2. strategi WO adalah strategi yang mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan;
3. strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi;
4. strategi WT adalah strategi yang meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.
2.4.5 Ranking Alternatif Strategi Pengelolaan
Pembuatan ranking alternatif strategi digunakan untuk menentukan prioritas alternatif strategi yang akan digunakan dalam kegiatan pengelolaan Kebun Wisata
Pasirmukti. Pembuatan ranking ini dilakukan dengan cara menjumlahkan setiap faktor internal dan eksternal yang saling terkait. Nilai total skor yang paling besar
menjadi prioritas utama dan begitu seterusnya Tabel 23. Tabel 23 Ranking Alternatif Srategi Pengelolaan
No. Alternatif Strategi
Keterkaitan dengan Unsur SWOT
Skor Ranking
1.
Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro
baru.
S1+S2+W1+W2 1.50
4 2.
Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami
pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata.
S3+S4+T1 1.64
3 3.
Melakukan penataan ulangredesign terhadap lanskap, tata ruang dan
sirkulasi.
W1+O1+O2 0.81
5 4.
Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan
prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja
pemeliharaan lanskap.
W2+W3+O2 1.90
2 5.
Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan
event- event yang menarik minat pengunjung.
W1+W2+W3+T1 2.34
1
4.5 Rekomendasi Rencana Pengelolaan
Konsep dasar rencana pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti adalah menjadikan kawasan wisata agro yang memaksimalkan fungsinya sebagai sarana
pendidikan pertanian, memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung yang datang serta tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil analisis dan
sintesis terdapat tujuh alternatif strategi pengelolaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan mengelola kawasan wisata agro ini
antara lain : 1. Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event-
event yang menarik minat pengunjung. 2. Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana
wisata, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap.
3. Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata.
4. Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru. 5. Melakukan penataan ulangredesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi.
Strategi kesatu, Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event yang menarik minat pengunjung. Dalam upaya meningkatkan
jumlah pengunjung pihak pengelola kawasan ini harus terus- menerus meningkatkan kegiatan promosi dengan cara yang unik dan menarik. Dapat pula
dilakukan dengan cara mengikuti setiap pameran atau mengadakan event khusus seperti kegiatan festival wisata agro atau festival flora dan fauna di kawasan
kebun. Hal ini dilakukan agar Kebun Wisata Pasirmukti dapat dikenal diseluruh Indonesia tidak hanya dari kawasan Jabodetabek saja. Selama ini kegiatan
promosi telah dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui media elektronik seperti website yang beralamatkan http:www.pasirmukti.co.id yang sudah cukup
lengkap dan atraktif Gambar 35. Selain itu kegiatan promosi juga dilakukan melalui leafletbrosur.
Gambar 35 Website Kebun Wisata Pasirmukti
Strategi kedua, meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja
pemeliharaan lanskap. Untuk meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap yang pertama kali harus dilakukan adalah menetapkan tujuan pemeliharaan secara jelas
dan spesifik. Selanjutnya adalah mengiventarisasi bagian lanskap yang dipelihara, menyusun jadwal pemeliharaan yang tepat, menyediakan peralatan yang
memadai, serta membuat sistem anggaran biaya yang dibutuhkan. Selain itu, menurut Arifin dan Arifin 2005 kegiatan pemeliharaan lanskap seharusnya
terdiri dari beberapa seksi yang bekerja secara spesifik bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja. Secara garis besar struktur organisasi dan sistem
kerja kegiatan pemeliharaan lanskap yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 36.
Gambar 36 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan Lanskap Strategi ketiga, menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap
alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya Kebun Wisata Pasirmukti memiliki potensi sumberdaya
alami berupa Sungai Cileungsi dan bukit kapur yang berada tidak jauh dari
Manajer Divisi Pemeliharaan Lanskap
Administrasi Pengawas
Kepala Seksi Pemeliharaan Tanaman
Kepala Seksi Pemeliharaan Hardmaterial Taman
Kepala Seksi Pemeliharaan Fasilitas dan Utilitas
Kepala Seksi Peralatan dan Pergudangan
kawasan kebun. Kedua potensi tersebut dapat dijadikan objek atau daya tarik wisata bagi pengunjung
. Strategi keempat, memperluas jaringan pasar seiring dan penambahan
program wisata agro baru. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa aktivitas yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti ini belum melebihi kapasitas daya
dukung kawasan, selain itu jg masih terdapat 35 hektar yang belum dimanfaatkan sebagai area wisata. Penambahan program wisata agro baru juga dapat menarik
minat pengunjung yang pernah mendatangi Kebun Wisata Pasirmukti untuk mencoba program-program baru yang ditawarkan.
Strategi kelima, Melakukan penataan ulangredesign terhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya di dalam area Kebun
Wisata Pasirmukti masih terdapat beberapa lokasi yang kurang tertata dengan baik atau sudah tertata tetapi kurang terawat seperti pada area pintu masuk, nursery,
taman front office dan resto Bakudapa. Padahal area tersebut merupakan area yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung. Oleh karena itu perlu banyak dilakukan
penataan ulang baik terhadap lanskapnya, tata ruang maupun sirkulasinya agar semakin indah dan mengakomodasi kebutuhan pengunjung dengan baik.
Pada kegiatan magang berlangsung, mahasiswa juga turut aktif dalam memberikan usulan redesign taman front office Lampiran 7. Sama halnya
dengan kebun sayur di area wisata agro. Memetik sayur merupakan salah satu aktivitas yang banyak disukai oleh pengunjung terutama anak-anak. Namun
sangat disayangkan kondisi lanskap di area ini kurang mendukung aktivitas yang dilakukan Gambar 37. Kondisi kebun sayur yang terlihat kurang terawat
membuat pengunjung kurang nyaman ketika mengunjungi kebun ini. Di dalam bedengan tanaman sayur juga banyak ditumbuhi gulma. Ditambah lagi kurangnya
variasi tanaman sayur lainnya membuat kebun ini menjadi kurang atraktif. Untuk itu, pada Gambar 38 dapat dilihat contoh ilustrasi kebun sayur yang disarankan
beserta aktivitas yang dilakukan.
Gambar 37 Kondisi Lanskap Pada Aktivitas di Kebun Sayur
Gambar 38 Ilustrasi Desain Pada Aktivitas di Kebun Sayur Saat ini tanaman yang digunakan sebagai atraksi wisata panen sayur
hanyalah kangkung Ipomea aquatica dan sawi Brassica juncea
. Oleh karena itu, di dalam area kebun ini dapat ditambahkan beberapa jenis tanaman berumur
pendek lainnya seperti daun bawang Allium ascolonicum , seledri Apium
graveolens , bayam Amaranthus Sp
.
dan selada Lactuca sativa. Untuk tanaman sayur yang memiliki batang kuat seperti cabai Capsicum sp., terong
Solanum melongena dan tomat Solanum lycopersicum dapat ditanam di dalam pot dan diletakan di lahan yang masih kosong. Sebagai tanaman peneduh atau
kanopi dapat dipilih labu siam Sechium edule , bligo Benincasa hispida,
gambas Luffa acutangula dan jenis tanaman sayuran merambat lain. Namun, letak penanamannya perlu diperhatikan agar tidak menghalangi cahaya yang
masuk ke dalam tanaman sayur lainnya. Untuk jenis tanaman sayur seperti kemangi Ocimum basilicum, peterseli Petroselinum crispum, beluntas
Pluchea indica dan katuk Sauropus androgynus dapat digunakan sebagai tanaman pagar.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang dan analisis yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mempelajari dan menguasai dengan baik kegiatan
pengelolaan agrowisata secara konsep maupun operasinalnya di lapang, melalui pengamatan dan peran aktif selama kegiatan magang berlangsung.
Secara umum pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan sesuai dengan desain dan fungsinya semula
sehingga tercapai kepuasan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung tanpa merusak ciri khas lanskap alami pertanian serta untuk mencapai kondisi
lanskap yang berkelanjutan. 2.
Aktivitas wisata agro yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti belum melebihi daya dukung kawasan. Rata- rata pengunjung yang datang setiap
harinya masih dibawah 1.000 orang sedangkan kapasitas yang dapat ditampung sebesar 2.149 pengunjung.
3. Berdasarkan hasil kuisioner persepsi pengunjung diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat beberapa responden yang merasa kurang puas 13.75 dan tidak puas 8.25 pada aktivitas wisata agro yang dilakukan. Namun, cukup
banyak responden yang menyatakan seluruh aktivitas wisata agro tersebut penting 38.25 dan sangat penting 31,83. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan bagi pihak pengelola untuk meningkatkan pelayanan bagi pengunjung terutama pada aktivitas- aktivitas yang dianggap penting atau
sangat penting namun masih mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan. Selain itu terdapat pula beberapa responden yang menyatakan
beberapa aktivitas wisata agro yang dilakukan kurang penting 5.50. Meskipun cukup sedikit namun juga harus menjadi perhatian penting apakah
aktivitas tersebut dapat diganti atau dihilangkan. Jika tetap dipertahankan aktivitas tersebut harus dimodifikasi menjadi lebih menarik agar pesan