serta pengelolaan fasilitas wisata.

5.1.1 Pengelolaan Zonasi Ruang dan Sirkulasi

Memasuki pintu gerbang Kebun Wisata Pasirmukti, akan dijumpai areal kebun plasma nutfah berisi berbagai macam pohon buah antara lain duku, rambutan, pisang dan manggis yang dapat dikatakan sebagai area penyangga karena hanya berfungsi sebagai penghasil kebutuhan agro saja dan tidak terdapat aktivitas wisata di dalamnya. Setelah itu dapat ditemui sebuah nursery dan kebun anggrek yang menyediakan koleksi berbagai macam tanaman hias dan anggrek yang dapat dibeli oleh pengunjung. Areal ini dapat dikatakan sebagai area penerimaan karena letaknya yang berada di dekat pintu masuk. Selain itu pada area ini juga terdapat loket tiket masuk, tempat penjualan souvenir, kolam unggas dan kolam reservoir. Selanjutnya dapat ditemui area pelayanan berupa areal parkir, front office, saung, restoran dan ruang pertemuan serta pondok khas Minahasa yang dapat digunakan sebagai tempat menginap. Di bagian dalam kawasan Kebun Wisata Pasirmukti terpadat area wisata agro yang terdiri dari persawahan, nursery tanaman buah, kebun tabulampot, kebun sayur, kolam ikan, kolam pancing, rumah hidroponik, arena kolam lumpur, arena lumbung padi, arena bajak sawah dan rumah pak tani. Selain itu juga terdapat area permainan yang terdiri dari arena combat paintball, outbond, lapangan pelangi dan kampung pelangi. Di area paling akhir terdapat kebun jambu biji, lemong cui, mangga, sengon dan jati seluas 35 hektar yang saat ini belum dikembangkan sebagai area wisata. Secara rinci zonasi ruang dan kondisi eksisting Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10. Gambar 9 Peta Zonasi Ruang Kebun Wisata Pasirmukti Sumber : Peta Google Earth, 2007 Gambar 10 Peta Kondisi Eksisting Kebun Wisata Pasirmukti Sumber : Peta Google Earth, 2007 Sirkulasi merupakan faktor utama yang membantu pengunjung untuk mengakses seluruh objek wisata agro yang ada pada kawasan ini. Menurut Simond dan Starke 2006, sirkulasi juga menentukan urutan dan sifat dari pengalaman yang dirasakan serta pemandangan yang dilihat. Sehingga, apa yang dirasakan pengunjung akan bersifat dinamis, baik dari segi orang yang merasakan maupun melalui objek yang dilihat. Secara umum, terdapat dua jenis sirkulasi berdasarkan kegunaannya yaitu sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan Gambar 11. Sedangkan berdasarkan pola sirkulasi, Kebun Wisata Pasirmukti mengadopsi pola sirkulasi putaran loop dengan satu pintu keluar dan masuk. Terdapat beberapa keunggulan penggunaan jenis pola sirkulasi ini antara lain akses yang cukup mudah, tidak monoton, fleksibel, aman dan mempunyai nilai tambah dari segi estetika. Pembuatan seluruh jalur sirkulasi di Kebun Wisata Pasirmukti dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana pembangunan kawasan ini, sedangkan kegiatan perbaikan dan pemeliharaannya dilakukan oleh Divisi Wisata, sub divisi Landscape dan Housekeeping dari bagian public area. Jalur sirkulasi kendaraan didominasi penggunaan aspal dan bebatuan dengan tanah. Jalur sirkulasi ini membatasi pengguna kendaraan yang masuk ke dalam kawasan kebun ini. Jalur sirkulasi kendaraan diperuntukan untuk pengunjung yang datang menggunakan motor, mobil dan bus. Jalur ini mengarahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya di dua titik lokasi parkir agar tidak terjadi penumpukan kendaraan ketika kawasan ini dipadati pengunjung. Pada jalur sirkulasi pejalan kaki sangat dominan penggunaan perkerasan atau paving. Sebagian besar aktivitas wisata yang dilakukan di kebun ini menggunakan jalur pejalan kaki sebagai akses utama, untuk itu kenyamanan pengunjung pada saat berjalan harus menjadi perhatian paling penting dalam pembuatannya. Terdapat beberapa kerusakan pada jalur sirkulasi pejalan kaki yang belum tertangani dengan baik, padahal kerusakan ini cukup berbahaya bagi pengunjung terutama anak- anak. Perlu adanya perbaikan dan sistem pengamanan pada jalur ini agar kenyamanan dan keamanan pengguna jalur dapat terakomodasi dengan baik. Gambar 11 Jalur Sirkulasi Kebun Wisata Pasirmukti Sumber : Peta Google Earth, 2007

5.1.2 Pemeliharaan Lanskap