Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

(1)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: REFI PRAFITRI

A 14204043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(2)

RINGKASAN

REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata.

Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang sudah lebih dahulu berkembang.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP, menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR KWP,


(3)

menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa berkembang sesuai keadaan di lapang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan

entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik) di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan education dan

entertainment.

Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan usaha agro ini salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan peranan PR


(4)

perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan

marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan.

PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .

Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan internal karyawan.


(5)

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjaga eksistensi perusahaan dilakukan melalui peranannya sebagai komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1) Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi, tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan

press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.


(6)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: Refi Prafitri A14204043

SKRIPSI

Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(7)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Refi Prafitri

Nomor Pokok : A 14204043

Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP. 132 062 245

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019


(8)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS: KEBUN WISATA PASIRMUKTI, KECAMATAN CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Juli 2008

Refi Prafitri A14204043


(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR Talent (2006), pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer (2007), serta mengikuti training motivasi yang diadakan oleh Berlian Training & Consulting (2006).


(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan perananPublic Relations perusahaan. Di sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan

Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal dan eksternal yang dilakukanPublic Relations perusahaan.

Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Juli 2008


(11)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: REFI PRAFITRI

A 14204043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(12)

RINGKASAN

REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata.

Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang sudah lebih dahulu berkembang.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP, menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR KWP,


(13)

menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa berkembang sesuai keadaan di lapang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan

entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik) di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan education dan

entertainment.

Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan usaha agro ini salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan peranan PR


(14)

perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan

marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan.

PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .

Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan internal karyawan.


(15)

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjaga eksistensi perusahaan dilakukan melalui peranannya sebagai komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1) Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi, tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan

press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.


(16)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: Refi Prafitri A14204043

SKRIPSI

Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(17)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Refi Prafitri

Nomor Pokok : A 14204043

Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP. 132 062 245

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019


(18)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS: KEBUN WISATA PASIRMUKTI, KECAMATAN CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Juli 2008

Refi Prafitri A14204043


(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR Talent (2006), pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer (2007), serta mengikuti training motivasi yang diadakan oleh Berlian Training & Consulting (2006).


(20)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan perananPublic Relations perusahaan. Di sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan

Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal dan eksternal yang dilakukanPublic Relations perusahaan.

Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Juli 2008


(21)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari dorongan dan dukungan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, semangat dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ir. Dwi Sadono, MS atas kesediannya menjadi penguji utama

3. Ratri Virianita, S.sos, M.Si atas kesediannya menjadi penguji wakil komisi pendidikan.

4. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA, selaku dosen pembimbing akademik penulis selama perkuliahan atas perhatian dan masukan yang berharga.

5. Orang tuaku tercinta (Alm. H. D. Subardi Wiraatmadja dan Dra. Hj. Siti Djuaningsih), kakak-kakakku tercinta Annisa, Reta, Reti yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang yang tak pernah henti dan tak akan pernah terhenti.

6. Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Pak Hibran atas izin yang diberikan sehingga penelitian ini dapat dilakukan, Public Relations


(22)

penelitian dilakukan dan seluruh karyawan KWP atas waktu dan bantuannya.

7. Tante Yayah dan Widya atas bantuan literatur dan dukungannya selama masa penyusunan proposal hingga penulisan skripsi.

8. Mardiansyah, terima kasih atas dukungan, perhatian dan pengertian selama proses penulisan skripsi ini.

9. Teman-temanku Disty, Frita, Intan, Momon, Nceq, Nci, Nessa, Pieth, Tina dan Tutut yang selalu memberi semangat, dukungan saat kesedihanku, memberikan keceriaan, masukan, pengertian dan kebahagiaan.

10. Achmad Zaelani teman satu bimbingan atas dukungan dan kerjasamanya. 11. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.

12. Prasetyo Yudha Pratama atas bantuannya dari penyusunan proposal sampai sidang skripsi.

13. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Pertanian. 14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala

perhatian, dorongan semangat, dukungan materiil dan moril berupa masukan maupun kritik.


(23)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ...viii DAFTAR TABEL ...xiii DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9 2.1Public Relations(PR) ... 9 2.1.1 DefinisiPublic Relations(PR) ... 9 2.1.2 TugasPublic Relations (PR) ... 11 2.1.3 FungsiPublic Relations (PR) ... 14 2.1.4 Relasi dan KhalayakPublic Relations (PR) ... 15 2.1.5 Media dan Teknik-TeknikPublic Relations (PR) ... 18 2.1.6 Kegiatan-KegiatanPublic Relations (PR)... 19 2.2 Eksistensi Perusahaan ... 20 2.2.1 Definisi Perusahaan ... 20 2.2.2 Definisi Eksistensi Perusahaan ... 21 2.3Public Relations (PR) dalam Perusahaan ... 22 2.3.1Public Relations (PR) dan Perusahaan... 22 2.3.2 PerananPublic Relations (PR) terhadap Eksistensi


(24)

2.4 Agrowisata ... 27 2.4.1 Definisi Agrowisata ... 27 2.4.2 Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata ... 27

BAB III KERANGKA TEORITIS ... 29 3.1 Kerangka Pemikiran ... 29 3.2 Hipotesis Penelitian ... 31 3.3 Definisi Operasional ... 34

BAB IV METODE PENELITIAN ... 39 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39 4.2 Metode Pengumpulan Data ... 39 4.3 Teknik Pemilihan Responden ... 40 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 43

BAB V GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI (KWP) ... 44 5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 44 5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 43 5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 48 5.4. Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 50 5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 51 5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 55 5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 59 5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) ... 59

BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN... 62 6.1. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 62 6.2. Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 63

BAB VII PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATANPUBLIC

RELATONS PERUSAHAAN... 67 7.1. PerananPublic Relations Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)... 67


(25)

7.2. Kegiatan InternalPublic Relations Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) ... 68 7.2.1. KegiatanSpecial Events ...69 7.2.2. KegiatanFamily Gathering ...70 7.2.3. Forum Komunikasi Rapat ... 70 7.3.Kegiatan EksternalPublic Relations Perusahaan Kebun

Wisata Pasirmukti (KWP) ... 71 7.3.1. Kegiatan Promosi ... 72 7.3.2. KegiatanPress Release ... 76 7.3.3. KegiatanCorporate Social Responsibility (CSR) ... 77

BAB VIII PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP

PERANANPUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ... 79 8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 79 8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 79 8.1.1.1. Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung

dengan PerananPublic Relations Perusahaan ... 80 8.1.1.2. Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia

dengan PerananPublic Relations Perusahaan. ... 83 8.1.1.3. Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana

dengan PerananPublic Relations Perusahaan ... 85 8.1.1.4. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 87 8.1.1.5. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 92 8.1.1.6. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Informator ... 96 8.1.1.7. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 97 8.1.1.8. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublic Relations


(26)

8.1.1.9. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublicRelations

Perusahaan Sebagai Informator ... 103 8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 105 8.1.2.1. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator... 106 8.1.2.2. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 107 8.1.2.3. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Informator ... 109 8.1.2.4. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Media terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 110 8.1.2.5. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Media terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 111 8.1.2.6. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublicRelations

dengan Media terhadap PerananPublicRelations

Perusahaan Sebagai Informator ... 113

BAB IX PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PERANAN

PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ...115 9.1. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Komunikator ...115 9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Fasilitator...118 9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Informator ...121

BAB X PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA

EKSISTENSI PERUSAHAAN ...124 10.1. Hubungan antara PerananPublic Relations Terhadap

Tingkat Produktivitas Perusahaan ...124 10.1.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap Tingkat


(27)

10.1.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Tingkat

Produktivitas Perusahaan ...126 10.1.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Informator Terhadap Tingkat

Produktivitas Perusahaan ...128 10.2. Hubungan antara PerananPublic RelationsTerhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...129 10.2.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...129 10.2.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...132 10.2.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Informator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...134 10.3. Hubungan antara PerananPublic RelationsTerhadap

Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...135 10.3.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...135 10.3.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...137 10.3.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...138

BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN...141 10.1. Kesimpulan ...141 10.2. Saran ...144

DAFTAR PUSTAKA ...145


(28)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Tabel 1 Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006... 3 Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor

Tahun 2002-2007 ... 4 Tabel 3 Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang

dilakukanPublic Relations Perusahaan untuk Mencapai Target Pengunjung ... 81 Tabel 4 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalamPress Release ...89 Tabel 5 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ... 90 Tabel 6 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Karyawan ... 93 Tabel 7 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Promosi ... 95 Tabel 8 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Menyediakan Informasi... 96 Tabel 9 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan

Public Relations dalamPress Release ... 98 Tabel 10 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan

Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ... 99 Tabel 11 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Publiknya ... 101 Tabel 12 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan PerananPublic Relations dalam Promosi ... 102 Tabel 13 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan PerananPublic Relations dalam Menyediakan


(29)

Tabel 14 Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi yang Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti ... 104 Tabel 15 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan

Terhadap PerananPublic Relations dalamPress Release ...106 Tabel 16 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan

Terhadap PerananPublic Relations dalam Promosi ... 108 Tabel 17 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan

Terhadap PerananPublic Relations dalam Menyediakan

Informasi ... 110 Tabel 18 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap

PerananPublic Relations dalamPress Release ...111 Tabel 19 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap

PerananPublic Relations dalam Promosi ... 112 Tabel 20 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator

dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 124 Tabel 21 Hubungan antara PerananPubic Relations Sebagai Fasilitator

dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 127 Tabel 22 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Informator

dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 128 Tabel 23 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator

dengan Penciptaan Kepercayaan Publik... 130 Tabel 24 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagi Fasilitator

dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ... 132 Tabel 25 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Informator

dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ... 134 Tabel 26 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator

dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 136 Tabel 27 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Fasilitator

dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 137 Tabel 28 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Informator


(30)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran PerananPublic Relations dalam Menjaga

Eksistensi Perusahaan ... 31 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti ... 60 Gambar 3 Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Bekerja ... 63 Gambar 4 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 64 Gambar 5 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal ... 65 Gambar 6 Sebaran Responden Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Kebun Wisata Pasirmukti ... 66 Gambar 7 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi

Media Massa Cetak... 117 Gambar 8 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi

Media Massa Elektronik ... 117 Gambar 9 Sebaran Pengetahuan Pengunjung mengenai Sumber Iklan

Kebun Wisata Pasirmukti ... 119 Gambar 10 Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung ... 120 Gambar 11 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Mengenai Sumber Informasi


(31)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman Lampiran 1 Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti ... 148 Lampiran 2 Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ... 155 Lampiran 3 Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan ... 158 Lampiran 4 Panduan Pertanyaan untukPublic Relations Perusahaan... 162 Lampiran 5 Teknik Pengumpulan Data ... 164 Lampiran 6 Jadwal Penelitian ... 165 Lampiran 7 ContohPress Release ...166 Lampiran 8 Contoh Publisitas di Media Massa Cetak ... 168 Lampiran 9 Peta Kecamatan Citeureup... 173 Lampiran 10 Peta Kebun Wisata Pasirmukti ... 174 Lampiran 11 ContohLeaflet Kebun Wisata Pasirmukti ... 175 Lampiran 12 Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti... 176 Lampiran 13 Berita Berkala yang di keluarkan oleh Kebun Wisata

Pasirmukti ... 177 Lampiran 14 Dokumentasi Foto ... 178


(32)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta. PR muncul karena adanya tuntutan kebutuhan dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Kebanyakan perusahaan kini mengakui peranan PR cukup menonjol dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Kegiatan PR dalam suatu perusahaan sangat diperlukan agar dapat memajukan suatu perusahaan, terutama dalam hal komunikasi dalam perusahaan, gambaran atau image, dan identitas perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan membutuhkan peranan PR untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan karena bidang komunikasi dan PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi, mereka saling bersaing dalam menciptakan image yang positif bagi perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk mendongkrak

image perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata.

Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki potensi besar. Preferensi dan motivasi wisatawan yang berkembang secara dinamis serta kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan pengembangan daya tarik wisata yang berbasiskan alam (wisata agro) menjadi potensial (Koswara, 2005).


(33)

Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan mereka tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Perusahaan-perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk meningkatkan eksistensi perusahaan memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran perusahaan.

PR merupakan suatu bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. PR bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh keuntungan, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu berita. Lebih dari itu, PR mengandalkan strategi agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan, yaitu publik perusahaan.

Publik dalam PR terdiri dari dua kelompok, yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal yaitu orang-orang yag terdiri dari top management sampai bawahan yang berada di dalam perusahaan. Publik eksternal yaitu orang-orang yang berada di luar perusahaan yang perlu diberikan penerangan atau informasi untuk menumbuhkangoodwilldari mereka (Rachmadi, 1992). Dengan demikian peranan PR bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).

PR harus mampu mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan komunikasi ke dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan para karyawan. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publiknya yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.


(34)

Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk memperhatikan pentingnya peran PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya.

Berdasarkan data Departemen Pertanian (2006) jumlah kawasan wisata agro di Indonesia yang telah berkembang salah satunya yaitu propinsi Jawa Barat.

Tabel 1. Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006

Agrowisata Lokasi

1. Taman Wisata Mekarsari Cileungsi

2. Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup

3. Kebun Raya Bogor Bogor

4. Taman Bunga Nusantara Cipanas

5. Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas Cipanas

6. Kebun Raya Cibodas Cipanas

7. Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Cisarua

8. Pulang Kampung Desa Cinangneng Ciampea

9. Alam Desa Tapos Bogor

10. Batulawang-Afdeling Cisaga Ciamis

11. Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur

12. Peternakan Ayam Pelung Cianjur

13.Horticulture Research Institut Lembang Lembang

14. Kebun Anggrek dan Tanaman Hias Lembang

15. Balai Inseminsi Buatan Lembang Lembang

16. Perkebunan Gambung Bandung

17. Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) Bandung

18. Perkebunan Kelapa Sawit Garut

19. Seni Ketangkasan Domba Garut

20. Perkebunan Ciater (PTP XII) Subang

21. Tambaksari Subang

22. BBT Hortikultura Sumedang

Sumber: Departemen Pertanian (2006)

Pada Tabel 1 terlihat bahwa banyak kawasan agrowisata di Jawa Barat terdapat di Bogor, yaitu daerah Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor merupakan salah satu


(35)

daerah tujuan wisata primadona di Jawa Barat karena dari segi geografis strategis, karakteristik alamnya yang berpotensi untuk dikembangkan agrowisata dan memiliki berbagai daya tarik wisata yang menarik seperti obyek wisata alam dan buatan.

Jumlah kawasan objek wisata di Kabupaten Bogor bertambah setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Meningkatknya jumlah objek wisata di Kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya persaingan para pelaku bisnis di bidang wisata (termasuk wisata agro) untuk menarik minat pengunjung.

Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007

Tahun Jumlah Persentase Kenaikan (%)

2002 25 0

2003 26 4

2004 29 11,53

2005 29 0

2006 31 6,89

2007 43 38,7

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2007

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang terletak di Citeureup, Kabupaten Bogor adalah satu dari puluhan agrowisata yang ada di Bogor yang memiliki keunikan dan keindahan. KWP adalah objek wisata yang memberikan fasilitas yang menarik untuk para pengunjung. KWP merupakan salah satu objek agrowisata yang ada di Bogor yang menawarkan fasilitas edukasi serta


(36)

entertainment di bidang pertanian. Selain fasilitas penginapan, kebun buah, kolam pemancingan, dan outbond, KWP juga menawarkan petualangan Combat Battle Fields sepertiPaintball danWater Gun yang dapat menarik minat pengunjung.

Pengusaha agrowisata harus dapat melihat pengunjung sebagai faktor yang menjadi prioritas utama karena eksistensi suatu perusahaan agrowisata sangat tergantung pada pengunjung. Pengunjung agrowisata yang berkembang secara dinamis dan kecenderungan pengunjung untuk kembali ke alam menyebabkan pengembangan wisata yang berbasis alam menjadi alternatif pilihan wisata pengunjung. KWP tentunya dihadapkan pada tantangan untuk menarik para pengunjung. Hal ini menuntut kreativitas pengembangan usaha yang kompetitif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengunjung dan publikasi yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

Sebagai objek wisata agro yang belum lama dikenal oleh umum KWP dituntut untuk mempertahankan atau meningkatkan jumlah pengunjung jika ingin tetap bertahan. Salah satu cara untuk mengambil peluang ini adalah dengan meningkatkan peranan seorang PR dalam perusahaan. Profesional PR dari suatu perusahaan secara aktif menjual perusahaannya agar pembentukan citra positif perusahaan dapat terwujud yang akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peranan PR merupakan hal yang menarik untuk dikaji karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada publik yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Penelitian yang selama ini telah banyak dilakukan sebatas pada pembentukan citra positif perusahaan. Pada penelitian ini akan lebih difokuskan mengenai peranan PR pada perusahaan secara berkelanjutan akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.


(37)

1.2. Perumusan Masalah

Public Relations (PR) pada suatu perusahaan harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR harus berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan yang diwakilinya tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan adalah perusahaan agrowisata, untuk meningkatkan eksistensi perusahaan agrowisata memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran perusahaan.

Agrowisata bukan semata merupakan usaha di bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan panorama indah dan udara segar. Namun berperan juga sebagai media promosi bagi produk pertanian dan menjadi salah satu media pendidikan masyarakat. Peningkatan jumlah kawasan agrowisata di Bogor meningkatkan persaingan perusahaan, kawasan agrowisata di Bogor yang menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). KWP harus dapat mengembangkan perusahaannya dengan meningkatkan peranan PR perusahaan.

Publik eksternal perusahaan menjadi prioritas utama untuk diperhatikan oleh perusahaan. PR harus dapat membangun hubungan yang baik dengan publiknya hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan.

Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti?

2. Bagaimana posisiPublic Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti ?


(38)

3. Apa kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?

4. Bagaimana pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan

Public Relations pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti akan mempengaruhi keberlanjutan suatu perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti.

2. Menganalisis posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

3. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

4. Menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai bidang Public Relations dan peranannya dalam menjaga eksistensi perusahaan.


(39)

2. Bagi Public Relations perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan agar dapat meningkatkan prestasi kerja.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan perusahaan sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin meningkat.

4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai Public Relations dan menjadi literatur bagi pembaca yang ingin mengadakan penelitian di bidangPublic Relations.


(40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Public Relations (PR)

2.1.1. DefinisiPublic Relations(PR)

Definisi Public Relations (PR) banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, dari ribuan definisi para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsepnya menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan publiknya . Publik yang dimaksud adalah publik internal dan eksternal perusahaan. Hasil yang ingin diperoleh dari tindakan PR ini pada dasarnya adalah public understanding, yakni memperoleh pengertian dari publiknya, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik.

Goodwill yang ingin diperoleh adalah bagaimana PR dapat menjaga dan memelihara hubungan baik dengan publiknya.

Definisi PR dijelaskan dalam beberapa pengertian yang berbeda namun mempunyai esensi yang sama. Definisi PR yang disepakati para ahli yang bergabung dalamInternational Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada manajemen.

Definisi lain mengenai PR diungkapkan oleh Jefkins (1992) yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. PR merupakan semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.


(41)

Hubungan dan komunikasi yang terjadi dalam PR harus bersifat timbal balik, sehingga dalam penerapannya pun berbeda. Pada intinya, kegiatan PR adalah untuk menciptakan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif.

Greener (2002) menyatakan PR merupakan presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Keberadaan PR diperlukan dalam suatu perusahaan untuk menciptakan reputasi perusahaan, mempertinggi nama baik perusahaan, dan menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga aturan utama dalam pengertian PR, yaitu menjelaskan, menyatakan, dan meyakinkan.

Menurut seorang ahli PR, yakni Simoes (1984) yang dikutip oleh Rumanti (2005), PR merupakan: (1) proses, (2) fungsi manajemen, (3) kegiatan kreativitas, (4) profesi, (5) tugas dalam multidisiplin ilmu. Dapat disimpulkan PR adalah:

(1) Proses interaksi, melalui proses interaksi PR menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.

(2) Fungsi manajemen, PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik pada publik internal maupun eksternal.

(3) Aktivitas di berbagai bidang ilmu, PR menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan

goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

(4) Profesi profesional dalam bidangnya, PR merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.


(42)

(5) Penggabungan berbagai ilmu.

Harlow yang dikutip oleh Ruslan (2005) mengatakan, PR adalah fungsi manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang baik antara organisasi dengan publiknya. Dalam definisi kerja IPRA terbitan Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu: (1) PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will,

kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat.

(2) Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.

(3) PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga.

(4) PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra yang positif.

2.1.2. TugasPublic Relations

Menurut Suhandang (2004), inti tugasPublic Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Menurut Rumanti


(43)

(2005) dinyatakan bahwa tugas utama sebagai seorang praktisi PR menurut adalah:

(1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis maupun melalui gambar (visual) kepada publik, agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

(2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan, serta pendapat umum atau masyarakat.

(3) Memperbaiki citra organisasi.

Bagi praktisi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan lain-lainnya tetapi terletak pada :

a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.

b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan suatu gambaran yang kompleks.

(4) Tanggung jawab sosial.

Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik internal (karyawan), publik eksternal, dan pers. Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha pelayanan sosial.

Salah satu contoh dari tanggung jawab sosial adalah jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap organisasi atau perusahaan sehingga menimbulkan citra negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, maka PR harus dapat


(44)

menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru.

(5) Komunikasi.

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi Public Relations (PR), karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.

Gregory (2004), memberikan arti penting dari komunikasi, yaitu:

(1) Komunikasi untuk menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan-tujuan strategik suatu organisasi karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publik utama.

(2) Komunikasi secara positif memupuk terjalinnya hubungan dengan publik utama karena publik memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan organisasi.

Menurut Djaja (1985) tugas PR secara ideal ada dua, yaitu tugas ke dalam (internal PR) dan tugas ke luar (eksternal PR). Kedua jenis tugas tersebut adalah: a. Tugas internal PR

Tujuan internal PR adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.

b. Tugas eksternal PR

Tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal PR atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari pihak luar, menciptakan kesediaan dari publik.


(45)

2.1.3. FungsiPublic Relations

Public Relations (PR) terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Seorang PR harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar, serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.

Rumanti (2005) mengemukakan fungsi PR adalah bertanggung jawab terhadap organisasi dan produk atau jasanya agar diakui dan diterima publik, yaitu (1) PR secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan publik internal dan eksternal, (2) PR merupakan instrumen dalam manajemen yang secara kontinu memberi informasi kepada kelompok publik terkait, (3) Menginformasikan mengenai peraturan organisasi dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan organisasi, (4) PR merupakan fungsi manajemen untuk mencapai keuntungan.

Menurut Djanaid (1993) yang dikutip oleh Kusumastuti (2002) disebutkan dua fungsi PR, yaitu:

(1) Fungsi Konstruktif

Humas merupakan garda terdepan dari organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya. Tujuan tersebut mencakup tujuan marketing, produksi, personalia, dan sebagainya. Fungsi konstruktif ini mendorong Humas membuat aktivitas atau pun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.


(46)

(2) Fungsi Korektif

Humas dalam organisasi atau lembaga berperan sebagai jembatan yang menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas harus berperan mengatasi masalah tersebut.

Lebih lanjut Cultip dan Center yang dikutip Kusumastuti (2002) mengatakan fungsi PR meliputi:

(1) Kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi

(2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.

Fungsi PR yang dilaksanakan dengan baik merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya perusahaan, suasana kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain (Rumanti, 2005). Dapat dikatakan fungsi PR adalah memelihara, mengembangkan, menumbuhkan, dan mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.

2.1.4. Relasi dan KhalayakPublic Relations

Relasi dan khalayak merupakan komponen penting dalam pelaksanaan peranan Public Relations (PR). Khalayak (publik) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun


(47)

eksternal (Jefkins, 2003). PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi.

Proses membangun relasi penting dilakukan dalam mensukseskan fungsi PR. Membangun komunikasi dengan publik adalah dengan berbicara jelas, jujur, dan transparan. Membangun komunikasi diperlukan strategi. Strategi yang dapat dilakukan dalam membentuk relasi, yaitu dengan mengetahui latar belakang kedua belah pihak. Peningkatan relasi dapat dilakukan PR apabila (1) semakin mengetahui latar belakang dari mitra wicara; (2) menaruh perhatian sehingga dapat mendalami norma-norma, budaya, karakter, kondisi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain dari mitra wicara (Rumanti, 2005).

Lebih lanjut Rumanti (2005) mengatakan semakin besar membangun komunikasi dengan relasi, berarti: (1)menciptakan yang belum ada menjadi suatu kebutuhan dan tuntutan; (2) mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat; (3) membuat maju yang sudah berkembang sehingga mampu bersaing.

Menurut Jefkins (1992) meskipun khalayak dari suatu organisasi berbeda, tetapi dapat diidentifikasi ada delapan khalayak utama yang paling sering menjadi subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum:

(1) Masyarakat luas

Segmen masyarakat yang menjadi khlayak bagi suatu organisasi jelas berbeda dengan khalayak organisasi yang lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan mengawali kegiatannya dengan mengenali masalah dan kebutuhannya yang paling mendasar.


(48)

(2) Calon pegawai atau anggota

Mereka bisa berada di organisasi lain atau juga lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah menengah kejuruan, akademi hingga ke perguruan tinggi. (3) Para pegawai atau anggota

Pegawai atau anggota suatu organisasi meliputi semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan (pihak manajemen) dan para eksekutif, petugas, para staf, dan sebagainya.

(4) Pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa, seperti air bersih dan energi, serta pemasok berbagai macam bahan baku dan komponen produksi. (5) Para investor

Di tingkat yang paling sederhana, unsur pasar uang atau masyarakat keuangan adalah bank kecil lokal atau berbagai lembaga simpan pinjam, seperti Bank Perkreditan Rakyat. Untuk perusahaan-perusahaan besar yang telahgo public, maka unsur atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja jauh lebih luas, yakni sampai ke Bursa Saham Nasional.

(6) Konsumen dan pemakai produk organisasi

Konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok sekunder . Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya lagi menjadi produk yang lain.


(49)

(7) Para pemimpin pendapat umum.

Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi.

Menurut Jefkins (1992) alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya : (1) Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat

untuk dijadikan sasaran suatu program;

(2) Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya;

(3) Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai; (4) Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima

2.1.5. Media dan Teknik-TeknikPublic Relations

Media merupakan jalur terpenting kegiatan Public Relations (PR). Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini salah satu fase terpenting dari proses PR, karena media merupakan hasil yang paling nyata dari program PR. Menurut Greener (2002) seorang PR harus mengetahui sifat media. PR dalam penentuan pemilihan media harus dapat : (1) mencapai masyarakat yang dituju, (2) mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan.

Afdhal (2004) mengatakan tindakan pertama yang dilakukan PR dalam mengembangkan hubungan dengan media secara efektif adalah mengidentifikasi media yang menjadi sasaran. Menurut Kusumastuti (2001), media PR dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:


(50)

(1) media cetak, termasuk di dalamnya house journal, surat kabar, tabloid, dan majalah.

(2)broadcasting media

(3)special events, termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.

(4) media luar ruangan, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, dan lain-lain.

Secara umum, menurut Rumanti (2005), penggunaan media dalam kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik dan meningkatkan citra baik perusahaan.

2.1.6. Kegiatan-KegiatanPublic Relations

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations (PR) merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan seorang PR tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal perusahaan. Menurut Jefkins (1992), jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh PR tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lain, banyak hal yang akan mempengaruhinya.

Suhandang (2004), menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Praktisi PR harus berusaha menciptakan dan memelihara hubungan yang bermanfaat bagi publiknya. Kegiatan PR bertujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan dan penghargaan dari publik khususnya, serta masyarakat umumnya. Usaha yang


(51)

dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran, kritik, atau pun opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan memberikan keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2.2. Eksistensi Perusahaan 2.2.1. Definisi Perusahaan

Definisi perusahaan yang dikemukakan Reksohadiprodjo, dkk (1991) adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan. Sebagai suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisir, yang betul-betul didirikan dan diterima dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan merupakan lembaga sosial, yang berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain, seperti pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai tujuan yang sama.

Lebih lanjut Reksohadiprodjo, dkk (1991) menyatakan bahwa perbedaan itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber ekonomi yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh keuntungan atau laba. Di samping itu, juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin dikejarnya seperti: perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat.

Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik atau diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesukaran. Keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu


(52)

perusahaan. Dalam praktek, tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba, kecuali dengan manajemen yang baik.

2.2.2. Definisi Eksistensi Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dinyatakan definisi eksistensi adalah adanya, keberadaan. Menujukkan suatu hal yang diakui sehingga menciptakan pengakuan atas keberadaan sesuatu, dalam hal ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah ketika perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah organisasi sangat ditentukan dari kemampuannya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan memudahkan perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan.

Etika perusahaan adalah perilaku profesional perusahaan yang benar sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di masyarakat. Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu yang terbaik bagi publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan. Jika perusahaan dapat menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung profesionalitas, maka akan memberikan kepercayaan pada publiknya. Kepercayaan akan menciptakan pengakuan terhadap perusahaan.


(53)

Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Bertanggung jawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.

2.3.Public Relationsdalam Perusahaan 2.3.1.Public Relations (PR) dan Perusahaan

Kegiatan Public Relations (PR) dalam perusahaan pada hakikatnya merupakan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua arah antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak PR menganalisa untuk mengetahui efeknya atau feed back, apakah berdampak baik atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan posisi perusahaan di mata publiknya.

Menurut James E. Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2006), bahwa perkembangan PR dalam konsep dan praktek proses komunikasi terdapat empat model, yaitu:

(1) Model-Publicity or Press Agentry

Pada model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan secara sepihak, khususnya menghadapi media massa dengan mengabaikan kebenaran informasi sebagai upaya untuk menutupi unsur-unsur negatif dari suatu lembaga.


(54)

(2) Model-Public Information

Menurut model ini PR bertindak seolah-olah sebagai Journalist in resident, yang berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi searah dan tidak mementingkan persuasif dan seolah-olah menjadi wartawan dalam menyebarluaskan publisitas, informasi dan berita ke publik.

(3)Model-Two Way Asymmetrical

Menurut model ini PR melakukan kampanye komunikasi dua arah dan penyampaian pesan berdasarkan hasil riset serta strategi komunikasi persuasif publik secara ilmiah. Unsur kebenaran informasi diperhatikan untuk membujuk publik. Pada model ini masalah feedback dan feedforward dari pihak publik diperhatikan. Maka kekuatan, membangun hubungan dan pengambilan inisiatif selalu didominasi oleh si pengirim dalam hal ini adalah pihak organisasi.

(4)Model-Two Way Symmetrical

Model komunikasi simetris dua arah yang menggambarkan bahwa suatu komunikasi propaganda (kampanye) melalui dua arah timbal balik yang berimbang. Model ini mampu memecahkan atau menghindari terjadinya suatu konflik dengan memperbaiki pemahaman publik secara strategis agar dapat diterima dan dianggap lebih etis dalam penyampaian pesan melalui teknik komunikasi membujuk untuk membangun saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua pihak.

PR muncul pada perusahaan karena adanya kebutuhan memperbaiki hubungan dengan publik, sehingga publik semakin mengenal, terdapat saling pengertian, mempercayai, membawa kemajuan, kontinuitas organisasi, dan


(55)

mengetahui kebutuhan publik. Menurut Rumanti (2005), PR dapat berkembang dalam organisasi karena:

(1) perkembangan media massa pesat, sedangkan komunikasi berbentuk apa pun dalam organisasi tetap sentral dalam kegiatan PR.

(2) adanya sikap dan perilaku yang jujur menuju adanya saling pengertian, saling menghormati, dan saling mempercayai.

(3) adanya citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang perlu dikomunikasikan dengan tepat.

(4) diperlukan pengetahuan jurnalistik, promosi, dan reklame yang profesional.

Soemirat dan Ardianto (2005) mengatakan para profesional PR juga menjadi manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi perusahaan, yakni:

(1) PR harus memikirkan hubungan perusahaan terhadap lingkungannya sendiri. (2) PR harus bekerja sesuai peraturan perusahaan untuk mengembangkan

pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan perusahaan.

(3) PR harus berpikir strategis. Solusinya harus menjawab kebutuhan nyata perusahaan.

(4) Para PR manajer harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh.

2.3.2. PerananPublic Relations terhadap Eksistensi Perusahaan

Public Relations mempunyai peranan penting dalam menangani masalah krisis perusahaan mengingat masa krisis dapat berdampak negatif terhadap citra


(56)

perusahaan. Menurut William P. Nickons yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto (2005) mengatakan pentingnya penjagaan citra organisasi menjadi tanggung jawab PR, pencitraan yang baik ini dapat memberikan dampak yang baik juga untuk keberlanjutan perusahaan.

Aktivitas PR sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara perusahaan dengan pihak publik demi kemajuan perusahaan atau pembentukkan citra positif. Jadi, dapat dikatakan kegiatan PR tersebut erat hubungannya dengan pembentukkan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Menurut Ruslan (2005) dikatakan peranan utama seorang PR adalah: (1) sebagai komunikator atau penghubung antara perusahaan dengan publiknya. (2) membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan publiknya.

(3) peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen perusahaan.

(4) membentuk corporate image, artinya peranan PR berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.

Kusumastuti (2002) membedakan peranan PR menjadi dua, yaitu peranan mangerial dan peranan teknis. Peranan managerial dikenal dengan peranan di tingkat manajemen dapat diuraikan menjadi tiga peranan, yaitu expert preciber communication, problem solving process facilitator, dan communication facilitator.Peranan PR adalah:


(57)

(1) Expert Preciber Communication

Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan.

(2) Problem Solving Process Facilitator

Peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. PR melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis).

(3) Communication Facilitator

Peranan PR sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik dengan publik internal maupun eksternal.

(4) Technician Communication

PR dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi.

Lebih lanjut, Effendy (1998) seorang pakar komunikasi mengemukakan bahwa sebagai seoarng profesional PR harus memiliki kemampuan bertindak sebagai berikut:

(1) Creator, orang yang memiliki kreatifitas dan pencipta ide atau gagasan cemerlang dalam berkomunikasi.

(2) Conceptor, orang yang memiliki kemampuan atau konseptor dalam penyusunan program kerja PR, khususnya dalam berkampanye.

(3) Problem solver, orang yang mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, dinamis, solutif dan proaktif dalam menjalankan peranan PR khususnya dalam mengantisipasi gangguan dalam melaksanakan peranannya.


(58)

2.4. Agrowisata

2.4.1. Definisi Agrowisata

Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

Agrotourism. Dilihat dari asal katanya, agro berarti pertanian dan tourism berarti pariwisata atau kepariwisataan. Agrowisata atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Agrowisata atau

agrotourism adalah berwisata ke daerah pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Tirtawinata dan Fachrudin (1996) mengemukakan agrowisata adalah suatu upaya dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversifikasi). Definisi agrowisata secara resmi dapat diambil dari definisi yang diuraikan dalam SKB Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM. 47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, bahwa agrowisata adalah sesuatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan usaha di bidang agro.

2.4.2. Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata

Agrowisata telah diberi batasan sebagai wisata yang memanfaatkan objek-objek pertanian. Secara umum ruang lingkup dan potensi agrowisata dapat dikembangkan sebagai berikut (Tirtawinata dan Fachrudin, 1996):

1. Kebun Raya

Kebun raya menawarkan obyek wisata berupa kekayaan flora yang beragam spesiesnya bisa dinikmati oleh pengunjung. Daya tariknya terletak pada


(59)

keragaman tanaman yang dipamerkan serta keindahan dan kenyamanan lingkungan yang memberi kepuasan.

2. Perkebunan

Usaha perkebunan yang dijadikan obyek wisata meliputi perkebunan tanaman keras dan tanaman lainnya yang dikelola oleh perusahaan besar swasta nasional ataupun asing, BUMN dan perkebunan rakyat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pra produksi (pembibitan), produksi, dan pasca produksi (pengolahan dan pemasaran).

3. Tanaman Pangan dan Holtikultura

Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan yang meliputi tanaman padi dan palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur dan jamu-jamuan. Kegiatan usaha yang dapat dijadikan obyek wisata beragam mulai pra panen, pasca panen berupa pengolahan hasil sampai kegiatan pemasarannya.

4. Perikanan

Kegiatan wisata perikanan meliputi kegiatan budi daya perikanan sampai proses pasca panen. Daya tariknya antara lain pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lainnya seperti memancing.

5. Peternakan

Daya tarik peternakan sebagai obyek wisata meliputi pola beternak, cara tradisional dalam beternak serta budi daya hewan ternak.


(60)

BAB III

KERANGKA TEORITIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Public Relations(PR) adalah salah satu bagian dari suatu perusahaan yang mempunyai tugas memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu perusahaan yang digunakan sebagai masukan terhadap berbagai kebijakan agar tercipta keharmonisan antara suatu perusahaan dengan publiknya dengan tujuan akhir sebagaimana yang dikemukakan oleh Soemirat dan Ardianto (2005), yaitu mencapai good image

(citra yang baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian),mutual confidence (saling mempercayai),mutual appreciation (saling menghargai) dantolerance (toleransi).

Menghadapi persaingan bisnis perusahaan bidang PR semakin kuat berkembang, salah satu perusahaan yang berkembang saat ini adalah usaha di bidang agrowisata. Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk memperhatikan pentingnya peranan PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya.

Peranan utama seorang PR adalah sebagai komunikator, fasilitator, dan informator. Bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada perusahaan, yaitu penghubung antara perusahaan dengan publiknya. Sebagai


(61)

fasilitator antara perusahaan dengan publik internal dan eksternal perusahaan agar tercipta kepercayaan. Peranan PR sebagai informator, yaitu melakukan fungsi komunikasi dengan menyebarkan informasi perusahaan.

Peranan PR dalam sebuah perusahaan adalah berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari perusahaan dan berkaitan dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, unsur-unsur sumber daya tersebut oleh Ruslan (2005) dinamakan dengan 6-M, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber material (material), alat atau mesin produksi (machine), kemampuan keuangan

(money), metode yang digunakan (method) dan perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai atau dituju (market).

Potensi-potensi internal dan eksternal perusahaan tersebut harus dapat dikomunikasikan dan dikembangkan dengan baik melalui peranan seorang PR sehingga akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Peranan PR dalam perusahaan dimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan yang dilakukan PR menitikberatkan pada upaya untuk menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dan citra yang baik di mata publik internal dan eksternal perusahaan PR. PR didorong membuat perencanaan dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mampu menciptakan eksistensi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang PR mencakup kegiatan yang berorentasi ke dalam dan ke luar.

Pada perusahaan, PR mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para karyawan dan para pimpinan perusahaan itu sendiri. Maksud dari


(62)

kegiatan-kegiatan PR adalah mencegah adanya misunderstanding, untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa yang secara berkelanjutan akan menjaga eksistensi perusahaan. Jelas bahwa suatu perusahaan untuk pertumbuhan usahanya diperlukan dukungan dari publiknya, di mana PR dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Keterangan :

: Mempengaruhi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran PerananPublic Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan rumusan yang menyatakan harapan adanya hubungan tertentu antara dua fakta atau lebih (Wahyuni dan Mulyono, 2006). Penelitian ini berindikasi pada hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

1. Faktor internal dan eksternal perusahaan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan.

Perusahaan Faktor internal • Target pengunjung • Jenis fasilitas

• Tingkat ketersediaan dana • Kemampuan membina relasi • Kemampuan berkomunikasi Faktor eksternal

• Tingkat kedekatan dengan relasi

• Tingkat kedekatan dengan media

PerananPublic Relations

Internal • Komunikator Motivasi karyawan • Fasilitator Jembatan penghubung karyawan dengan perusahaan • Informator Menyediakan informasi untuk internal Eksternal • Komunikator Press release • Fasilitator Promosi • Informator Menyediakan informasi untuk eksternal Menciptakan Eksistensi Perusahaan • Tingkat produktivitas • Menciptakan kepercayaan publik • Mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan


(63)

2. Jumlah target pengunjung akan mempengaruhi perananPublic Relations.

• Semakin besar jumlah pengunjung yang ditargetkan oleh perusahaan semakin tinggi perananPublic Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

3. Jenis kelengkapan fasilitas akan mempengaruhi perananPublic Relations.

• Semakin lengkap jenis fasilitas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

4. Tingkat ketersediaan dana perusahaan untuk menunjang kegiatan Public Relationsakan mempengaruhi perananPublic Relations.

• Semakin besar dana yang dialokasikan untuk kegiatan PR maka semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

5. Kemampuan membina relasiPublic Relationsperusahaan akan mempengaruhi perananPublic Relationsperusahaan.

• Semakin baik kemampuan membina relasi Public Relations perusahaan maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

6. Kemampuan berkomunikasi Public Relationsperusahaan akan mempengaruhi perananPublic Relationsperusahaan.

• Semakin baik kemampuan berkomunikasi Public Relations perusahaan maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.


(64)

7. Tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan.

• Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

8. Tingkat kedekatan Public Relations dengan media akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan.

• Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan media maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.

9. PerananPublic Relations mempengaruhi eksistensi perusahaan.

10. Tingkat produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh perananPublic Relations.

• Semakin tinggi perananPublic Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka produktivitas perusahaan akan meningkat. 11. Menciptakan kepercayaan publik dipengaruhi perananPublic Relations.

• Semakin tinggi perananPublic Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka semakin baik tingkat kepercayaan publik. 12. Terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan dipengaruhi peranan Public

Relations.

• Semakin tinggi perananPublic Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka tanggung jawab sosial perusahaan akan terwujud.


(65)

3.3. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan pemahaman mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini beserta cara mengukurnya di bawah ini dirumuskan definisi operasional sebagai berikut:

No. Variabel Definisi Parameter Sumber

Data 1. Target

pengunjung

Besarnya jumlah pengunjung yang telah ditetapkan sesuai tujuan perusahaan

Besarnya jumlah target pengunjung KWP yang ditetapkan setiap bulan.

Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan dan kuesioner kepada karyawan 2. Tingkat

ketersediaan dana

Besarnya anggaran perusahaan yang digunakan untuk memfasilitasi atau memperlancar

pelaksanaan kegiatan PR perusahaan

Besar: jumlah dana cukup membiayai kegiatan PR Kecil : jumlah dana tidak cukup membiayai kegiatan PR. Pihak manajemen dan PR perusahaan 4. Jenis Fasilitas

Sarana dan prasarana yang disediakan oleh

perusahaan untuk menunjang kegiatan PR.

Baik : fasilitas lengkap, memadai dan efektif digunakan sesuai dengan kebutuhan

Tidak baik : fasilitas tidak lengkap, kurang memadai, dan tidak efektif

Ketersediaan fasilitas pengukuran kepada karyawan melalui penyebaran kuesioner: Baik: skor 11-14 Tidak baik: skor 7-10

Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan dan kuesioner kepada karyawan 5. Kemampuan berkomunika si

Keahlian yang dimiliki oleh seorangPublic Relations dalam berbicara dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung, pemerintah, dan masyarakat.

Pengukuran dilakukan melalui jawaban dari kuesioner Ya:2 tidak:1 Baik: skor 5-6

Tidak baik: skor 3-4

Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan 6. Kemampuan membina relasi

Keahlian yang dimiliki oleh seorangPublic Relations untuk

Pengukuran dilakukan melalui jawaban dari kuesioner Ya:2 tidak:1

Pihak manajemen perusahaan,


(1)

(2)

(3)

(4)

Lampiran 10. Berita Berkala yang di Keluarkan Oleh Kebun Wisata Pasirmukti


(5)

Lampiran 11 Dokumentasi Foto

Kegiatan dan Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti

AGRO PINTAR SMP

Nyosoh Demohidro

Petik Pilih Dunia Ikan

AGRO PINTAR TK


(6)

Menyiram Tanaman